Skincare Undercover: Yang Tak Terlihat dari Produk Kecantikan

Ditulis oleh Dea Assifa dan Meidita KS. Perempuan dan produk kecantikan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Menggunakan produk kecantikan […]

skincare

Ditulis oleh Dea Assifa dan Meidita KS.

Perempuan dan produk kecantikan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Menggunakan produk kecantikan merupakan salah satu cara perempuan untuk menutup kekurangan yang ada pada diri mereka sehingga mendapatkan kecantikan yang lebih maksimal. Selain itu, penggunaan produk kecantikan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, agar diterima di lingkungan pergaulan. Pada masyarakat modern, umumnya perempuan menggunakan produk kecantikan unntuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV dan polusi, serta mencegah penuaan. Jenis produk-produk kecantikan kini lebih familiar dengan sebutan skincare.

blank

Sumber: id.pinterest.com

Mengenal Skincare

Skincare merupakan rangkaian perawatan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Tujuan dari skincare adalah menjaga kulit agar tetap bersih, lembap dan terlindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari, polusi dan penuaan. Di masa kini, rangkaian skincare terdiri dari:

  • Pembersih (Cleansing), dapat menghilangkan kotoran, minyak dan makeup dari wajah. Bahan dari produk cleansing berbasis air atau minyak. 
  • Eksfoliasi (Exfoliating), dapat mengangkat sel-sel kulit mati untuk membantu regenerasi kulit. Produk ini umumnya mengandung AHA/BHA dan BHT, serta scrub
  • Toning (Toner), dapat menyeimbangkan pH kulit. 
  • Pelembap (Moisturizing), dapat menjaga kelembaban kulit agar tetap terhidrasi dan lembut. 
  • Perlindungan (Protecting), dapat melindungi kulit dari paparan UV A dan B. Produk ini terkenal dengan sebutan tabir surya (sunscreen). 
  • Perawatan tambahan lainnya, seperti serum, essence, masker wajah dan beberapa produk yang menargetkan masalah kulit tertentu seperti penuaan, hiperpigmentasi, kusam dan jerawat.

Melihat Realita

Dengan serangkaian manfaat yang menjadikan kulit lebih cantik, produk skincare menjadi salah satu kebutuhan yang wajib ada bagi sebagian besar perempuan di dunia. Tak aneh jika perkembangan industri ini semakin berkembang dari tahun ke tahun. Industri skincare pun selalu berinovasi dalam mengembangkan khasiat produk-produknya, dan tidak sedikit yang menggunakan bahan kimia. Sayangnya, tidak sedikit kandungan zat kimia yang digunakan pada produk skincare mengandung efek bahaya, baik bagi kulit maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa kandungan yang memberikan efek negatif bagi kulit ataupun lingkungan:

  • Mikroplastik: Bermanfaat sebagai scrub atau glitter dalam produk kecantikan, mikroplastik dapat mencemari laut dan membahayakan biota laut.
  • Oxybenzone: Bahan kimia ini terdapat dalam tabir surya dan dapat merusak terumbu karang.
  • BHA dan BHT: Kedua zat kimia ini bersifat racun bagi kulit. Di samping itu, ternyata kedua zat ini juga memberikan dampak bahaya bagi lingkungan, terutama tumbuhan, amfibi, dan ekosistem laut.
  • Paraben: Bahan pengawet ini dapat merusak kulit jika kontak dengan matahari, dan menyebabkan reaksi negatif bagi kulit sensitif atau dengan alergi. Secara jangka panjang, paraben dapat mengganggu keseimbangan hormon dan bersifat karsinogenik (berpotensi menyebabkan kanker).
  • Sulfat: Pada skincare, kandungan sulfat terkenal dengan istilah SLS (sodium lauryl sulfate) atau SLES (sodium laureth sulfate). Zat kimia ini bersifat iritatif terutama pada kulit, dan dapat menyebabkan kanker pada jangka panjang. Sulfat berasal dari pemrosesan minyak kelapa sawit, sehingga produksinya juga menyebabkan kerusakan pada lingkungan.
  • Triclosan: Bahan antibakteri ini dapat membunuh bakteri baik dan berkontribusi pada resistensi antibiotik.

Lalu, Bagaimana Selanjutnya?

blank

Sumber: id.pinterest.com

Dengan mengetahui beberapa efek negatif dari kandungan skincare ini, tentu dapat menjadikan kita lebih aware dan selektif dalam penggunaannya. Skincare minimalism dan natural base skincare dapat menjadi pertimbangan untuk mendukung penggunaan skincare yang lebih eco-friendly. Belakangan mulai berkembang skincare dengan bahan dasar alami yang lebih minim menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan kulit maupun pengaruh lingkungan.

Referensi

Ahmadi. 2023. Penggunaan Skincare Melejit: Cantik di Tengah Bahaya Lingkungan. Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://envira.id/penggunaan-skincare-meleji-cantik-di-tengah-bahaya-lingkungan/

Assifa, Dea. 2024. Memahami Dampak Lingkungan dan Sisi Buruk dari Produk Kecantikan. Diakses pada 31 Juli 2024 dari https://warstek.com/memahami-dampak-lingkungan-dan-sisi-buruk-dari-produk-kecantikan/

Defitri, Mita. 2023. Daftar Kandungan Produk Kecantikan yang Justru Bahayakan Lingkungan! Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://waste4change.com/blog/daftar-kandungan-produk-kecantikan-yang-justru-bahayakan-lingkungan

Ginta, Daniela. 2019. Should You Be Going Sulfate-Free?  Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/sulfates

Gotter, Ana. 2018. What You Should Know Before Using That Product That Contains Methylparaben. Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://www.healthline.com/health/methylparaben

Koniecki, Diane et al., 2011. Phthalates in cosmetic and personal care products: concentrations and possible dermal exposure. Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21315328

Maulida dan Sari. 2024. Sunscreen Pelindung bagi Tubuh Kita, tetapi Bukan Pelindung bagi Lautan. Diakses pada 31 Juli 2024 dari https://warstek.com/sunscreen/

Nasution, C., 2018, Wanita dan Kosmetika (Studi Etnografi tentang Mahasiswi FISIP USU terhadap Pemilihan Kosmetik Berlabel Halal), [Skripsi], Universitas Sumatera Utara. 

Tranggono, R.I., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Jakarta, Penerbit Gramedia. Maulida, F.F., 2024, Sunscreen Pelindung bagi Tubuh Kita, tapi Bukan Pelindung bagi Lautan. Diakses melalui: https://warstek.com/sunscreen/

Wang, Yufei and Qian, Haifeng. 2021. Phthalates and Their Impacts on Human Health. Diakses pada 28 Juli 2024 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8157593

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.