Asteroid
Kita sering menyebutnya planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid. Umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak. Istilah ini secara historis ditujukan untuk semua objek astronomis yang mengelilingi matahari dan setelah diobservasi tidak memiliki karakteristik komet aktif.
Ada jutaan asteroid, yang menurut pemikiran banyak orang adalah sisa-sisa kehancuran planetisimal, material di dalam solar nebula matahari muda yang tidak pernah tumbuh besar untuk menjadi planet.
Mayoritas asteroid yang telah diketahui mengorbit pada sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter atau berbagi orbit dengan Jupiter (Asteroid Troya Jupiter). Tetapi, terdapat keluarga orbit lainnya dengan populasi signifikan, termasuk asteroid dekat-Bumi. Asteroid individual diklasifikasikan berdasarkan karakteristik spektrum emisi mereka, dengan mayoritas terbagi menjadi tiga kelompok utama: tipe-C, tipe-M, dan tipe-S. Kelompok ini diberi nama dan umumnya diidentifikasi dari komposisi karbon, logam, dan silikat.
Hanya satu asteroid, 4 Vesta, yang memiliki permukaan relatif reflektif, secara normal dapat kita lihat dengan mata telanjang dan ini hanya pada langit yang sangat gelap dan posisinya memungkinkan. Asteroid-asteroid kecil yang melintas dekat dengan bumi jarang dapat kita lihat dengan mata telanjang dalam waktu yang singkat. Hingga April 2016, Pusat Planet Minor memiliki data lebih dari 1,3 juta objek di dalam dan luar Tata Surya, 750.000 di antaranya telah memiliki informasi yang cukup untuk penamaan bernomor.

7 Asteroid Melewati Bumi
NASA mengumumkan bahwa asteroid yang memiliki potensi berbahaya sedang meluncur ke arah Bumi pekan ini (11 Juni 2021). Tak hanya satu, total ada tujuh asteroid yang diperkirakan melewati planet kita hingga akhir minggu ini.
Ukuran asteroid-asteroid ini besar. Salah satu asteroid terbesar bernama 2021 KT1, berukuran sekitar 182 meter. Sebagai gambaran dan perbandingan, tinggi Monas saja 132 meter. Artinya, asteroid ini jauh lebih tinggi dari Monas.
Dikutip dari CBS News, Rabu (9/6/2021) asteroid tersebut diklasifikasikan oleh NASA sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena merupakan objek dekat Bumi yang berukuran lebih dari 149 meter. Menurut keterangan Jet Propulsion Laboratory NASA. Asteroid 2021 KT1 datang dalam jarak 7,2 juta kilometer dari Bumi, pertemuan yang relatif dekat. Asteroid tersebut terbang melewati sekitar 64 ribu kilometer per jam. Tapi tenang, tidak ada kemungkinan asteroid itu menabrak Bumi.
“Ini hanya ‘berpotensi berbahaya’ dalam jangka panjang. Asteroid ini tidak memiliki peluang berdampak pada Bumi minggu ini. Atau bahkan kapan pun dalam 2 abad ke depan.” Kata Dr Paul Chodas, Director of Center for Near Earth Object Studies NASA.
“Faktanya, kami telah menghitung pendekatan jarak dekat di masa depan untuk 200 tahun ke depan. Dan kami tahu bahwa itu tidak dapat berdampak pada Bumi dalam rentang waktu itu, atau mungkin selamanya,” sambungnya.
Meski demikian, para peneliti melacak semua asteroid yang mendekati Bumi. Saat ini, mereka sedang mencari cara untuk membelokkan arah asteroid yang bisa bertumbukan dengan Bumi di masa depan.
“Tidak ada yang perlu kita khawatirkan secara berlebihan tentang dampak Bumi dari asteroid atau komet,” kata Center for Near-Earth Object Studies NASA.
“Ancaman terhadap satu orang dari kecelakaan mobil, penyakit, bencana alam lainnya dan berbagai masalah lain jauh lebih tinggi daripada ancaman dari NEO,” sambungnya.
Enam asteroid lain, yang pada dasarnya adalah batuan sisa yang berusia lebih dari empat miliar tahun, juga melewati Bumi minggu ini. Namun, semuanya lebih kecil dari KT1 2021.
Asteroid 2021 KT2 dengan tinggi kira-kira 7 meter melintas hari ini, demikian juga dengan LB 2018 yang tingginya 21 meter. Masing-masing datang dalam jarak 291 ribu kilometer dan 1,1 juta kilometer dari Bumi.
Sedangkan JW6 2021 yang berukuran 20 meter akan lewat pada hari Rabu (9/6) berbarengan dengan 2021 KE1 yang besarnya sekitar 16 meter. Keduanya akan datang dalam jarak sekitar 3 juta – 5,7 juta kilometer dari Bumi. Pada Kamis (10/6) dan Sabtu (12/6) diperkirakan akan ada lebih banyak asteroid yang melewati Bumi.
Chodas mengatakan adalah hal yang normal jika banyak asteroid melewati Bumi. “Saya berharap akan ada asteroid baru yang ditambahkan ke daftar ini selama sepekan ini,” katanya.
Sebagian besar asteroid mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter. Tetapi kadang-kadang jalur orbitnya dipengaruhi oleh tarikan gravitasi planet lain, yang mengubah jalurnya. Para ilmuwan percaya asteroid liar di masa lalu yang bertabrakan dengan Bumi memainkan peran utama dalam evolusi planet ini.
REFERENSI:
Hale, George E. (1916). “Address at the semi-centennial of the Dearborn Observatory: Some Reflections on the Progress of Astrophysics”. Popular Astronomy. 24: 550–558, at p 555. Bibcode:1916PA…..24..550H
Krasinsky, G. A.; Pitjeva, E. V.; Vasilyev, M. V.; Yagudina, E. I. (2002). “Hidden Mass in the Asteroid Belt”. Icarus. 158 (1): 98–105.
Pitjeva, E. V. (2005). “High-Precision Ephemerides of Planets – EPM and Determination of Some Astronomical Constants”. Solar System Research. 39: 176.