Dalam studi oleh Palumbo et al. (2017), penggunaan make-up pada penampilan, ternyata memberikan pengaruh terhadap performa akademik. Pengaruh ini merujuk pada peningkatan kepercayaan diri dan performa kognitif akibat persepsi positif terhadap penampilan fisik. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana make-up dapat memengaruhi prestasi akademik melalui peningkatan self-esteem dan emosi positif.
Hubungan Antara Penampilan, Self-esteem, dan Prestasi Akademik
Masyarakat sering menganggap penampilan fisik dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Make-up, sebagai alat untuk meningkatkan daya tarik fisik, memainkan peran penting dalam persepsi diri. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah make-up secara tidak langsung memengaruhi pencapaian akademik melalui peningkatan self-esteem atau harga diri.
Metode Penelitian
Sebanyak 186 mahasiswa perempuan tingkat pertama berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka terbagi secara acak ke dalam tiga kelompok:
- Kelompok Make-up – Peserta menggunakan make-up seperti yang biasa mereka lakukan sebelum keluar rumah.
- Kelompok Musik Positif – Peserta mendengarkan musik klasik yang dirancang untuk meningkatkan suasana hati.
- Kelompok Mewarnai Wajah – Peserta mewarnai gambar wajah skematik sebagai aktivitas kontrol.
Setiap peserta diberi waktu untuk membaca bab dari buku teks Psikologi Umum yang belum pernah mereka pelajari sebelumnya. Kemudian, para peserta mengikuti tes pilihan ganda terkait materi tersebut. Dari tes tersebut, hasilnya menjadi indikator utama performa akademik dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan make-up memperoleh skor tes tertinggi daripada kelompok lain. Selain itu, kelompok make-up juga melaporkan peningkatan persepsi kecantikan diri dan suasana hati yang lebih positif setelah menggunakannya. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa makeup tidak hanya meningkatkan self-esteem tetapi juga emosi positif yang berkontribusi pada performa kognitif.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa kelompok musik positif menunjukkan peningkatan performa akademik yang lebih baik daripada kelompok mewarnai wajah. Namun, dampaknya tidak sekuat kelompok make-up, yang menegaskan pentingnya komponen persepsi kecantikan diri dalam meningkatkan performa.
Analisis dan Interpretasi
Penjelasan efek make-up pada performa akademik dapat melalui dua mekanisme utama:
- Peningkatan Self-esteem: Makeup meningkatkan persepsi kecantikan diri, yang kemudian meningkatkan kepercayaan diri dan efikasi diri. Faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam memengaruhi performa kognitif, terutama dalam situasi yang menuntut seperti ujian akademik.
- Induksi Emosi Positif: Penggunaan makeup menciptakan suasana hati yang lebih baik, yang telah terbukti memperkuat memori kerja, kelancaran verbal, dan kemampuan kognitif lainnya. Temuan ini konsisten dengan literatur sebelumnya yang menunjukkan bahwa emosi positif mendukung pembelajaran dan pemrosesan kognitif.
Peran Kosmetik dalam Performa Akademik
Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang peran kosmetik dalam mendukung performa akademik. Namun, beberapa batasan menjadi catatan. Pertama, penelitian ini hanya melibatkan mahasiswa perempuan. Oleh karena itu, perlu penelitian lanjutan untuk menguji apakah efek serupa terjadi pada laki-laki. Kedua, pengamatan efek make-up hanya bersifat jangka pendek. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang make-up terhadap performa akademik. DI sisi lain, studi ini juga menyoroti perlunya pendekatan multidimensional dalam mendukung pembelajaran. Selain penggunaan make-up, strategi lain seperti pelatihan self-esteem dan manajemen emosi dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan performa akademik secara keseluruhan.
Peran Make-up dalam Penampilan dan Citra Tubuh

Sumber: id.pinterest.com
Penggunaan make-up telah terbukti meningkatkan persepsi diri perempuan terhadap daya tarik fisik mereka. Perempuan yang memakai make-up cenderung merasa lebih feminin, menarik, dan puas dengan penampilan mereka daripada ketika mereka tidak mengenakannya. Makeup berguna sebagai alat untuk menonjolkan fitur wajah dan menyamarkan ketidaksempurnaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Namun, hubungan ini juga dipengaruhi oleh bagaimana perempuan menilai pentingnya penampilan mereka sendiri (appearance orientation). Perempuan yang memberikan perhatian lebih pada penampilan mereka cenderung lebih sering menggunakan make-up, menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengaplikasikannya, dan mengeluarkan lebih banyak uang untuk kosmetik.
Kepercayaan Diri dan Make-up
Kepercayaan diri, baik dalam konteks sosial maupun umum, memainkan peran penting dalam penggunaan make-up. Studi oleh Mafra, et al. pada objek penelitian wanita Brazil meneliti keterkaitan antara penggunaan make-up, kepercayaan diri sosial, dan kepercayaan diri secara umum. Kepercayaan diri sosial adalah bagaimana perasaan individu terhadap dirinya sendiri selama interaksi sosial dengan orang lain, dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi nilai sosial mereka. Sedangkan definisi kepercayaan diri secara umum pada penelitian ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang terhadap dirinya dan nilai dalam diri ketika membandingkan dengan yang lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan kepercayaan diri sosial yang tinggi cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk make-up. Hal ini mungkin karena make-up bermanfaat untuk memperbaiki kesan sosial dan meningkatkan performa dalam interaksi sosial. Sebaliknya, perempuan dengan kepercayaan diri umum yang tinggi justru menghabiskan lebih sedikit uang untuk make-up, karena mereka merasa cukup percaya diri tanpa memerlukan banyak perubahan pada penampilan mereka.
Pengaruh Citra Tubuh
Citra tubuh, atau bagaimana seseorang memandang dan mengevaluasi penampilan fisiknya, juga berkontribusi terhadap pola penggunaan make-up. Perempuan yang merasa puas dengan penampilannya cenderung mengeluarkan lebih sedikit uang untuk kosmetik. Sebaliknya, mereka yang merasa kurang puas lebih mungkin menggunakan makeup untuk memperbaiki citra tubuh mereka.
Implikasi pada Kehidupan Sosial dan Media
Faktor sosial dan media juga memengaruhi hubungan antara penggunaan make-up dan rasa percaya diri. Paparan terhadap standar kecantikan ideal di media sosial dapat meningkatkan tekanan untuk tampil sempurna. Make-up sering kali menjadi alat untuk memenuhi ekspektasi sosial tersebut, yang dapat memengaruhi kepercayaan diri baik secara positif maupun negatif.
Peran Di Balik Penampilan: Bukan Sekadar Tentang Estetika
Penggunaan make-up bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang bagaimana perempuan memandang diri mereka sendiri dan ingin dilihat oleh orang lain. Sementara beberapa perempuan menggunakan make-up untuk menutupi ketidaksempurnaan dan meningkatkan rasa percaya diri, yang lain menggunakannya sebagai alat untuk memperkuat kehadiran sosial mereka. Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami motivasi individu dalam penggunaan make-up karena terkait dengan rasa kepercayaan diri. Meskipun make-up dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan rasa percaya diri, tetapi penggunaannya harus dengan kesadaran akan pengaruh sosial dan ekspektasi pribadi.
Referensi
Palumbo, et al. 2017. Does make-up make you feel smarter? The “lipstickeffect” extended to academic achievement. Diakses pada 27 November 2024 dari https://www.tandfonline.com/doi/epdf/10.1080/23311908.2017.1327635?needAccess=true
Mafra, et al. 2022. The contrasting effects of body image and self-esteem in the makeup usage. Diakses pada 27 November 2024 dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8956164/pdf/pone.0265197.pdf