Sanggahan terhadap Artikel Berjudul “Fisika Bukan Melulu tentang Rumus, Ayo Kenalan dengan Fisika Komputasi”

Monolog : Pada tanggal 24 April 2021 sekitar pukul 22.00 WIB, saya mencoba untuk tidur setelah menonton Piala Menpora yang […]

Monolog : Pada tanggal 24 April 2021 sekitar pukul 22.00 WIB, saya mencoba untuk tidur setelah menonton Piala Menpora yang telah dilaksanakan. Namun sebelum tidur, saya sengaja membaca beberapa artikel yang ada di warstek.com. Tentunya tidak semua artikel saya baca, tetapi saya membaca artikel yang saya cari dengan kata kunci. Kemudian saya menemukan sebuah artikel yang saya kira menarik untuk disanggah. Kemudian keesokan harinya pada tanggal 25 April 2021, saya mencoba untuk menyanggah artikel tersebut.

Salah satu bidang fisika yang mengkaji problematika fisis yang didasari oleh meninjau komputasi numerik ialah Fisika Komputasi. Perbandingan dua cabang fisika yang dikenal secara umum saat ini ialah Fisika Teori dan Fisika Eksperimen. Bedanya, Fisika Teori dilandasi atas analisis matematik sedangkan Fisika Eksperimen dilandasi interpretasi besaran fisis yang telah menghasilkan beberapa pengukuran [1].

Menanggapi artikel berjudul Fisika Bukan Melulu tentang Rumus, Ayo Kenalan dengan Fisika Komputasi yang ditulis oleh Islamuddin Alimurrijal terbit di laman warstek.com tanggal 21 Januari 2021, perlu adanya redaksional dari penulisan judul. Redaksional tersebut terdapat pada kalimat Fisika Bukan Melulu tentang Rumus yang diasumsikan bahwa seolah-olah fisika terlepas dari rumus.

Pada dasarnya, fisika tidak terlepas dari sebuah perumusan di semua gejala fisis yang ada. Terlebih dari bidang komputasi yang tidak bisa lepas dari rumus. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan Fisika Komputasi dapat diartikan sebuah cara atau metode untuk menyelasaikan permasalahan fisika secara modern menggunakan perangkat komputer.

Sejujurnya, sedikitpun tidak ada masalah apa yang dibahas pada artikel tersebut. Dimulai dari definisi hingga penerapan Fisika Komputasi yang dijabarkan sangat sesuai. Hanya saja kurang sepakatnya bahwa fisika terlepas dari rumus.

Sebagai contoh sederhana dengan persoalan Hukum II Newton yang dirumuskan sebagai “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya”. Lantas, bagaimana cara Fisika Komputasi mengatasi hal tersebut tanpa ada perumusan sebelumnya? Tentunya Fisika Komputasi perlu mengekspresikan besaran gaya, massa, dan percepatan dalam sebuah program komputasi pada software yang telah ada. Tentunya hal tersebut didasari oleh perumusan terlebih dulu sebelum diekspresikan pada bahasa program.

Dari contoh tersebut, didapatkan sebuah metode numerik yang berasal dari mengubah persamaan matematis ke bentuk diskrit beserta berbagai metode penyesaiannya. Akan tetapi, metode numerik tersebut belum cukup karena hasil-hasil numerik yang diinginkan akan terbaca setelah melalui proses dari komputer. Proses komputer tersebut diperlukan bahasa komputer atau bahasa program tertentu dengan software yang telah siap pakai, kemudian diperintahkan untuk melakukan proses yang diinginkan [1].

Oleh karena itu, apapun dan dimanapun kondisinya, fisika tidak terlepas dari rumus-rumus sebagai fundamentalnya. Tidak memandang topik atau permasalahannya, fisika membutuhkan rumus untuk menyelesaikannya.

Sumber Rujukan :

[1] Nurwantoro, Pekik. 2017. RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) FISIKA KOMPUTASI https://fisika.fmipa.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/440/2020/02/RPKPS_S2_Fisika_Komputasi.pdf (Diakses pada 25 April 2021)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top