Setelah PLTS Terapung di Waduk Cirata, Batam melanjutkan gerakan agar energi baru terbarukan bisa menjadi sumber pembangkit listrik di Indonesia. Bersama dukungan PLN Nusantara Power dan PT TBS Energi Utama, PLTS Terapung Tembesi dibangun di Waduk Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, dengan luas lahan 864 hektar. Proyek ini tentu menjadi bentuk langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Sumber: https://www.ptplnnr.com/id/profile/portfolio/detail/plts-terapung-tembesi
Mengenal PLTS Terapung
PLTS Terapung merupakan pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya yang terpasang pada struktur mengapung di atas permukaan air yang luas, seperti waduk atau danau. Konsep ini memiliki beberapa kelebihan daripada PLTS lainnya, meliputi:
- Efisiensi sumber daya: Pemasangan panel surya di atas permukaan air dapat mendinginkan panel surya, sehingga meminimalisir risiko overheat pada saat panel mengumpulkan energi dari panas matahari.
- Efisiensi penggunaan lahan: Pembangkit listrik ini tidak memerlukan lahan yang luas di daratan, sehingga dapat berlokasi di area lahan yang terbatas.
- Konservasi air: Konsep PLTS ini dapat mengurangi penguapan air waduk, sehingga membantu menjaga ketersediaan air.
- Albedo effect: Pemasangan panel surya di atas permukaan air mendukung terjadinya albedo effect, sehingga dapat mengoptimalkan transisi energi surya menjadi listrik.
PLTS Terapung Terbesar Kedua di Indonesia
Pembangunan PLTS Terapung di Waduk Tembesi, Batam, merupakan salah satu proyek strategis dengan tujuan peningkatan transisi energi bersih di Indonesia. Proyek ini tentu menjadi bentuk kontribusi dalam pencapaian target pemerintah menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Membuka Harapan Indonesia Menuju NZE 2060
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. Bagaimanapun, Indonesia harus ikut andil dalam mewujudkan negara dengan pemanfaatan energi bersih, sehingga menjadi upaya menyelamatkan bumi dari ancaman krisis iklim. Proyek PLTS Terapung ini diharapkan terus dapat berlanjut dengan baik pembangunannya dan segera dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Selain itu, keberhasilan pembangunan PLTS ini tentu akan menjadi pemantik bagi pembangunan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi bersih di daerah lainnya, dan juga menarik minat investor untuk mendukung terwujudnya pembangkit listrik tenaga energi bersih di Indonesia.
Tantangan Pembangunan PLTS Terapung
Meskipun PLTS ini membawa banyak kelebihan, pembangunannya tentu membawa cukup banyak tantangan. Tantangannya meliputi:
- Biaya investasi: Pembangunan PLTS dengan konsep ini membutuhkan investasi yang cukup besar.
- Teknologi: Pengembangan teknologi pada pembangkit listrik ini memerlukan konsep yang matang, sehingga diperlukan penelitian dan pengembangan yang terus berlanjut.
- Regulasi: Perlu adanya regulasi yang jelas dan mendukung pengembangan aplikasi energi terbarukan di Indonesia.
- Perawatan dan pemeliharaan: Dalam mewujudkan konsep berkelanjutan, konsep ini membutuhkan kerjasama yang baik dari berbagai stakeholder dalam merawat dan memelihara seluruh komponen pendukung pembangkit listrik ini. Hal ini menjadi penting agar manfaat dari keberadaannya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang.
Referensi
Assifa, Dea. 2023. Angin Segar Transisi Energi Indonesia Menuju Energi Terbarukan. Diakses pada 5 September 2024 dari https://warstek.com/angin-segar-transisi-energi-indonesia-menuju-energi-terbarukan/
PLN Nusantara Renewables. 2024. Power Purchase Agreement Disahkan, PLTS Terapung Tembesi Bersiap Jual Listrik Hijau ke PLN Batam. Diakses pada 5 September 2024 dari https://www.ptplnnr.com/id/news-and-articles/detail/power-purchase-agreement-ratified-plts-terapung-tembesi-prepares-to-sell-green-electricity-to-pln-batam
Suara Energi. 2024. PLN Nusantara Power Segera Bangun PLTS Terapung Tembesi di Batam. Diakses pada 5 September 2024 dari https://suaraenergi.com/pln-nusantara-power-segera-bangun-plts-terapung-tembesi-di-batam/
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.