Dampak Ekonomi Cloud Computing: Menghemat Biaya Bagi Bisnis

Cloud computing atau komputasi awan adalah teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penyimpanan data antara satu gawai ke gawai lainnya menggunakan jaringan internet. Sederhananya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk memindahkan data entah itu berupa dokumen, video, maupun audio ke gawai lain dengan tanpa mengunduhnya terlebih dahulu.

Seiring dengan akselerasi ekonomi digital di Indonesia, perusahaan yang menyediakan layanan cloud computing, seperti Link Net juga semakin tumbuh pesat. Hal ini karena akselerasi ekonomi digital ini tidak hanya didukung oleh pemerintah, maupun perusahaan besar saja, melainkan juga banyak UMKM yang menilai bahwa akselerasi ekonomi digital dan penggunaan cloud computing penting untuk perkembangan bisnis mereka.

Berikut ini beberapa dampak penerapan teknologi cloud computing bagi iklim bisnis di Indonesia:

Dampak Ekonomi Cloud Computing bagi Bisnis

Dari sudut pandang bisnis, penggunaan cloud computing bisa memberikan sejumlah dampak ekonomi positif, di antaranya seperti:

1. Lebih efisien untuk pengelolaan data perusahaan

Dengan cloud computing, data-data perusahaan dapat diakses dengan mudah oleh beberapa orang yang sedang berada di beberapa tempat sekaligus. Ini artinya, dengan teknologi ini, karyawan perusahaan Anda tidak perlu berada di lokasi yang sama untuk bisa mengakses data yang sama.

Contohnya, perusahaan Anda menerapkan sistem kerja work from anywhere (WFA) menggunakan sebuah aplikasi khusus. Dengan aplikasi ini, karyawan Anda dapat melaporkan kinerjanya kepada Anda secara online dengan tanpa Anda harus berada dalam satu lokasi dengan karyawan tersebut.

2. Menghemat biaya pemasaran

Dalam cloud computing, tentunya akan ada transfer data. Data ini, tidak hanya data internal perusahaan, tetapi juga data-data pelanggan. Data pelanggan ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat guna untuk profil target konsumen terkait.

Akibatnya, strategi pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien, sebab perusahaan bisa langsung menargetkan target konsumen dengan biaya promosi yang lebih rendah.

3. Lebih hemat dibandingkan dengan membangun server mandiri

Salah satu manfaat cloud computing paling utama adalah perusahaan tidak perlu memiliki server sendiri atau membangun on-site server untuk menyimpan data-data mereka. Perusahaan bisa menggunakan jasa perusahaan penyedia layanan cloud computing (cloud provider) seperti Link Net untuk melakukan hal ini.

Dengan menggunakan jasa perusahaan lain, perusahaan tidak perlu membeli server sendiri dan merekrut karyawan untuk membangun dan merawatnya. Dengan demikian, biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan juga lebih murah. Apalagi hal ini ditambah dengan fakta bahwasanya jumlah tenaga kerja bidang ini di Indonesia cukup terbatas, sehingga perlu biaya perekrutan dan gaji yang cukup tinggi.

4. Relatif lebih aman

Faktor lain yang membuat penggunaan cloud computing lebih hemat dibandingkan dengan memiliki server mandiri adalah dengan menggunakan teknologi ini, data perusahaan relatif akan lebih aman baik dari penjahat, peretasan maupun dari bencana alam.

Pasalnya, cloud provider, khususnya Infrastructure as a Service (IaaS) dilengkapi dengan perlengkapan keamanan yang memadai, mulai dari CCTV, tim ahli, hingga fasilitas backup data dan redundansi untuk mengatasi masalah jika ada komponen server yang rusak. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu membuat backup data secara mandiri atau membeli mesin tambahan untuk mengurangi downtime.

5. Menghemat biaya distribusi

Selain Infrastructure as a Service (IaaS), layanan cloud computing juga terdiri dari Platform as a Service (PaaS) dan Software as a Service (SaaS). Pada jenis yang terakhir ini, perusahaan cloud provider bertugas untuk mengelola hardware, situs dan infrastruktur sistem yang ada, sementara pebisnis tinggal berlangganan dan membayar biaya langganan.

Banyak model bisnis SaaS yang didesain untuk mengurangi biaya distribusi dalam sebuah industri. Salah satu contoh cloud computing di bidang dan manfaat ini adalah Netflix dan aplikasi OTT lainnya. Dalam hal ini, biaya distribusi film dapat ditekan karena produser dan filmmaker bisa mengurangi intensitas pergi ke berbagai festival film atau ke bioskop-bioskop untuk memasarkan karyanya.

Contoh Cloud Computing untuk Bisnis

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi penggunaan cloud computing dalam bisnis:

1. Pembuatan aplikasi khusus bisnis

Saat ini banyak perusahaan berlomba-lomba untuk membuat aplikasi baik itu aplikasi yang bisa digunakan oleh pelanggan mereka maupun aplikasi yang dikhususkan untuk perusahaan.

Proses pembuatan aplikasi ini termasuk ke dalam cloud computing, khususnya Platform-as-a-service (PaaS). Dalam jenis ini, cloud provider hanya menyediakan platform dan sumber daya lainnya yang bisa digunakan oleh pengguna untuk membuat aplikasi.

2. Menggunakan aplikasi bisnis dari perusahaan lain

Jika Anda merasa bahwa belum saatnya perusahaan Anda membuat aplikasi sendiri, maka bisa jadi kini saatnya perusahaan Anda menggunakan aplikasi yang disediakan oleh perusahaan lain. Berlangganan aplikasi bisnis ini termasuk dalam contoh cloud computing dalam pemanfaatan Software as a Service (SaaS).

Misalnya contoh pada distribusi film di atas, alih-alih membuat aplikasi streaming film sendiri, produser dan filmmaker bisa bekerjasama dengan Netflix untuk menayangkan karya mereka. Contoh penggunaan SaaS lainnya adalah ketika perusahaan Anda menggunakan software enterprise resource planning (ERP) yang diterbitkan oleh SAP atau Oracle.

Layanan cloud computing juga bisa digunakan oleh UMKM. Contohnya apabila UMKM tersebut berlangganan aplikasi akuntansi atau berlangganan aplikasi penyimpanan dokumen.

3. Menggunakan data center untuk perusahaan penyedia jasa keuangan

Perusahaan jasa keuangan, seperti bank atau P2P lending membutuhkan fasilitas data center khusus yang aman untuk menyimpan data-data nasabah mereka. Data dalam industri perbankan merupakan hal yang penting. Data dapat digunakan untuk menyeleksi permohonan kredit, mengelola risiko bisnis keuangan hingga mencegah fraud.

Kehilangan data nasabah dapat berakibat fatal bagi industri ini. Tidak hanya proses operasional yang terganggu, tetapi juga bank bisa kehilangan kepercayaan nasabah dan stakeholder lainnya. Oleh sebab itu, penting bagi pelaku industri ini untuk menggunakan cloud provider yang menyediakan data center yang aman.

4. Layanan Disaster Recovery untuk Melindungi Data Perusahaan

Data-data bisnis sebuah perusahaan tentu merupakan suatu hal yang penting. Oleh sebab itu, harus dilindungi dari potensi adanya kerusakan entah itu akibat peretasan maupun akibat terjadinya bencana alam. Maka dari itu, salah satu layanan yang umumnya disediakan oleh cloud provider adalah layanan disaster recovery as a service (DRaaS).

Penyedia layanan DRaaS secara umum akan menyediakan infrastruktur teknologi khusus yang digunakan untuk menyimpan backup data-data perusahaan pelanggan. Dengan demikian, ketika infrastruktur utama tempat penyimpanan data perusahaan tersebut mengalami masalah, data dapat dipulihkan dengan cepat, sehingga tidak akan mengganggu operasional perusahaan secara keseluruhan.

Meskipun sangat bermanfaat untuk menghemat biaya operasional perusahaan, namun sebaiknya Anda memilih cloud provider dengan hati-hati. Gunakan jasa cloud provider, seperti Link Net, yang memiliki rekam jejak baik dan dukungan layanan yang kuat. Pastikan juga Anda menghubungi cloud provider terkait untuk mendiskusikan biaya berlangganannya.

Buku rujukan terkait cloud computing:

1. Cloud Computing Black Book by Kogent Learning Solutions Inc.
2. Cloud Computing: A Hands-On Approach by Arshdeep Bahga and Vijay Madisetti
3. Mastering Cloud Computing by Rajkumar Buyya, Christian Vecchiola, and S. Thamarai Selvi
4. Cloud Computing Bible by Barrie Sosinsky
5. The Cloud Computing Book: The Future of Computing Explained by Douglas E. Comer