Implementasi kantin hijau dalam institusi pendidikan menjadi salah satu pendekatan strategis dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan pelajar, dan edukasi ekologis. Berdasarkan penelitian pada jurnal “Sustainable Choices: Implementing Green Marketing Strategies in a School Canteen” oleh Cuerda et al., penerapan konsep kantin hijau dapat berlangsung melalui strategi pemasaran hijau yang mengintegrasikan komponen desain, penentuan posisi, harga, kemasan, dan fasilitas pembuangan ramah lingkungan.
Konsep Kantin Hijau
Kantin hijau bertujuan menyediakan makanan dan minuman yang sehat, bergizi, serta ramah lingkungan. Prinsipnya mencakup pengurangan limbah, penggunaan bahan lokal, dan pengurangan jejak karbon melalui sumber energi efisien dan kemasan biodegradable. Pada praktiknya, para pelajar dan tenaga pendidik didorong untuk memahami dan mendukung kebijakan yang mendukung konsep ramah lingkungan, serta menciptakan budaya peduli lingkungan di komunitas sekolah.
Beberapa manfaat dari penerapan kantin hijau, meliputi
- Kesehatan dan Gizi: Penjualan makanan berorientasi pada kandungan nutrisi seperti buah-buahan segar, sayuran, serta minuman sehat seperti jus alami, membantu memenuhi kebutuhan gizi konsumen.
- Edukasi Lingkungan: Kantin hijau menjadi media edukasi untuk meningkatkan kesadaran para pelajar terhadap isu lingkungan, seperti pentingnya pengelolaan sampah dan penggunaan produk berkelanjutan.
- Efisiensi Biaya Jangka Panjang: Meski biaya awal penerapan relatif tinggi, seperti investasi dalam peralatan hemat energi atau bahan ramah lingkungan, dampaknya terhadap efisiensi jangka panjang dapat sangat signifikan.
Strategi Implementasi
Berdasarkan penelitian, strategi pemasaran hijau pada kantin dapat meliputi:
- Desain Hijau: Tata ruang yang mendukung efisiensi energi, pengurangan sampah, dan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang.
- Penentuan Posisi Hijau: Memperkenalkan kantin sebagai pilihan utama yang sehat dan ramah lingkungan kepada komunitas sekolah.
- Harga Hijau: Penyesuaian harga untuk mencerminkan nilai tambah dari produk ramah lingkungan tanpa membebani para pelajar yang menjadi target pemasaran.
- Kemasan Hijau: Menggunakan kemasan biodegradable atau daur ulang.
- Pembuangan Limbah Hijau: Memastikan pengelolaan limbah yang efisien dengan fasilitas pemilahan sampah yang memadai.
Tantangan dan Solusi
Implementasi kantin hijau masih mungkin menghadapi berbagai tantangan seperti biaya awal yang tinggi, resistensi terhadap perubahan, dan kesadaran yang terbatas di kalangan para pelajar, serta staf di institusi pendidikan. Berikut beberapa alternatif solusi yang mungkin dilakukan, mencakup:
- Edukasi dan pelatihan bagi para pelajar dan staf pada institusi pendidikan.
- Peningkatan kolaborasi dengan pemasok lokal untuk suplai bahan yang ramah lingkungan.
- Dukungan kebijakan dari pemerintah, seperti pemberian insentif untuk investasi ramah lingkungan.
Implementasi kantin hijau di institusi pendidikan tidak hanya memberikan dampak positif pada kesehatan pelajar tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan. Dengan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan, institusi pendidikan dapat menjadi model perubahan menuju keberlanjutan. Strategi ini juga selaras dengan kebijakan pendidikan yang mendukung pengembangan perilaku ramah lingkungan di kalangan para pelajar.
Inisiatif Kantin FT UGM yang Menerapkan Konsep Kampus Hijau
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) telah mengambil langkah signifikan dalam mendukung konsep kampus hijau, dengan menerapkan kebijakan pengurangan sampah plastik di lingkungan kampus. Salah satu inisiatif utamanya adalah transformasi Kantin Smart Green Learning Center (SGLC) menjadi area bebas plastik.
Pada Juni 2024, FT UGM mendeklarasikan komitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Deklarasi ini mencakup empat poin utama:
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Mendorong mahasiswa dan staf membawa wadah makan atau tumbler untuk pesanan takeaway.
- Mendukung dan menggunakan produk ramah lingkungan.
- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam mengurangi produk kemasan plastik sekali pakai.
Baca juga: Cara Ini Dapat Membantu Memenuhi Hidrasi Dalam Tubuh
Implementasi Kantin Hijau di SGLC
Kantin SGLC kini melarang penggunaan kemasan plastik untuk makanan dan minuman. Mahasiswa dan staf diwajibkan membawa wadah sendiri jika ingin membeli makanan untuk dibawa pulang. Selain itu, dalam kegiatan rapat dan acara internal, penggunaan kemasan sekali pakai seperti karton dan plastik telah digantikan dengan peralatan makan yang dapat digunakan kembali, seperti piring dan gelas.
Sumber: jogjapolitan.harianjogja.com
Untuk mendukung kebijakan ini, FT UGM telah membagikan sekitar 2.500 tumbler kepada mahasiswa baru setiap tahunnya sejak dua tahun terakhir. Selain itu, lebih dari 50 water fountain yang menyediakan air siap minum telah dipasang di berbagai lokasi kampus, memastikan kemudahan akses bagi seluruh warga kampus untuk mengisi ulang botol minum mereka.
Pengelolaan Sampah Terpadu
FT UGM juga telah membangun Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, and Recycle (TPS3R) bernama Grahakara Grafika. Sistem ini lengkap dengan timbangan berbasis Internet of Things (IoT) yang mencatat berat dan jenis sampah dari setiap departemen secara real-time. Data ini bermanfaat untuk evaluasi dan pengelolaan sampah yang lebih efisien. Sampah organik, misalnya, diolah menjadi pakan ikan di kolam kampus, sementara sampah plastik didaur ulang melalui kerjasama dengan pengepul.
Sanksi dan Edukasi
FT UGM menerapkan prinsip Tegak SHE (Safety, Health, Environment) dengan memberikan sanksi edukatif bagi warga kampus yang abai terhadap lingkungan. Mahasiswa yang melanggar akan mendapatkan catatan khusus pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), yang dapat dihapus jika mereka berpartisipasi aktif dalam kampanye peduli lingkungan.
Dampak Positif Penerapan Kantin Hijau
Inisiatif ini telah menunjukkan hasil positif dengan berkurangnya volume sampah plastik di lingkungan kampus. Kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh warga kampus menjadi kunci keberhasilan program ini, sejalan dengan upaya UGM dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Referensi
Janati, C. D. 2024. Kantin Fakultas Teknik UGM Tanpa Sampah Plastik, Mahasiswa Diberi Tumbler. Diakses pada 25 Deseber 2024 dari https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2024/11/26/512/1196030/kantin-fakultas-teknik-ugm-tanpa-sampah-plastik-mahasiswa-diberi-tumbler
Cuerda, et al.2024. Sustainable Choices: Implementing Green Marketing Strategies in a School Canteen for a Healthier Environment. Psych Educ, 2024, 27(3): 319-334, Document ID:2024PEMJ2562, doi:10.5281/zenodo.14013408, ISSN 2822-4353. Diakses pada 25Desember 2024 dari https://scimatic.org/show_manuscript/3828