Peran Perpustakaan dalam Membangun Literasi Anak Muda

Pemanfaatan perpustakaan dan internet telah menjadi bagian integral dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa. Penelitian oleh Apuanor et al. (2020) di STKIP Muhammadiyah Sampit mengungkapkan adanya pengaruh signifikan dari penggunaan perpustakaan dan internet terhadap indeks prestasi mahasiswa (IPK). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi pada tahun akademik 2014/2015.

Penelitian Terkait Pengaruh Perpustakaan Terhadap Prestasi Akademik

Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran utama untuk menilai prestasi akademik mahasiswa. IP yang tinggi seringkali menjadi syarat penting dalam seleksi pekerjaan, seperti penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, termasuk perpustakaan dan internet.

Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang lebih sering memanfaatkan perpustakaan dan internet memiliki potensi lebih besar untuk meningkatkan IP mereka. Namun, penggunaan fasilitas ini di STKIP Muhammadiyah Sampit masih relatif rendah. Data kunjungan ke perpustakaan menunjukkan fluktuasi bulanan, dengan angka tertinggi 51,27% pada November 2014 dan terendah 11,18% pada September 2014.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linear berganda. Sampel terdiri dari 68 mahasiswa yang dipilih secara acak berstrata. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dokumentasi IPK. Penelitian ini mengevaluasi variabel pemanfaatan perpustakaan (X1), pemanfaatan internet (X2), dan IPK mahasiswa (Y).

Hasil Penelitian

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, pemanfaatan perpustakaan dan internet memiliki pengaruh positif terhadap IPK mahasiswa. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah: Y=2,412+0,006X1+0,009X2Y = 2,412 + 0,006X1 + 0,009X2

Koefisien untuk variabel perpustakaan (X1) sebesar 0,006 dan internet (X2) sebesar 0,009 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit pada masing-masing variabel akan meningkatkan IPK mahasiswa secara signifikan, dengan asumsi variabel lain tetap.

Pengujian statistik menunjukkan bahwa kontribusi perpustakaan dan internet terhadap IPK sebesar 9,8% (Adjusted R Square = 0,098). Meskipun demikian, faktor lain seperti motivasi belajar, kebiasaan belajar, dan dukungan infrastruktur juga memainkan peran penting dalam menentukan IPK.

Baca juga: Yogyakarta Meraih Juara “Provinsi dengan Minat Baca Buku di Indonesia”

Perpustakaan dan Indeks Prestasi Anak Muda

Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya perpustakaan sebagai pusat referensi dan internet sebagai sumber informasi yang fleksibel dan efisien. Perpustakaan menyediakan akses ke buku dan literatur yang mendukung proses pembelajaran. Di sisi lain, internet memberikan kemudahan akses ke sumber daya global, seperti artikel, e-book, dan jurnal ilmiah.

Namun, untuk memaksimalkan dampak positif, mahasiswa harus lebih aktif memanfaatkan perpustakaan dan memilih aplikasi internet yang mendukung pembelajaran. Perguruan tinggi juga disarankan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas belajar guna mendukung aktivitas akademik mahasiswa.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan dan internet berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan IPK mahasiswa. Dengan pemanfaatan yang lebih optimal, mahasiswa dapat meningkatkan prestasi akademik mereka. Sebagai rekomendasi, mahasiswa harus lebih sering memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan internet, sementara institusi pendidikan perlu memperkuat infrastruktur yang mendukung pembelajaran mandiri.

Jusuf Kalla Library dan Daya Tariknya untuk Lingkungan Literasi

Jusuf Kalla Library, yang terletak di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian publik sejak perpustakaan ini dibuka untuk umum pada Oktober 2024. Dengan desain modern dan fasilitas lengkap, perpustakaan ini menarik minat generasi muda, khususnya Generasi Z dan Alpha.

Sejarah Nama Perpustakaan, Desain dan Fasilitas Modern

Nama perpustakaan ini diambil dari nama mantan Wakil Presiden Republik Indonesia yang berperan penting dalam pendirian UIII, Bapak Jusuf Kalla. Beliau menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat UIII dan dikenal atas dedikasinya dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.

Perpustakaan ini terdiri dari delapan lantai yang dirancang dengan konsep futuristik dan minimalis. Setiap lantai memiliki fungsi dan keunikan tersendiri, seperti:

• Lantai 1: Area registrasi, lobi, dan loker.
• Lantai 2: Ruang baca anak yang aman dan nyaman, cocok untuk memperkenalkan literasi sejak dini.
• Lantai 3: Great Reading Hall dengan pencahayaan alami dan ruang kerja bersama yang dilengkapi dengan bean bag serta tempat duduk fleksibel.
• Lantai 4-5: Koleksi buku dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan Arab.
• Lantai 6: Mushola dan ruang baca dengan pemandangan kampus yang indah.
• Lantai 7: Lounge, ruang seminar, dan ruang pertemuan.
• Lantai 8: Teater untuk berbagai acara dan presentasi.

Perpustakaan ini juga menawarkan fasilitas lain seperti akses Wi-Fi gratis, ruang podcast, dan area makan yang nyaman. Desain interior yang estetik dan futuristik menjadikan perpustakaan ini sebagai tempat favorit untuk belajar dan bekerja.

Baca juga: Seputar Kuliah di Singapura yang Perlu Kamu Tahu

Daya Tarik bagi Generasi Muda

Sumber: dkylb.com

Sejak viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok, Jusuf Kalla Library mengalami lonjakan pengunjung, mencapai hingga 1.227 orang per hari. Mayoritas pengunjung adalah generasi muda yang tertarik dengan suasana perpustakaan yang modern dan fasilitas yang mendukung aktivitas belajar serta bekerja.

Selain itu, perpustakaan ini menawarkan ruang yang fleksibel dan nyaman, cocok untuk kegiatan seperti diskusi kelompok, penelitian, atau sekadar bersantai sambil membaca. Kehadiran ruang baca anak juga memungkinkan keluarga untuk mengajak anak-anak mereka, sehingga menumbuhkan minat baca sejak usia dini.

Kontribusi terhadap Literasi Nasional

Hadirnya Jusuf Kalla Library diharapkan dapat mendorong kembali budaya membaca di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Dengan fasilitas yang modern dan suasana yang nyaman, perpustakaan ini menjadi alternatif tempat belajar dan berkumpul yang positif. Selain itu, perpustakaan ini juga menyediakan sumber literatur digital yang menyesuaikan dengan kebutuhan generasi terkini, menjadikannya relevan di era digital saat ini.

Secara keseluruhan, Jusuf Kalla Library bukan hanya sekadar perpustakaan, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan rekreasi yang menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai literasi dan pengetahuan.

Referensi

Koesmawardhani, N. W. 2024. Perpustakaan-nya Viral, Ini Kata UIII Alasan Dinamai Jusuf Kalla Library. Diakses pada 7 Januari 2025 dari https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7621905/perpustakaan-nya-viral-ini-kata-uiii-alasan-dinamai-jusuf-kalla-library.

Koesmawardhani, N. W. 2024. Sehari Menjelajahi Jusuf Kalla Library, Perpustakaan UIII yang Viral. Diakses pada 7 Januari 2025 dari https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7667742/sehari-menjelajahi-jusuf-kalla-library-perpustakaan-uiii-yang-viral.

Hakim, M. A. R. 2024. Fenomena Viralnya Jusuf Kalla Library UIII: Oase Literasi Bagi Gen Z & Alpha. Diakses pada 7 Januari 2025 dari https://kumparan.com/muhammad-arif-rahman-hakim/fenomena-viralnya-jusuf-kalla-library-uiii-oase-literasi-bagi-gen-z-and-alpha-23qRocloMzh

Koesmawardhani, N. W. 2024. Pengunjung Jusuf Kalla Library Naik Pesat Usai Viral, UIII Akan Buka Weekend 2025. Diakses pada 7 Januari 2025 dari https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7622235/pengunjung-jusuf-kalla-library-naik-pesat-usai-viral-uiii-akan-buka-weekend-2025.

Apuanor et al 2020. The Influence of Library and Internet Utilization of Student Achievement Index. J. Phys.: Conf. Ser. 1477 042026. Diakses pada 7 Januari 2025 dari https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-6596/1477/4/042026