Logical Fallacy atau kecacatan dalam berlogika adalah kesalahan menyusun logika pada sebuah ujaran yang terlontar oleh manusia. Sehingga terdapat ketidaksinambungan antara premis dan kesimpulan. Premis sendiri berarti kalimat yang mengandung ide pokok dan dalam argumen. Premis adalah hal yang penting dalam suatu argumen karena ia yang menentukan bagaimana kesimpulan itu terbentuk baik oleh kita sendiri, lawan bicara, dan orang atau audiens yang mendengarkan.
Jika sebelumnya kita sudah membahas appeal to emotion, argumentum ad hominem, special pleading, dan ambiguity. Kali ini kita akan membahas logical fallacy yang lain. Apa sajakah itu?
The Gambler Fallacy
Gambler fallacy adalah suatu hal kecacatan logika ketika kita mengalami suatu kejadian berulang, maka kejadian selanutnya akan bisa tertebak oleh orang tersebut. Biasanya terjadi oleh orang yang melakukan perjudian atau mengalami nasib baik secara berulang atau fenomena alam yang kejadiannya terjadi berulang.
Contoh: Andi mengikuti judi dan menang berkali-kali. Ia yakin hari ini adalah hari keberuntungannya dan berasumsi bahwa apapun taruhannya dalam judi akan membawa untung baginya. Namun kenyataannya ia malah jatuh miskin dan terlilit hutang.
Composition/Division
Composition atau division adalah salah satu bentuk kecacatan logika yang mana seseorang membuat klaim bahwa jika satu contoh orang melakukan sesuatu hal, maka orang-orang atau makhuk tersebut ditempat lain akan melakukan hal yang sama atau bersifat sama.
Contohnya: Lintang mengklaim bahwa dikampungnya ada anak yatim yang mencuri dan dia berasumsi bahwa semua anak yatim itu tukang mencuri baik yang didalam atau diluar kampungnya. Dan saat orang menyuruh Lintang membuktikan argumennya, ia tidak bisa membuktikannya.
Black-or-white
Black-or-white adaah bentuk cacat logika yang mana pelaku membuat batasan atau sekat pada dua hal kemungkinan dan tidak memberikan keluwesan pada seseorang atau suatu kejadian untuk menciptakan peluang lain. Sama seperti namanya, black or white. Yang berarti kalau tidak hitam maka itu putih, dan berlaku sebaliknya.
Contoh:
“Argumen anda bilang bahawa orang yang berhaluan kanan juga bisa bersikap sosialis?”
“Iya.”
“Tidak bisa begitu. Kalau kiri ya kiri saja. Kanan ya kanan saja.”
Anecdotal
Anecdotal adalah suatu bentuk cacat logika yang mana pelaku cacat logika tersebut menggunakan pengalaman pribadi atau kesaksian orang daripada data yang dapat diuji akuntabilitasnya. Beberapa pelaku tersebut menggunakan pengalaman pribadi, orang terdekatnya, gurunya, atau idolanya sebagai argumennya.
Contoh:
“Racun dalam bisa ular itu berbahaya.”
“Bagaimana kamu bisa yakin?”
“Melalui penelitian mahasiswa kesehatan membuktikan bahwa bisa ular itu berbahaya.”
“Tapi menurut ayah aku itu gak berbahaya kok. Aku lebih percaya sama ayahku dibandingkan orang lain yang tak kukenal.”