Kasur dan tempat tidur merupakan tempat yang sangat penting untuk istirahat setelah beraktivitas di luar ruangan. Meskipun demikian, banyak orang masih menganggap remeh akan pentingnya benda ini. Banyak yang berpikir bahwa kasur hanya benda besar berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kapuk.
Ternyata, kasur dan tempat tidur memiliki sejarah yang sangat menarik dari berbagai negara di seluruh dunia. Sejarah inilah yang membuat bentuk dan fungsinya berbeda-beda dan bahkan telah ada selama ribuan tahun. Jadi, apa saja sejarah menarik kasur dan tempat tidur dari berbagai negara?
Kasur telah ada sejak 77 ribu tahun yang lalu
Ilustrasi Kasur pada zaman dulu. Credit: Tuck.com
Menurut laporan dari BBC, pada zaman batu sekitar 77.000 tahun yang lalu, kasur telah ditemukan. Manusia pada saat itu membuat kasur dengan tangan mereka sendiri di gua-gua di Afrika Selatan. Kasur berfungsi untuk menjauhkan mereka dari lantai gua yang penuh serangga dan binatang merayap.
Kasur juga digunakan sebagai tempat makan malam, sehingga kasur mereka menjadi cepat berminyak. Kemudian, mereka membakar kasur lama dan membuat anyaman yang baru.
Tempat tidur tradisional Mesir memiliki kaki yang diukir dan condong ke bawah
Ilustrasi Kasur tradisional dari Mesir. Credit: Pinterest
Orang Mesir kaya dahulu memiliki tempat tidur yang dihiasi dengan empat kaki penyangga yang indah, terutama yang diukir dari kaki hewan. Penyangga tersebut digunakan untuk mengangkat kasur mereka. Berbeda dengan tempat tidur modern, kasur mereka tidak datar, tetapi lebih cekung di tengah atau miring ke bawah untuk mencegah orang yang tidur terjatuh dari kasur.
Tempat tidur pertama adalah tumpukan batu
Ilustrasi Kasur dari Batu. Credit: Flinstones
Bentuk tempat tidur pertama mungkin berupa tumpukan bahan alami seperti batu, kayu atau daun kering yang disusun untuk membuat permukaan tidur yang lebih empuk.
Pada masa Neolitikum sekitar 10.000 tahun yang lalu di Catalhoyuk, Turki, manusia sudah membuat tempat tidur yang tinggi. Di permukiman Skara Brae di Orkneys yang berusia 6.000 tahun, manusia juga menggunakan tumpukan batu sebagai tempat tidur. Tempat tidur yang tinggi ini merupakan bentuk awal dari tempat tidur pertama. Hal ini mirip dengan apa yang ditampilkan dalam animasi Flintstones.
Di Benua Asia, punya tempat tidur yang ditinggikan tidak berarti status sosialnya juga tinggi
Ilustrasi Kamar atau Kasur yang rata dengan Permukaan Rumah.
Di Eropa, memiliki tempat tidur yang bagus menunjukkan status sosial yang lebih tinggi karena hanya orang kaya yang mampu membeli perabotan seperti itu.
Namun, fenomena ini tidak sama di Asia. Di Jepang, tradisi tidur di atas Tatami, atau tikar, yang diletakkan di lantai, tanpa ada penyangga. Sementara di beberapa wilayah di Kazakhstan, tidur di lantai dengan kantong tidur yang digulung, yang disebut tushuk, masih umum. Fenomena ini terjadi karena orang-orang di wilayah tersebut adalah nomaden, sehingga mereka harus membawa tenda atau tempat tidur saat berpindah-pindah.
Makan di tempat tidur merupakan kebiasaan dari Bangsa Romawi dan Yunani
Ilustrasi Bangsa Romawi dan Yunani.
Tempat tidur yang digunakan oleh bangsa Romawi dan Yunani memiliki berbagai fungsi selain untuk tidur, salah satunya digunakan sebagai tempat untuk makan. Orang-orang akan berbaring di tempat tidur dan mengambil makanan dari meja. Jadi, jika kamu sering makan di tempat tidur, jangan merasa bersalah karena kamu sedang mengikuti jejak orang kaya Romawi dan Yunani.
Kemewahan tempat tidur di abad pertengahan
Ilustrasi Kemewahan tempat Tidur pada Abad Petengahan.
Pada Abad Pertengahan di Eropa, orang-orang biasa biasanya tidur di atas jerami yang ditumpuk. Namun, hal ini tidak berlaku bagi orang kaya dan bangsawan, mereka memiliki tempat tidur yang besar dan mewah. Tempat tidur mereka biasanya mirip dengan The Great Bed of Ware dari zaman Elizabethan.
Orang-orang pada masa Victoria menggunakan tempat tidur yang memiliki rangka besi sebagai cara untuk mencegah penyakit.
Ilustrasi Tempat Tidur dari kerangka Besi.
Pada abad ke-18 hampir seluruh tempat tidur terbuat dari kayu. Namun, pada tahun 1860-an kesadaran akan bahaya kuman mulai meningkat, dan kayu dianggap rentan terhadap kutu dan serangga. Akibatnya, rangka tempat tidur mulai dibuat dari besi sebagai pengganti kayu. Rangka tempat tidur besi dianggap lebih mudah dibersihkan dan dianggap lebih higienis daripada kayu.
Kalimat “Sleep Tight” mulanya berawal dari tali yang kendor pada tempat tidur
Ilustrasi Tempat Tidur dari kerangka Besi.
Pada awal zaman modern, tempat tidur terbuat dari kayu pada bagian kaki dan rangkanya, sementara di tengahnya ditarik tali yang terbuat dari serat alami. Tali tersebut akan meregang dan kendur sehingga perlu dikencangkan kembali.
Oleh karena itu, frasa “sleep tight” berasal dari kebiasaan untuk menegangkan atau mengencangkan kembali tali pada tempat tidur agar tetap kencang dan nyaman untuk tidur.
Referensi
National Sleep Foundation. (2021). How to Choose the Best Mattress for You. https://www.sleepfoundation.org/mattress-information/mattress-buying-guide Diakses pada 13 Maret, 2023.
Mayo Clinic. (2021). Mattress care: How to keep your mattress clean. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/mattress-care/art-20046281 Diakses pada 13 Maret, 2023.
National Heart, Lung, and Blood Institute. (2020). How Much Sleep Is Enough? https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sleep-deprivation-and-deficiency Diakses pada 13 Maret, 2023.
Caesarjaco, https://www.caesarjaco.co.id/elementor-popup/lima-fakta-kasur/ Diakses pada 13 Maret, 2023.