Menguak Kandungan Susu Kecoak yang Akan Menjadi Makanan Super di Masa Depan

Kecoak, lipas, atau coro adalah serangga yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kecoak terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali […]

blank

Kecoak, lipas, atau coro adalah serangga yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kecoak terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.

Tergolong dalam ordo Blattodea, kecoak memiliki metamorfosa tidak lengkap  (Hemimetabola) karena hanya melalui tiga proses stadia (tingkatan perkembangan) dan tidak melewati fase pupa/kepompong. Tiga proses tersebut adalah stadium telur, stadium nimfa, dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betina. Stadium telur kecoak membutuhkan waktu 30 – 40 hari untuk menetas. Selain berkembang biak dengan bertelur, ada beberapa jenis kecoak yang berkembang biak dengan melahirkan1.

blank
Proses Stadia (tingkatan perkembangan) Kecoak

Beredar informasi dari kalangan ilmuwan internasional terkait dengan kandungan nutrisi pada susu kecoak. Informasi tersebut telah beredar sejak tahun 2004 dengan dipublikasikannya sebuah makalah ilmiah berjudul “Evolution of a novel function: nutritive milk in the viviparous cockroach, Diploptera punctata” pada jurnal Evolution and Development (Q1)1.

Pada dasarnya kecoak terdiri dari kurang lebih 3.500 jenis spesies.  Lima jenis spesies kecoak yang  umumnya ditemukan dalam rumah yaitu Periplaneta americana, Blattela germanica, Blattaorientalis, Supella langipalpa, dan Diploptera punctata. Kecoak jenis Diploptera punctata berkembang biak dengan melahirkan sehingga memiliki susu yang mengandung kristal padat protein untuk menyusui anaknya2,3. Hewan tersebut tidak memiliki puting, susu kecoak tidak dapat diperah layaknya susu sapi, melainkan diolah menjadi semacam ragi. Kecoak jenis Diploptera punctata dapat dengan mudah ditemui di Australia, Myanmar, China, Fiji, Hawaii, dan India.

blank
Diploptera punctata Sedang Memakan Buah Pisang

Riset terus dilakukan, kandungan nutrisi yang tinggi pada susu kecoak juga dikonfirmasi oleh tim ilmuwan Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine India (inStem).  Dalam makalah ilmiahnya yang berjudul “Structure of a heterogeneous, glycosylated, lipid-bound, in vivo-grown protein crystal at atomic resolution from the viviparous cockroach Diploptera punctata“, inStem menganalisis dan memprediksi bahwa susu kecoak diploptera punctata sesuai untuk menjadi makanan super atau superfood di masa depan. Superfood adalah jenis makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sangat baik untuk di konsumsi. Hal ini dikarenakan diploptera punctata memiliki susu yang mengandung kristal padat protein. Kristal yang terdapat dalam susu kecoak diploptera punctata mengandung lemak, gula, asam amino/protein dan nutrisi lain empat kali lebih banyak daripada nutrisi susu sapi4. 

blank
Kristal susu kecoak diploptera punctata yang semburat dari usus kecoak5

Tidak hanya menjadi sumber kalori dan nutrisi, kristal protein susu kecoak juga bersifat time released. Ini berarti bahwa ketika protein dicerna, kristal merilis lebih banyak protein6. Sangat dianjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan serangkaian uji coba untuk mengetahui apakah susu kecoak ini aman untuk dikonsumsi oleh manusia dalam jangka waktu yang lama. Bagaimana apakah Sahabat Warstek tidak tertarik untuk menelitinya?

Referensi:

1. Williford, A., Stay, B. and Bhattacharya, D., 2004. Evolution of a novel function: nutritive milk in the viviparous cockroach, Diploptera punctata. Evolution & development, 6(2), pp.67-77.
2. Rika Erviana, 1017021046 (2014) UJI POTENSI KULIT BUAH DUKU (Lansium domesticum) TERHADAP MORTALITAS KECOA AMERIKA (Periplaneta americana) DEWASA. Fakultas Mipa, UNIVERSITAS LAMPUNG.
3. Liputan6.com. Ilmuwan India: Susu Kecoak Lebih Bernutrisi dari Susu Sapi. Diakses pada 8 April 2018.
4. Banerjee, S., Coussens, N.P., Gallat, F.X., Sathyanarayanan, N., Srikanth, J., Yagi, K.J., Gray, J.S., Tobe, S.S., Stay, B., Chavas, L.M. and Ramaswamy, S., 2016. Structure of a heterogeneous, glycosylated, lipid-bound, in vivo-grown protein crystal at atomic resolution from the viviparous cockroach Diploptera punctata. IUCrJ, 3(4), pp.282-293.
5. Instem.res.in. Solving the structure of insect milk proteins. Diakses pada 8 April 2018.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.