Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Budidaya Tanaman Obat Sebagai Apotek Keluarga

Apotek Keluarga – Pekarangan merupakan lahan terbuka di sekitar rumah tinggal. Setiap rumah tentunya mempunyai lahan pekarangan baik itu luas […]

blank

Apotek Keluarga – Pekarangan merupakan lahan terbuka di sekitar rumah tinggal. Setiap rumah tentunya mempunyai lahan pekarangan baik itu luas atau sempit, namun seringkali lahan ini masih ditumbuhi tanaman liar dan belum dimanfaatkan dengan baik oleh si pemilik rumah. Padahal jika dikelola dan dirawat dengan baik lahan ini dapat mewujudkan lingkungan yang asri, nyaman, dan sehat sehingga membuat penghuninya pun betah tinggal di rumah.

Terlebih di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak orang yang tinggal di rumah saja dan bingung untuk melakukan aktivitas apa. Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu sarana kegiatan produktif untuk menghilangkan kejenuhan selama di rumah. Lahan pekarangan dapat dimanfaat sesuai keinginan dan selera masing-masing, salah satunya yaitu dengan membudidayakan tanaman obat.

Sesuai dengan namanya, tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian atau seluruh isi tanaman tersebut, seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), hingga akar digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Tanaman obat dapat menghasilkan obat herbal yang memiliki berbagai efek pada sistem metabolisme tubuh. Mulai dari efek antioksidan, antibakteri, analgesik, hingga antiinflmasi.

Baca Juga Artikel Lainnya Karya Zahra

Di Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tanaman dan 7000 diantaranya mempunyai khasiat obat. Keanekaragaman sumberdaya hayati di Indonesia diperkirakan menempati urutan kedua setelah Brazil. Di dunia internasional, obat herbal telah diterima secara luas di Negara berkembang dan di Negara maju. Menurut WHO, hingga 65 % dari penduduk negara maju dan 80 % penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal (Jumiarni dan Komalasari, 2017).

Dewasa ini, masyarakat cenderung menggunakan obat-obatan herbal sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir efek samping dari penggunaan obat-obatan kimia. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup back to nature yang banyak digemakan dimana-mana baik secara online maupun offline.

Memanfaatkan lahan pekarangan sebagai “apotek keluarga” menjadi salah satu langkah hidup sehat dengan memanfaatkan bahan alami agar tidak selalu bergantung dengan obat-obatan kimia. Jika ada anggota keluarga yang sakit atau memiliki keluhan kesehatan, dapat di tanggulangi dengan segera menggunakan tanaman obat yang ada.

Beberapa tanaman obat yang cocok untuk ditanaman di pekarangan rumah antara lain:

  1. Kunyit
    Manfaat kunyit tidak terlepas dari kandungan kurkumin yang terdapat di dalamnya. Manfaat kunyit bagi kesehatan antara lain sebagai antiradang dan antioksidan, menjaga kesehatan sistem pencernaan, menurunkan kolesterol dan kadar gula dalam darah, mengurangi resiko penyakit jantung, hingga membantu mencegah kanker.
  2. Jahe
    Jahe merupakan salah satu jenis tanaman obat yang tak diragukan lagi khasiatnya. Tanaman ini dapat mengatasi masalah pada organ pencernaan seperti sakit perut dan mual-mual, sakit kepala, meringankan nyeri haid, hingga meredakan nyeri sendi.
  3. Temulawak
    Temulawak seringkali digunakan sebagai penambah nafsu makan. Selain itu temulawak dapat diguanakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, perut kembung setelah makan, dan gangguan lambung.
  4. Lengkuas
    Lengkuas mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan, diantaranya yaitu sebagai antioksidan, mengurangi nyeri dan peradangan, melawan infeksi, serta berpotensi sebagai untuk mencegah kanker.
  5. Kencur
    Tanaman obat yang mempunyai nama ilmiah Kaempferia galanga ini mempunyai kemiripan dengan kunyit, oleh karenanya beberapa orang sering keliru dalam membedakannya. Sebagai tanaman obat populer, kencur mempunyai berbagai manfaat diantaranya mengatasi gangguan kesehatan (flu, batuk, masuk angin, diare, sakit kepala, radang lambung), meningkatkan nafsu makan dan stamina tubuh, serta memperlancar haid bagi wanita.
  6. Kumis Kucing
    Kumis kucing seringkali ditemukan tumbuh liat di sekitar rumah, namun siapa sangka tanaman obat yang satu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. tumbuhan ini juga seringkali dimanfaatkan untuk meredakan masalah kesehatan secara umum seperti radang kandung kemih, asam urat, radang kandung kemih, dan diabetes.
  7. Lidah Buaya
    Lidah buaya (Aloe vera) tak hanya bermanfaat bagi kesehatan, namun juga untuk kecantikan. Manfaat lidah buaya diantaranya yaitu menjaga kesehatan mulut dan pencernaan, menurunkan kadar gula darah, menurunkan resiko terkena penyakit jantung, dan mengatasi jerawat. Selain itu, Novyana dan Susianti (2016) menyebutkan bahwa bagian gel lidah dapat menyembuhkan luka dan trauma kulit lainnya, begitu pula mengurangi rasa sakit pada lokasi trauma.
  8. Daun Sirih
    Daun sirih telah dipercaya sejak jaman dahulu untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, mempunyai berbagai manfaat diantaranya yaitu antibakteri, antikanker, antimalaria, antiasma, menurunkan kadar kolesterol, menyembuhkan luka, hingga mengobati tukak lambung.
  9. Mahkota Dewa
    Tanaman yang mempunyai nama ilmiah Phaleria macrocarpa ini digunakan oleh sebagian masyarakat untuk berbagai pengobatan tradisional antara lain untuk penyakit asam urat dan rematik, sakit ginjal maupun untuk penyakit ringan (seperti eksim dan jerawat). Mahkota dewa bisa digunakan sebagai obat, dengan cara dimakan atau diminum, dan sebagai obat luar dengan cara dioleskan atau dilulurkan, dalam pengobatan bagian tanaman yang diperlukan adalah batang, daun, dan buah (Fiana dan Oktaria, 2016).
Tidak hanya sebagai “apotek keluarga”, bercocok tanam tanaman obat di pekarangan rumah juga dapat memberikan manfaat yang lain, diantaranya yaitu:
  1. Penghijauan
    Dengan membudidayakan tanaman obat di pekarangan rumah, secara tidak langsung kita telah melakukan penghijauan di sekitar rumah. Meskipun dalam skala kecil, namun jika dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Maka budidaya tanaman ini juga dapat menyumbang sedikit banyak oksigen ke udara serta membuat lingkungan menjadi lebih asri dan sejuk.
  2. Estetika
    Selain penghijauan, budidaya tanaman obat juga dapat menambah estetika atau keindahan di sekitar rumah. Lahan pekarangan yang dikelola dan ditata dengan teratur akan menciptakan keindahan serta rasa tentram bagi siapapun yang melihatnya.
  3. Kepuasan Hati
    Kepuasan hati merupakan manfaat yang dapat dirasakan dari budidaya tanaman obat. Selain untuk menghilangkan kejenuhan selama di rumah saja, hal ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Budidaya tanaman obat dapat menjadi salah satu ajang hiburan selama di rumah saja, menyegarkan pikiran dari kesibukan bekerja, dan moodboster untuk melakukan hal-hal produktif lainnya. Apapun yang dilakukan dengan senang hati, pasti akan memberikan dampak positif bagi yang melakukannya.

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan juga dapat dimulai dengan membudidayakan tanaman obat di pekarangan rumah. Kelebihan hasil panen tanaman obat ini selain menjadi “Apotek Keluarga”, juga dapat dijual untuk mendukung perekonomian keluarga. Sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi rumah tangga yang berkesinambungan.

Referensi:

  • Fiana, Nuzulut dan Dwita Oktaria. 2016. Pengaruh Kandungan Saponin dalam Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Majority. 5(4): 128-132.
  • Jumiarni, Wa Ode dan Oom Komalasari. 2017. Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna di Permukiman Kota Wuna. Traditional Medicine Journal. 22(1): 45-56.
  • Novyana, Rienda Monica dan Susianti. 2016. Lidah Buaya (Aloe vera) untuk Penyembuhan Luka. Jurnal Majority. 5(4): 149-153.

( zahra )

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *