Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.
4 Jenis Gerhana Matahari dan Penjelasannya
- Gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi seluruh matahari sehingga korona (yang menyelubungi matahari dan biasanya jauh lebih redup daripada matahari) menjadi terlihat. Pada peristiwa gerhana total, gerhana total hanya tampak di sebuah “jalur” kecil di permukaan bumi.
- Gerhana matahari cincin, yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tampak matahari. Alhasil, pinggiran matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.
- Gerhana matahari campuran atau hibrida antara gerhana total dan gerhana cincin. Di sebagian permukaan bumi terlihat gerhana total, sedangan di titik lain terlihat gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup langka.
- Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari. Fenomena ini biasanya terlihat di banyak titik di luar jalur gerhana total atau cincin. Kadang, yang terlihat di bumi hanyalah gerhana sebagian karena umbra (bayangan yang menyebabkan gerhana total) tidak berpotongan dengan bumi dan hanya melewati daerah di atas kawasan kutub. Gerhana sebagian biasanya tidak begitu mempengaruhi terangnya sinar matahari. Kegelapan baru dapat dirasakan ketika lebih dari 90% matahari tertutup bulan, dan bahkan gerhana sebagian yang mencapai 99% tidak lebih gelap dibanding keadaan senja atau fajar.
Daftar Negara yang Dapat Menyaksikan Gerhana Matahari 30 April
Gerhana Matahari pertama tahun ini akan terjadi 30 April 2022. Ada banyak negara yang bisa menyaksikan fenomena alam tersebut. Detik-detik tertutupnya Matahari oleh Bulan sebagian akan dapat dilihat dari Antartika, ujung selatan Amerika Selatan, wilayah Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Sayangnya gerhana kali ini tidak melewati dari Indonesia. Namun kita bisa menyaksikan secara online. Gerhana Matahari sebagian pada 30 April akan terjadi mulai pukul 14.45 EDT waktu setempat atau 01.45 WIB pada 1 Mei 2022. Sedangkan, puncak terjadinya gerhana pukul 16.41 EDT waktu setempat atau 03.41 WIB.
Ini merupakan gerhana ke-66 dari 71 gerhana dalam siklus Saros 119. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 63,89% diameter sudut Matahari. “Gerhana Matahari Sebagian kali ini, bertepatan dengan konjungsi akhir bulan Ramadan 1443 H, sehingga hilal kemungkinan dapat disaksikan ketika Matahari terbenam, setelah gerhana,” kata Andi Pangerang, peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, dikutip dari situs Edukasi Sains Antariksa BRIN. Gerhana Matahari sebagian sendiri adalah fenomena astronomis ketika Bumi, Bulan, dan Matahari terletak pada satu garis lurus. Permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan.”Hal ini disebabkan bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra/semu saja, sedangkan bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi,” tulis Andi
Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian, sementara wilayah yang tertutup oleh bayangan umbra Bulan bakal mengalami Gerhana Matahari Total.
Gerhana matahari sebagian selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 25 Oktober. Fenomena tersebut bakal terlihat dari Eropa, Afrika Timur Laut, Timur Tengah dan Asia Barat.Untuk gerhana Matahari total sendiri tidak akan ada di tahun ini. Kita baru bisa melihat Matahari tertutup Bulan secara sempurna pada 2023.
REFERENSI:
Dyson, F.W.; Eddington, A.S.; Davidson, C.R. (1920). “A Determination of the Deflection of Light by the Sun’s Gravitational Field, from Observations Made at the Solar eclipse of May 29, 1919” (PDF). Phil. Trans. Roy. Soc. A. 220 (571–81): 291–333. Bibcode:1920RSPTA.220..291D. doi:10.1098/rsta.1920.0009.
Littmann, Mark; Willcox, Ken; Espenak, Fred (1999). “The Experience of Totality”. MrEclipse.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 4, 2012. Diakses tanggal January 15, 2012.
Wang, Qian-shen; Yang, Xin-she; Wu, Chuan-zhen; Guo, Hong-gang; Liu, Hong-chen; Hua, Chang-chai (2000). “Precise measurement of gravity variations during a total solar eclipse”. Physical Review D. 62 (4): 041101(R). arXiv:1003.4947 . Bibcode:2000PhRvD..62d1101W. doi:10.1103/PhysRevD.62.041101
Alumni S1 Fisika Teori Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Penulis di: Dandelion Publisher, Guepedia Publisher, Fisika Teori UIN Maliki Malang, dan warstek.com
Admin Website cariaku.com