Hilirisasi nikel di Indonesia menjadi sorotan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Namun, di balik gemerlapnya janji pertumbuhan ekonomi, terdapat sisi gelap yang mengancam keberlanjutan lingkungan.

Sumber: id.pinterest.com
Dampak Lingkungan dari Hilirisasi Nikel
Sayangnya, pengembangan industri nikel di Indonesia tidak bersamaan dengan upaya pemerintah maupun sektor terkait dalam menjaga kelestarian lingkungannya. Berikut adalah dampak lingkungan yang timbul akibat kondisi ini:
- Degradasi lahan dan hutan: Aktivitas pertambangan nikel yang masif menyebabkan kerusakan lahan, hilangnya habitat, dan deforestasi. Proses penambangan ini seringkali melibatkan proses yang mengganggu keseimbangan ekosistem.
- Pencemaran air dan tanah: Limbah pertambangan nikel mengandung zat-zat berbahaya seperti logam berat yang dapat mencemari air tanah dan permukaan. Pencemaran ini berdampak buruk pada kualitas air minum, pertanian, dan kesehatan masyarakat.
- Emisi gas rumah kaca: Proses produksi nikel menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, yang berkontribusi pada perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar fosil untuk mengoperasikan peralatan tambang dan pabrik pengolahan merupakan salah satu sumber utama emisi ini.
- Erosi tanah: Aktivitas penambangan dapat meningkatkan erosi tanah, yang dapat menyebabkan bencana alam, seperti banjir.
- Ancaman bagi keanekaragaman hayati: Kerusakan habitat akibat pertambangan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies flora dan fauna endemik. Beberapa spesies bahkan terancam punah.
Ancaman Hilirisasi Nikel Terhadap Masyarakat
Selain dampak lingkungan, hilirisasi nikel juga ternyata menimbulkan sejumlah masalah sosial, antara lain:
- Konflik sosial: Persaingan dalam mengakses sumber daya alam, serta ketidakadilan dalam pembagian manfaat seringkali memicu konflik antara perusahaan tambang, pemerintah, dan masyarakat setempat.
- Kesehatan masyarakat: Paparan terhadap limbah beracun dari aktivitas pertambangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan akibat sumber daya alam yang tercemar.
- Kerusakan infrastruktur: Jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya seringkali rusak akibat aktivitas pertambangan, yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikan.
Upaya Mitigasi
Untuk mengatasi dampak negatif hilirisasi nikel, pemerintah dan berbagai sektor terkait harus melakukan upaya yang komprehensif agar mencegah dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan kesehatan. Pemerintah sebagai pemrakarsa negara harus memiliki ketegasan dalam menegakkan standar hukum, terutama hukum terkait pemeliharaan lingkungan, penyediaan fasilitas kesehatan, keselamatan kerja, dan larangan bagi aktivitas tambang yang mengganggu infrastruktur yang ada.
Selain itu, penting bagi pemilik bisnis tambang nikel dan berbagai pihak berwenang yang terlibat dalam aktivitas ini, untuk melibatkan masyarakat lokal dan menampung aspirasi kebutuhan mereka. Jangan sampai aktivitas bisnis yang diharapkan sebagai bentuk dukungan “transisi ekonomi hijau” dalam produksi mobil listrik ini, justru di sisi lain menjadi mimpi buruk karena meninggalkan kerusakan di bagian lingkungan lainnya.
Referensi
Agussalim, dkk. 2023. Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan Nikel Di Kabupaten Kolaka Melalui Pendekatan Politik Lingkungan. Diakses pada 24 September 2024 dari https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/palita/article/view/3610/2200
Greenpeace. 2023. Pidato Kenegaran Presiden Jokowi Tak Bahas Krisis Iklim dan Polusi Udara. Diakses pada 24 September 2024 dari https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/56924/pidato-kenegaran-presiden-jokowi-tak-bahas-krisis-iklim-dan-polusi-udara/
Greenpeace. 2024. Kesejahteraan Semu di Sektor Ekstraktif. Diakses pada 24 September 2024 dari https://www.greenpeace.org/static/planet4-indonesia-stateless/2024/06/bbec3c7b-industri-pertambangan-vs-ekonomi-hijau.pdf
Rynaldi, dkk. 2024. Kajian Kriminologi Hijau Terhadap Studi Kasus Hilirisasi Tambang Nikel. Diakses pada 24 September 2024 dari https://journal.pubmedia.id/index.php/jilk/article/view/2572/3145
Sholikah, Maratus. 2024. Pasar Nikel Indonesia dan Ketakutan dengan Investasi Mobil Listrik. Diakses pada 24 September 2024 dari https://warstek.com/nikel-mobil-listrik/