Perubahan Kepribadian di Tempat Kerja

. . Seringkali orang mempercayai bahwa kepribadian bersifat mutlak, tetap, dan stabil. Artinya, kepribadian seseorang ini tidak dapat berubah dan […]

kerja cerdas

.

.

Seringkali orang mempercayai bahwa kepribadian bersifat mutlak, tetap, dan stabil. Artinya, kepribadian seseorang ini tidak dapat berubah dan merupakaan karakter bawaan dari lahir. Namun, hal ini terkadang memang benar. Seseorang yang ektrover tidak dapat berubah menjadi intover hanya dalam satu malam. Maknanya, kepribadian seseorang memang cenderung stabil dalam kurun waktu tertentu. Akan tetapi, muncul pertanyaan apakah kepribadian ini benar-benar stabil seperti yang cenderung kita yakini?

.

Akhir-akhir ini, sering kita jumpai di media sosial orang-orang yang mendeklarasikan dirinya sebagai “I’am an introvert, so…” or “I’am a ekstrovert, so…” dan yang lainnya. Padahal pada faktanya belum tentu seseorang itu memiliki kepribadian tertentu dan akan tetap seperti itu. Semakin banyak peneliti dalam psikologi sosial dan kepribadian telah menyimpulkan bahwa kepribadian bersifat kurang tetap daripada yang diperkirakan sebelumnya dan sebaliknya secara signifikan lebih mudah diubah. Berbagai macam hal dapat menjadi faktor yang memengaruhi perubahan kepribadian kita dari waktu ke waktu. Seperti mengalami peristiwa kehidupan yang signifikan, misalnya memulai pekerjaan pertama, memulai sebuah keluarga, mengakhiri suatu hubungan, menjadi pengangguran atau pensiun, dan terpapar pada lingkungan tertentu seperti mendapat tawaran pekerjaan, kenaikan jabatan, atau mendapat kesempatan yang besar untuk memanfaatkan keterampilan kita.

.

Mengapa Kepribadian Kita Berubah?

Para pakar telah menawarkan berbagai perspektif teoritis selama bertahun-tahun untuk memahami fenomena ini. Satu perspektif menunjukkan bahwa orang berkembang dan tumbuh menuju kedewasaan dan mengalami perubahan halus dalam kepribadian mereka saat mereka melakukannya. Sebagai contoh, seiring bertambahnya usia, secara bertahap orang-orang cenderung menjadi lebih mengendalikan diri dalam berperilaku maupun bertutur kata, lebih sadar diri dan cenderung selektif dalam berbagai hal, lebih bertanggung jawab, dan lebih perhatian. Lintasan perkembangan pribadi seperti itu dapat tercermin dalam ciri-ciri kepribadian kita yang sesuai dengan bidang-bidang ini.

.

Perspektif serupa lainnya menunjukkan bahwa investasi dalam peran sosial seperti menjadi orang tua, pekerja, atau pemimpin dapat menyebabkan kita berperilaku dengan cara yang memenuhi harapan dari peran tersebut. Karena melalui peran sosial tersebut banyak orang yang berekspetasi terhadap kesan dari peran sosial tersebut. Sehingga, orang-orang dengan peran tersebut cenderung lebih banyak memenuhi harapan orang lain daripada diri sendiri dan cenderung tidak menjadi “diri sendiri”.

.

Pada akhirnya, manusia adalah spesies adaptif dan kita mengembangkan serta mengubah kepribadian kita sejalan dengan tuntutan lingkungan kita. Namun, penting untuk disadari bahwa kita tidak hanya menanggapi lingkungan secara pasif. Sebaliknya, kita secara teratur menerapkan hak pilihan individu untuk mengarahkan hidup kita. Hal ini mungkin terwujud, misalnya, memilih untuk memasuki lingkungan tertentu, seperti mengambil pekerjaan atau karier tertentu. Jadi, hubungan antara kepribadian dan lingkungan kita dapat dianggap timbal balik, keduanya saling mempengaruhi dan saling membentuk seiring waktu.

.

Bagaimana Pekerjaan Dapat Mengubah Siapa Kami?

Seperti yang kita ketahui, bahwa kita cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dalam dunia pekerjaan dibandingkan dengan dunia kita sendiri. Coba pikirkan, pada keadaan normal di luar pandemi (tidak menerapkan Work From Home), apakah waktu di rumah lebih banyak dibandingkan waktu di tempat kerja? Kebanyakan dari kita tentunya ada yang lebih banyak waktunya di tempat kerja. Bahkan, ada yang membawa pekerjaannya dari tempat kerja ke rumah, sehingga waktu untuk kita sendiri di rumah tidaklah banyak.

.

Dengan demikian, apa yang kita alami dalam konteks ini dapat sangat memengaruhi perkembangan kepribadian kita. Penelitian dalam domain kepribadian dan psikologi kerja selama dekade terakhir telah mengungkapkan bahwa berbagai faktor terkait tempat kerja penting untuk kepribadian. Misalnya, karakteristik lingkungan tempat kerja seseorang itu merupakan faktor yang penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut merupakan faktor yang dapat memengaruhi kepribadian, di antaranya:

– Otonomi kerja yang tinggi
Dengan kata lain, pekerjaan yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memutuskan apa, kapan, dan bagaimana melakukan pekerjaan mereka – memungkinkan karyawan untuk mengembangkan kepribadian mereka dengan menawarkan rasa kendali.
Tuntutan waktu tinggi
Pekerjaan yang menyediakan waktu terbatas untuk melakukan dan menyelesaikan aktivitas kerja
Ketidakamanan kerja yang tinggi
Pekerjaan yang memiliki ketidakpastian besar dalam hal prospek pekerjaan cenderung meningkatkan sifat kepribadian neurotisisme (temperamental) karyawan dari waktu ke waktu.
Lingkungan kerja kita dan pilihan karir yang kita buat dapat berdampak besar pada perubahan kepribadian kita.

Bagaimana kita dapat membentuk kepribadian kita?

Jika pekerjaan dapat memengaruhi bahkan mengubah kepribadian kita, bukan berarti bahwa kita hanyalah sebuah poin bagi lingkungan sekitar kita. Sebaliknya, kita manusia diberikan akal dan kekuatan agar secara aktif dapat membentuk perjalanan kepribadian kita jika kita memiliki niat dan komitmen. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang memiliki niat untuk mengubah beberapa aspek kepribadian mereka yang cenderung tidak mereka senangi atau pernah mendapat keluhan dari orang lain mengenai aspek kepribadian tersebut. Namun, tampaknya hanya memiliki tujuan saja tidak cukup untuk melakukan perubahan kepribadian, karena kita juga perlu melakukan upaya sadar dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan tersebut.

.

Pada faktanya, kepribadian tidaklah statis. Keindahan dari realisasi ini adalah memungkinkan kita untuk melihat semua cara kepribadian dapat dibentuk dalam proses adaptif yang berkelanjutan. Proses ini tidak hanya melibatkan pengaruh dari lingkungan kita, tetapi juga menggabungkan motif dan dorongan dari individu itu sendiri.

.

Sebagai individu, merangkul gagasan pengembangan kepribadian dapat memungkinkan kita untuk mengambil perspektif yang lebih terbuka terhadap pengalaman hidup kita dan menemukan strategi untuk membantu kita menjadi yang kita inginkan. Memang sedikitnya lingkunganpun memberikan pengaruh pada kehidupan kita, namun diri kita adalah milik kita, sehingga kita memiliki pengaruh yang lebih untuk hal-hal baik dan kenyamanan bagi diri kita.

.

Referensi :

[1] Psychology Today diakses pada 13 Juli 2021.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top