Virus Laut, Apakah Memiliki Potensi Bahaya?

Persebaran virus tidak hanya ditemukan di daratan saja, melainkan virus dapat ditemukan di lautan dalam juga. Berdasarkan penelitian yang telah […]

Persebaran virus tidak hanya ditemukan di daratan saja, melainkan virus dapat ditemukan di lautan dalam juga. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat sekitar 100.000 virus/mililiter air pada kedalaman 4000 meter, dan jumlah ini menunjukan bahwa jumlah virus di lautan lebih banyak daripada jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Sebab diperkirakan terdapat satu noniliun virus (1 noniliun = 10³⁰) berada dalam lautan (Vaque`, 2021).

Ilustrasi Virus Laut

Dalam hasil penelitian lain, dihasilkan terdapat sekitar puluhan juta spesies virus yang bervariasi dalam lautan. Dan virus juga menjadi salah satu makhluk hidup yang melimpah di lautan (Marzuqi, 2020). Kemudian apakah virus laut dapat mencari inangnya di daratan, mengingat jumlahnya yang sangat melimpah di lautan?

Jawabannya tidak. Sebelum virus laut naik ke daratan untuk mencari inang (tempat menampung virus berkembang, mendapatkan makanan, dan tempat perlindungan), virus laut harus berhadapan terlebih dahulu dengan beberapa organisme laut yang bersifat non-inang seperti kepiting, kerang, tiram, dan spons (organisme laut yang termasuk kingdom animalia (hewan memiliki banyak sel) dan memiliki senyawa anti-bakteri). Sehingga dengan adanya peranan organisme non-inang dapat mengurangi kelimpahan virus dalam laut, meskipun tidak mampu mengurangi secara total.

Ilustrasi Spons Laut

Fakta Lain Mengenai Virus Laut

Virus terkenal dengan sifat infeksi terhadap organisme yang ditempatinya. Namun pernyataan tersebut keliru. Sebab berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tidak semua virus dapat menginfeksi makhluk hidup (Marzuqi, 2020). Meskipun kemungkinan menginfeksi dari virus laut memang tidak dapat dihindarkan. Sama halnya dengan virus di darat, virus laut pun digolongkan ke dalam golongan virus menguntungkan dan golongan virus merugikan tergantung pada lingkungan dan kondisi virus tersebut berada.

Keberadaan virus di laut sangat berkesinambungan. Ketika jumlah virus laut bertambah akibat dari proses reproduksi dari inang yang terinfeksi, virus laut juga dapat berkurang akibat adanya organisme pemusnah virus (kepiting, kerang, tiram, dan spons) serta adanya radiasi yang menonaktifkan DNA/RNA dari virus laut.

Manfaat Virus Laut

Keberadaan virus laut tidak hanya menyebabkan dampak negatif saja terhadap organisme laut lainnya, keberadaannya juga justru dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan laut seperti menjadi pengendali dalam siklus jaring makanan mikroba yang menyebabkan bakteri dan ganggang dalam laut melimpah. Tentu hal tersebut sangat menguntungkan, sebab peranan penting dari bakteri dan ganggang dalam menjadi dekomposer (mikroorganisme yang menguraikan suatu zat) dan prosesnya dinamakan dekomposisi (penguraian suatu zat).

Bakteri dan mikroorganisme lain yang terinfeksi virus laut, selanjutnya akan menjadi bahan nutrisi bagi mikroorganisme/organisme lain. Sehingga dapat membentuk suatu ketergantungan dalam kehidupan laut yang dapat memberikan pengaruh baik bagi alam semesta salah satunya dapat mengurangi jumlah emisi karbon yang disumbangkan ke atmosfer. (Wicaksono, 2018).

Referensi :

  • Marzuqi, A. 2020. “Hewan Laut ini Lindungi Manusia dari Jutaan Virus”. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021. <https://m.mediaindonesia.com/weekend/300246/hewan-laut-ini-lindungi-manusia-dari-jutaan-virus>
  • Vaque`, D. 2021. “Virus Laut: Mikroba Kecil yang Berperan Penting di Lautan”. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021. <https://theconversation.com/virus-laut-mikroba-kecil-yang-berperan-penting-di-lautan-154067>
  • Wicaksono, B.,S. 2018. “Ditemukan, Bakteri Laut di Samudera Pasifik yang Mengonsumsi CO2”. Diakses pada tanggal 12 Juli 2021. <https://amp.kompas.com/sains/read/2018/11/27/180700723/ditemukan-bakteri-laut-di-samudra-pasifik-yang-mengonsumsi-co2>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top