Golongan darah memang umumnya bersifat tetap. Darah menjadi salah satu faktor barang bukti biologis untuk analisa forensik terutama pada saat mencari barang bukti tindakan kejahatan yang melibatkan pembunuhan dan kekerasan sehingga noda darah meninggalkan jejak pada TKP baik itu darah korban maupun pelaku.[1]
Golongan darah merupakan ciri yang khusus pada setiap individu karena perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Identifikasi darah yang paling penting adalah sistem ABO. Sistem ABO dapat diwariskan melalui orang tua. Penggolongan golongan darah dapat dibedakan melalui antigen yang berada di sel darah merah (eritrosit), yaitu substansi A dan substansi B. Antigen tersebut berupa karbohidrat, protein, glikolipid, dan lipid. [3]
Protein yang berasal dari antigen terdapat pada permukaan membrane sel darah merah dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk proses metabolismenya. Mikroorganisme yang tumbuh pada sel darah merah akan mempercepat terjadinya degradasi dari antigen tersebut. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme dapat mengubah dari golongan darah non O (golongan darah A, B, dan AB) menjadi golongan darah O (golongan darah O palsu). [2]
Penelitian yang diterbitkan dari jurnal Nature Microbiology berhasil mengidentifikasikan enzim yang ditemukan di dalam bakteri usus dapat mengubah golongan darah A menjadi O secara alami. Menurut Stephen Withers, perbedaan antara golongan darah A, B, dan O memiliki struktur yang saling berbeda di luar sel darah merah.[5]
Tim peneliti dari University of British Columbia telah menemukan dua jenis enzim yang dapat mengubah golongan darah A menjadi O dimana enzim ini ditemukan dalam bioma usus manusia. Kelompok peneliti ini menggambarkan studi metagenomik dari bakteri yang ada pada kotoran manusia. Para peneliti tersebut menemukan cara efektif menghilangkan antigen tertentu dan merubahnya menjadi antigen H (netral) sehingga menunjukkan bahwa golongan darah A yang termodifikasi tidak akan memicu respons imun penerimanya, seperti pada golongan darah O yang bersifat universal sehingga dapat ditransfusi kepada pasien yang memiliki tipe rhesus yang sama. Hal ini dipertimbangkan bahwa golongan darah A merupakan golongan darah paling umum kedua setelah O sehingga trik ini dapat revolusioner dalam meningkatkan pasokan darah donor universal.[4]
Metode ini menggunakan jalur enzimatik yang ditemukan pada bakteri yang hidup di usus manusia yaitu pada bakteri Flavonifractor plautii yang secara spesifik ditemukan dari kotoran manusia. Bakteri ini akan mengisolasi gen spesifiknya yang mengkode dua enzim bakteri yang mampu mengilangkan komponen kunci dari antigen A.[4]
Cukup menambahkan sejumlah kecil kedua enzim ke darah tipe A, mereka dapat melepaskannya dari antigen A-nya dan menciptakan sampel yang dapat digunakan sebagai golongan darah “universal”. Meskipun penelitian ini masih dilakukan di laboratorium sehingga masih banyak yang harus dilakukan sebelum diterapkan di rumah sakit tetapi penemuan ini menjanjikan untuk menyelamatkan hidup.[4]
Beberapa tahun terakhir ini, komunitas riset telah menyadari pentingnya mikrobioma manusia dalam konteks kesehatan manusia. Namun, itu mungkin lebih penting karena mikroorganisme dalam diri kita juga menyimpan aktivitas enzim yang belum kita ketahui.[4]
Sumber :
[1] Castro, D.M and Coyle, H.M. 2013. Biological Evidence Collection and Forensic Blood Identification. University of New Haven, USA.
[2] Kubo, S. 1989. Changes in The Specificity of Blood Groups induced by Enzymes From Soil Fungi. J. Foren Sci. Vol. 34.
[3] Yatim, Wildan. 1987. Biologi. Tarsito: Bandung.
[4] Rahfeld, Peter. (2019). An enzymatic pathway in the human gut microbiome that converts A to universal O type blood.http://naturemicrobiologycommunity.nature.com/users/261113-peter-rahfeld/posts/49635-an-enzymatic-pathway-in-the-human-gut-microbiome-that-converts-a-to-universal-o-type-blood. [Diakses pada 29 Februari].
[5] TIM CNN. (2019). Enzim dalam Usus Manusia Dapat Mengubah Golongan Darah Manusia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190621112049-255-405207/enzim-dalam usus-bisa-mengubah-golongan-darah-manusia.[Diakses pada 29 Februari 2020].
Mahasiswi S1 Biologi Murni Universitas Negeri Yogyakarta 2018.