Fage Pelindung: Virus yang Melindungi Tubuh

Menurut ulasan dalam sebuah artikel jurnal yang diterbitkan di Bacteriophage tahun 2011, fage sebenarnya telah digunakan untuk mengobati disentri, sepsis […]

blank
blank

Menurut ulasan dalam sebuah artikel jurnal yang diterbitkan di Bacteriophage tahun 2011, fage sebenarnya telah digunakan untuk mengobati disentri, sepsis – atau respon ekstrim tubuh terhadap infeksi – yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, infeksi Salmonella – bakteri yang salah satunya dapat menyebabkan tipes –, dan infeksi kulit selama hampir satu abad. Sumber awal fage untuk terapi termasuk badan air lokal, debu, udara, limbah dan bahkan cairan tubuh dari pasien yang terinfeksi. Virus diisolasi dari sumber-sumber ini, dimurnikan, dan kemudian digunakan untuk pengobatan.

Bakteriofage (atau “fage”; dalam Bahasa Inggris disebut “phage”) merupakan virus yang menginfeksi – dan dapat menghancurkan – bakteri tertentu. Mereka dapat ditemukan di membran mukosa atau selaput lendir yang melapisi saluran pencernaan, pernapasan, dan reproduksi.

Mukosa atau lendir merupakan bahan kental seperti jeli yang memberikan penghalang fisik terhadap bakteri yang menyerang tubuh, sekaligus juga melindungi sel di bawah lapisan lendir tesebut agar tidak terinfeksi. Penelitian yang diterbitkan di PNAS pada tahun 2013 menunjukkan bahwa fage yang ada dalam lapisan lendir merupakan bagian dari sistem kekebalan alami kita, melindungi tubuh manusia dari serangan bakteri.

Fage telah kembali menarik minat karena kita terus saja menyaksikan peningkatan infeksi bakteri yang resistan terhadap obat. Pada tahun 2019, seorang remaja di Inggris dilaporkan hampir mati akibat infeksi serius oleh bakteri yang kebal terhadap antibiotik dan fage berhasil digunakan untuk mengobatinya.

Kini fage direkayasa secara genetik. Strain – atau populasi dari satu induk – fage individual diuji terhadap bakteri target, dan strain yang paling efektif dimurnikan hingga mencapai konsentrasi yang kuat.

Hasil pengujian ini disimpan sebagai stok bakteriofage (dalam bentuk koktail atau campuran), yang mengandung satu atau lebih strain fage dan dapat menargetkan berbagai bakteri, atau sebagai bakteriofage teradaptasi, yang menargetkan bakteri tertentu.

Sebelum pengobatan, swab diambil dan dikumpulkan dari bagian tubuh pasien yang terinfeksi, dibiakkan di laboratorium untuk mengidentifikasi strain bakteri penginfeksi, dan diuji terhadap stok fage terapeutik.

Pengobatan dapat diberikan dengan aman secara oral, dioleskan langsung ke luka atau lesi bakteri, atau bahkan disebarkan ke permukaan area tubuh yang terinfeksi. Uji klinis untuk pemberian fage secara intravena sedang berlangsung.

Referensi:

  1. Bacteriophage adhering to mucus provide a non–host-derived immunity. https://www.pnas.org/doi/10.1073/pnas.1305923110
  2. Phage treatment of human infections. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.4161/bact.1.2.15845
  3. Teenager recovers from near death in world-first GM virus treatment. https://www.theguardian.com/science/2019/may/08/teenager-recovers-from-near-death-in-world-first-gm-virus-treatment

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.