Pencemaran lingkungan sekarang telah menjadi isu yang sedang hangat atau menjadi trending topic di beberapa negara. Mulai dari pencemaran tanah, air, udara, dan semacamnya. Hal ini karena aktivitas industri dan gaya hidup masyarakat yang sangat banyak memakai energi tak terbarukan atau memakai benda dan hal yang rentan mencemari lingkungan. Banyak negara mulai mencari solusi untuk menangani beberapa pencemaran yang terjadi pada sekitar masyarakat. Dan untuk pencemaran pada air, terdapat satu solusi akan hal ini, yaitu buah lerak.
Sapindus rarak atau yang biasa kita sebut buah lerak adalah buah yang memiliki bentuk seperti wallnut. Buah ini tumbuh pada tanaman dengan ketinggian 10 meter dengan diameter sebesar 1 meter dan tumbuh di iklim tropis. Daunnya berbentuk bulat dengan ujung yang runcing dan buahnya berbentuk seperti kelereng dan akan berwarna cokelat kehitaman jika sudah masak. Masyarakat biasa memakai buah ini sebagai pencuci pakaian batik.
Kandungan
Buah lerak mengandung mukurozioside yaitu sesquiterpenoid tipe glikosida asiklik. Sesquiterpenoid sendiri adalah suatu metabolit sekunder golongan hidrokarbon yang banyak terkandung pada vakuola sel. Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n dan sesquiterpenoid adalah salah satu modifikasi dari terpena atau sesquiterpen. Dan fakta terbaru menyebutkan bahwa mukurozioside adalah zat sesquiterpenoid glikosida asiklik pertama yang berhasil teridentifikasi dari tanaman manis dan bersumber dari makanan.
Selain itu, buah lerak yang melalui proses ekstrak oleh metanol memiliki kandungan saponin. Saponin inilah yang menjadi cikal bakal dari kemampuan lerak sebagai antimikroba dan detergen alami. Dengan kandungan <2 mg/ml, saponin pada lerak mampu mencegah efek negatif dari mikroba fibrolitik, aktivitas xylanase, dan degradasi NDF (Neutral Detergent Fiber) sehingga sangat direkomendasikan untuk bahan pengganti detergen sintesis.
Cara pemakaian
Rendam atau rebus buah dalam air selama 10 menit hingga buahnya lepas. 1 lusin buah untuk setengah liter air dan tambahkan beberapa minyak esensial sesuai selera. Cairan ini bisa digunakan untuk mengepel, shampoo, detergen pakaian, sabun cuci piring, dsb. Buah ini bersifat biodegradable, tidak mencemari saluran air. Walau bau sebelum penggunaan seperti buah nanas, namun setelah dipakai tidak akan menimbulkan bau sehingga aman untuk ekosistem air.
Jadi bagaimana? Tertarik menggunakan buah lerak?
Referensi:
- Kinghorn, A. D. et al. (2010) ‘Natural products as sweeteners and sweetness modifiers’, Comprehensive Natural Products II: Chemistry and Biology, 3, pp. 269–315. doi: 10.1016/b978-008045382-8.00077-0.
- Tillman, A. D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo., dan S. and Lebdosoekadjo (1989) ‘Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.’
- Wina, E. et al. (2005) ‘Saponins containing methanol extract of Sapindus rarak affect microbial fermentation, microbial activity and microbial community structure in vitro’, Animal Feed Science and Technology, 121(1–2), pp. 159–174. doi: 10.1016/j.anifeedsci.2005.02.016.
- https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/lerak-sebagai-alternatif-deterjen-dan-sabun/