Menengok Pusat Galaksi Bimasakti (Milky Way)

Galaksi kita – Bimasakti atau Milky way – merupakan galaksi spiral yang menjadi rumah bagi Bumi dan ratusan juta sistem […]

Pusat Galaksi Milky Way

Galaksi kita – Bimasakti atau Milky way – merupakan galaksi spiral yang menjadi rumah bagi Bumi dan ratusan juta sistem keplanetan lain yang tersebar di piringan galaksi yang berotasi. Memiliki diameter sekitar 200.000 tahun cahaya, Milky way mengandung 100 hingga 400 juta bintang serta ratusan juta lainnya (bahkan milyaran) katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Terletak di bagian dalam lengan Orion, tata surya merupakan salah satu sistem keplanetan yang tersusun atas Matahari sebagai bintang pusat serta delapan planet yang berevolusi mengelilingi titik pusat massa, yaitu Matahari.

Sebagai galaksi spiral, struktur Milky way tersusun atas pusat galaksi , lengan-lengan galaksi, dan halo. Berada di arah rasi Sagitarius, pusat galaksi merupakan bagian yang paling terang karena mengandung banyak bintang yang jaraknya berdekatan. Tetapi sayangnya, daerah pusat galaksi sulit diamati secara visual karena terhalang oleh debu antar-bintang. Sehingga informasi mengenai pusat galaksi diperoleh dari pengamatan dalam gelombang radio, inframerah, dan sinar-X.

Pusat Galaksi dalam Inframerah

Observasi yang dilakukan dalam panjang gelombang berbeda dapat mengungkap berbagai proses fisika yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengamatan multi-panjang gelombang pada pusat galaksi dapat memperkaya pengetahuan mengenai pusat galaksi itu sendiri.  Dalam panjang gelombang mid-infrared (MIR), pusat galaksi menghasilkan emisi yang mayoritas dihasilkan oleh debu antar bintang yang mengandung atom karbon. Sedangkan dalam panjang gelombang mendekati far-infrared (FIR), terlihat emisi dari debu yang dipanaskan oleh bintang yang baru lahir.

Menjelajahi dunia relativistik melalui pengamatan Radio

Pengamatan pusat galaksi dalam radio, menunjukkan bahwa sebagian besar emisi radio berasal dari gas panas yang dihasilkan oleh supernova atau gugus bintang. Sumber emisi radio lainnya berasal dari radiasi sinkrotron yang dihasilkan oleh elektron yang bergerak mendekati kecepatan cahaya (disebut juga dengan istilah relativistik) melalui daerah dengan medan magnet sangat kuat. Pada tahun 1974, Astronom menemukan sebuah sumber emisi radio yang sangat kuat yang berasal dari sebuah titik yang disebut Sagitarius A* (Sgr A*). Sumber radio Sagitarius A* merupakan kandidat terbaik untuk menjadi pusat galaksi Milky Way.

Gerakan bintang-bintang yang mengungkap misteri

Pengamatan gerak terhadap gugus bintang di pusat galaksi pada panjang gelombang inframerah, menunjukkan bahwa bintang-bintang tersebut mengorbit pusat massa yang terletak di Sgr A*. Bintang S2 merupakan bintang yang terletak paling dekat dengan Sgr A*, yaitu sekitar 100 kali jarak Bumi dengan Matahari. Lintasan orbit S2 dapat diamati dengan baik dan analisis terhadap lintasannya berguna untuk menentukan massa yang terkonsentrasi dalam daerah sumber radio Sgr A*.

Dari analisis gerak bintang-bintang yang diamati dapat diketahui massa yang terkonsentrasi di titik Sgr A*, yaitu sebesar 4 juta kali massa Matahari. Massa sebesar ini terkonsentrasi di dalam area yang berukuran kurang dari 2000 kali jarak Bumi – Matahari, sehingga kemungkinan besar objek yang berada di lokasi sumber radio Sgr A* adalah sebuah lubang hitam supermasif.

Sumber:

[1] Schneider, Peter. 2006. Extragalactic Astronomy. Heidelberg: Springer-Verlag Berlin.

[2] The Galactic Center; Diakses pada 3 Juni 2020 dari http://coolcosmos.ipac.caltech.edu/page/galactic_center

[3] Milky Way; Diakses pada 3 Juni 2020 dari https://en.wikipedia.org/wiki/Milky_Way/

36 komentar untuk “Menengok Pusat Galaksi Bimasakti (Milky Way)”

  1. blank
    Safira Maulida

    Bagus Kak!πŸ‘πŸ» Tetap semangat nulisnya, ditunggu artikel selanjutnya yaaπŸ‘πŸ»

  2. blank
    Muhammad Atho'illah

    Mantap gan, izin mau bertanya, itu gimana caranya kok bisa menebak kalo di panjang gelombang radio salah satu asalnya dari radiasi sinkotron?

    1. Pengamatan objek kompak (dalam hal ini pusat galaksi bimasakti) dalam pita gelombang radio menghasilkan spektrum non-termal yang bentuknya ditentukan oleh distribusi energi elektron. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa sumber mengalami polarisasi yang cukup signifikan, yang mana hal ini menunjukkan bahwa terdapat medan magnet kuat dalam sumber tersebut. Melalui analisis distribusi energi spektrum dan tingkat polarisasi, dapat disimpulkan bahwa spektrum ini dihasilkan oleh radiasi sinkrotron.

  3. blank
    KPP Pratama Samarinda Ilir (bukan akun kantor)

    saya sbg mahasiswa ekonomi hanya bisa takjub sm ciptaan Tuhan. senang bisa membaca tulisan anda

  4. blank
    Siti Noor Aisyah

    Setelah baca ini jd makin tertarik deh dgn hal hal yang berbau astronom. Semangat kak buat karya selanjutnya, ditunggu ya 😊

  5. Subhanallah… Merinding bacanya Nak Fir, tetap semangat belajar dan nulis artikel artikel selanjutnya
    Salam untuk bapak dan ibu di rumah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.