Halo semua, semoga kita semua diberikan kesehatan selalu, aamiin. Setiap produk pastinya memiliki siklus hidupnya sendiri. Siklus hidup produk itu di ibaratkan seperti produk kita yang mengalami penurunan dalam penjualan dan promosi yang sebelumnya dipakai sekarang jadi tidak relevan. Untuk lebih memahami lagi, kita akan membahas satu persatu di bawah. Selain siklus hidup produk, kita akan membahas sedikit seputar Merek, Logo, dan Tagline produk.
Pengenalan Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk merupakan konsep marketing yang sangat penting dalam memberikan gambaran akan perjalanan suatu produk. Mulai dari tahap pengenalan hingga akhirnya menurun dan menghilang dari pasaran. Sebagai produsen, ini dapat terbantu dengan siklus tersebut karena setiap tahapan membutuhkan strategi yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut. Selain itu, dengan memahami siklus ini, para produsen dapat mengambil langkah untuk memperpanjang umur produk di pasar dengan meningkatkan kualitas serta kuantitas produk.
Tahapan Siklus Hidup Produk
Terdapat 4 siklus hidup produk yang perlu di ketahui, yaitu:
1. Perkenalan (Introduction)
Produk baru masuk ke pasar dan kenaikan penjualan masih lambat, sehingga perlu promosi yang besar. Dalam hal harga dan promosi menurut Arman dkk (2006), manajemen dapat melaksanakan satu dari empat strategi yaitu:
- Strategi peluncuran cepat (rapid skimming):
Peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan intensitas promosi yang tinggi. Strategi ini cocok jika produk belum banyak dikenal di pasar, harga tinggi masih dapat diterima. Di sini ada persaingan potensial, serta untuk membangun preferensi merek.
- Strategi peluncuran lambat (slow skimming):
Menghadirkan produk baru dengan harga yang tinggi dan promosi yang minim. Strategi ini efektif ketika pasar terbatas, mayoritas telah mengetahui produk, konsumen bersedia membayar harga tinggi, dan persaingan potensial masih rendah.
- Strategi penetrasi cepat (rapid-penetration):
Peluncuran produk dengan harga rendah dan alokasi besar untuk promosi. Strategi ini sesuai jika pasar belum menyadari produk tersebut, sebagian besar konsumen sangat memperhatikan harga, ada persaingan kuat, biaya produksi dapat ditekan melalui skala produksi besar, dan pengalaman perusahaan.
- Strategi penetrasi lambat (slow-penetration):
Memperkenalkan produk dengan harga rendah dan promosi yang minim. Strategi ini efektif pada pasar yang besar, tingkat kesadaran harga tinggi, serta persaingan potensial yang terbatas. Perusahaan harus berusaha mengurangi biaya produksi agar dapat menjual produk dengan harga yang lebih rendah kepada para konsumen.
2. Pertumbuhan (Growth):
Produk mulai dikenal di pasar dan mulai ada pesaing, sehingga perlu adanya perbaikan produk dan promosi. Menurut Kotler (2009), sepanjang tahap pertumbuhan, perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi penting untuk mempertahankan pertumbuhan pasar selama mungkin untuk:
- Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri-ciri atau fitur-fitur produk, serta memperbaiki modelnya.
- Menambah model baru dan produk penyerta (misalnya: produk dengan ukuran berbeda, rasa, dan sebagainya untuk melindungi produk utama).
- Memasuki segmen pasar yang baru.
- Meningkatkan cakupan dan memasuki saluran distribusi baru.
- Beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product-awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk tertentu (product-preference advertising).
- Menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang sensitif terhadap harga.
Dalam fase pertumbuhan, perusahaan yang menerapkan strategi ekspansi pasar akan memperkuat posisi mereka di pasar, meskipun ini bakal memerlukan pengeluaran yang cukup besar. Perusahaan yang sedang berkembang akan menghadapi dilema antara memperoleh pangsa pasar yang luas dan menjaga tingkat keuntungan saat ini yang tinggi. Dengan mengalokasikan sumber daya untuk peningkatan produk dan distribusi, perusahaan dapat mencapai dominasi dalam pasar. Dengan kata lain, perusahaan harus mengorbankan keuntungan jangka pendek demi mencapai keuntungan jangka panjang yang lebih besar di masa depan.
3. Kedewasaan (Maturity)
Pada tahapan ini produk sudah sangat dikenal dan disukai pelanggan. Di mas ini juga banyak pesaing, sehingga pelayanan pelanggan harus di tingkatkan, hal ini menjadi suatu tantangan khususnya bagi seorang manager pemasaran. Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:
- Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity)
Tingkat penjualan tidak bertumbuh dan tidak ada saluran distribusi baru karena distribusi yang ada sudah dianggap dewasa.
- Fase kedewasaaan stabil (stable maturity)
Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan di tentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
- Fase kedewasaan menurun (decaying maturity)
Penjualan mulai menurun dan konsumen mulai beralih ke berbagai produk lain yang sejenis. Di tahapan ini jika sebuah produk mulai mengalami penurunan, maka perusahaan harus mulai memikirkan berbagai cara untuk kembali menaikkan minat konsumen terhadap produk tersebut. Tiga cara ini akan membantu jika ini terjadi, yaitu:
- Modifikasi pasar (market modification) yaitu dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.
- Modifikasi produk (product modification) yaitu dengan meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri, atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.
- Modifikasi bauran pasar (marketing program modification yaitu dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan (services)
4. Kemunduran (Decline)
Produk memasuki tahap akhir siklus hidup yang ditandai dengan penurunan penjualan, sehingga produk peru dievaluasi untuk dihentikan, diubah, atau digantikan dengan produk baru. Penurunan pasar dapat terjadi dengan cepat atau bertahap, disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan teknologi, pergeseran preferensi konsumen, dan peningkatan persaingan. Ini menjadi tantangan bagi perusahaan dan karyawannya untuk mempertahankan bisnis. Menurut Arman dan rekan-rekannya (2006), berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk bertahan selama fase penurunan:
- Intensifkan investasi perusahaan untuk mempertahankan atau memperkuat posisi pasar mereka.
- Pertahankan level investasi saat ini hingga ketidakpastian dalam industri tersebut mereda.
- Kurangi investasi secara selektif dengan menghentikan hubungan dengan pelanggan yang tidak menguntungkan.
- Lakukan divestasi untuk memulihkan kas secepat mungkin.
- Secepatnya lepaskan bisnis atau aset yang kurang menguntungkan dengan menjualnya.
Proses Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk mencakup empat bidang yaitu:
- Penentuan Tingkatan Produk: yaitu menentukan manfaat produk dari mulai manfaat dasar, wujud, dan tambahan.
- Pemilihan Produk: yaitu menentukan jenis dan spesifikasi produk yang akan dipasarkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar yang dijadikan target.
- Pemberian Merek (Branding): yaitu membuat gambar logo, teks dalam logo, dan penjelasan merek, serta tagline.
- Pengemasan Produk (Packaging)
Pemberian Merek
Setelah kita mengetahui siklus hidup produk, kita akan membahas tentang pemberian merek. Merek sendiri dapat berupa nama, istilah, simbol, desain gambar, atau kombinasi nama, simbol, dan gambar. Nah, fungsinya sendiri untuk mengidentifikasi produk (barang/jasa) agar dapat di bedakan dengan produk lain. Nama dalam merek dapat diucapkan, tidak terlalu panjang, minimal 2 huruf atau suku kata pengucapan, maksimal 5 huruf atau suku kata pengucapan. Sebagai contoh: Nike (2 suku kata pengucapan), Aqua (3), Bukalapak (4), NFComputer (5).
Simbol atau tanda merupakan bagian merek yang tidak dapat diucapkan. Agar tidak ada yang membuat merek yang sama, oleh pihak lain terutama pesaing, merek sebaiknya di daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Inilah alasan pentingnya sebuah merek pada produk yang bernilai manfaat tinggi bagi para konsumen:
- Mampu membuat produsen untuk mempermudah aktivitas dalam mengelompokan pasar. Misalnya produk indomie, maka akan disejajarkan dengan supermi yang dijual pada pasar swalayan maupun modern.
- Mampu membuat pelanggan setia dalam mengkonsumsi produk kita yang menjadi keuntungan bagi produsen yang cukup positif. Dalam hal ini semakin bertambahnya pelanggan yang setia maka semakin bertambah juga pemasukan yang di dapat oleh perusahaan tersebut.
- Ini juga bisa membuat nama baik suatu perusahaan.
- Bisa mempermudah kita dalam mengenali suatu barang juga dapat mengetahui produknya sudah sejauh mana berkembang di pasaran.
- Merek juga bisa membuat rasa aman bagi produk dengan dilindungi hukum. Ini bertujuan supaya kompetitor tidak bisa meniru ide atau gagasan yang di hasilkan perusahaan untuk di salurkan kemasyarakat.
Gambar dan Teks Dalam Logo
Kita sebagai pemasar harus mengerti bahwa pertanyaan mendasar yang di tanyakan pelanggan sepanjang waktu adalah “Apa untungnya bagi saya?”. Nah kita di sini harus fokus mengomunikasikan apa yang akan di peroleh pelanggan ketika pelanggan ingin membeli produk kita. Salah satu cara membangun brand perusahaan yaitu dengan menciptakan logo yang berkualitas. Karena logo merupakan sebuah representasi visual yang akan membuat produk kita menjadi lebih unik dan menarik bagi pelanggan. Dalam bidang pemasaran, logo berfungsi untuk memperkuat iklan dalam pengenalan produk kepada masyarakat luas.
Merek dapat berupa logo gambar saja atau gambar dan teks. Teks merek sebaiknya tidak terlalu panjang, maksimum 5 pengucapan (misal A Be Ce De E), agar mudah diucapkan dan mudah diingat. Penjelasan untuk merek boleh panjang karena harus dapat menjelaskan manfaat merek itu bagi pelanggan jika pelanggan berhubungan (berbisnis) dengan merek tersebut.
Beberapa tip penentuan posisi produk di pasar (positioning) melalui pengembangan merek dalam bentuk logo yang dapat mewakili produk kita:
- Logo melambangkan janji kita kepada pelanggan.
- Logo melambang bentuk barang atau layanan apa yang kita tawarkan kepada pelanggan.
- Logo juga melambangkan kualitas dan keandalan barang atau layanan kita.
- Logo melambangkan segala sesuatu yang membuat produk kita berbeda dari produk para pesaing kita.
- Logo atau merek adalah identitas unik yang pelanggan dapat mengenali produk kita dan memiliki kenangan abadi tentang merek kita itu.
Tagline Dalam Pengembangan Produk
Tagline adalah sebuah kalimat singkat dan mudah diingat untuk tujuan branding sebuah organisasi atau perusahaan. Ini akan menjelaskan suatu bisnis secara tepat dipahami oleh pelanggan atau orang yang di target. Biasanya tagline berdampingan dengan logo untuk membedakan bisnis dengan pesaingnya. Perlu di ketahui bahwa tagline berbeda dengan slogan. Tagline sendiri dibuat untuk merepresentasikan perusahaan atau merek secara keseluruhan, sedangkan slogan merupakan kalimat singkat yang digunakan untuk promosi produk. Contoh: Apple memiliki tagline “Think different.“ dengan slogan untuk produk iPad Air adalah “The power of lightness.” Berikut ini adalah panduan menyusun tagline dan slogan:
- Tuliskan frasa atau kalimat dengan makna yang jelas dan singkat.
- Sesuaikan dengan produk barang/jasa yang akan Anda tawarkan.
- Tonjolkan keunggulan dan tujuan utama dari organisasi/bisnis.
- Sebelum menyusun, kenali siapa saja target konsumen produk.
- Frasa/kalimat berisi ajakan yang bersifat pendekatan atau persuasif.
- Lakukan brainstorming sebelum memutuskan tagline dan slogan.
- Kata-kata tidak bermakna berlebihan, tetapi jujur dan apa adanya.
- Hindarkan meniru tagline perusahaan lain atau slogan produk lain.
- Pilih kata-kata yang dapat membangun perasaan tertentu bagi para pelanggan.
Penutup
Dalam pengembangan produk memang perlu sekali untuk mengetahui siklus hidup produk supaya bisa menetapkan strategi khusus untuk menghadapi siklus tersebut. Mungkin segitu saja yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
Sumber:
- https://midtrans.com/id/blog/siklus-hidup-produk Terakhir akses: 12 September 2023
- https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengetahui-strategi-pemasaran-untuk-setiap-tahapan-siklus-hidup-produk/ Terakhir akses: 12 September 2023
- https://mazmuiz.blogspot.com/2017/04/manfaat-pemberian-merek-brand-pada.html Terakhir akses: 13 September 2023
- https://www.dreambox.id/blog/branding-strategi/peran-pentingnya-logo-membangun-brand/ Terakhir akses: 13 September 2023
- Materi Studi Independen – Digital Marketing – NF Computer. Terakhir akses: 13 September 2023
Mahasiswa STT Terpadu Nurul Fikri yang menyukai IT, Web Desain, Sains, dan Astronomi.