Proses vaksinasi terbesar dalam sejarah umat manusia telah dimulai. Lebih dari 29 juta dosis vaksin telah diberikan sampai 11 Januari 2021 [1]. Mengingat populasi umat manusia di Bumi sekitar 7,8 miliar orang, maka mendistribusikan miliaran vaksin akan menjadi salah satu tantangan logistik terbesar yang akan dihadapi. Permasalahan distribusi menjadi semakin menantang mengingat vaksin Covid-19 membutuhkan kondisi tertentu seperti temperatur dibawah 8oC.
Berbagai negara dan perusahaan telah menggelontorkan triliunan rupiah untuk mengembangkan teknologi vaksin baru, mengujinya pada ribuan sukarelawan, meningkatkan produksi, dan kemudian diberikan ke masyarakat dalam waktu singkat. Vaksinasi diharapkan dapat menjadi  salah satu langkah efektif untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut lebih dari 1,95 juta nyawa dan memicu krisis ekonomi global.
Upaya Global Menghentikan Pandemi Covid-19
Proses vaksinasi telah dimulai di lebih dari 39 negara. Amerika Serikat menempati peringkat pertama dalam jumlah orang/dosis yang telah divaksinasi Covid-19.
Data vaksinasi yang dirilis oleh [1]
No | Negara | Jumlah dosis yang diberikan | Terakhir diperbarui |
Total global | 29.038.512 | 11 Januari | |
1 | Amerika Serikat | 9.268.879 | 11 Januari |
2 | Cina | 9.000.000 | 08 Januari |
3 | EU | 2.744.613 | 11 Januari |
4 | UK | 2.675.289 | 11 Januari |
5 | Israel | 1.870.652 | 11 Januari |
6 | Rusia | 1.500.000 | 11 Januari |
7 | UEA | 1.167.251 | 11 Januari |
8 | Italia | 643.22 | 11 Januari |
9 | Jerman | 613.35 | 11 Januari |
10 | Spanyol | 406.09 | 11 Januari |
11 | Kanada | 329.77 | 11 Januari |
12 | Polandia | 203.05 | 11 Januari |
13 | Perancis | 138.35 | 11 Januari |
14 | Arab Saudi | 130 | 07 Januari |
15 | Rumania | 125.19 | 10 Januari |
16 | Denmark | 115.93 | 11 Januari |
17 | Argentina | 107.54 | 08 Januari |
18 | Bahrain | 89.25 | 10 Januari |
19 | Mexico | 81.3 | 10 Januari |
20 | Portugal | 74.099 | 11 Januari |
21 | Hungaria | 71 | 11 Januari |
22 | Yunani | 49.465 | 11 Januari |
23 | Republik Ceko | 40 | 11 Januari |
24 | Swedia | 40 | 07 Januari |
25 | Austria | 38.545 | 11 Januari |
26 | Belanda | 31 | 10 Januari |
27 | Kroasia | 27 | 11 Januari |
28 | Slowakia | 26.251 | 10 Januari |
29 | Lithuania | 22.549 | 11 Januari |
30 | Norway | 20.833 | 11 Januari |
31 | Slovenia | 20.546 | 11 Januari |
32 | Oman | 15.907 | 11 Januari |
33 | Irlandia | 15.314 | 07 Januari |
34 | Finlandia | 14.196 | 11 Januari |
35 | Bulgaria | 13.473 | 09 Januari |
36 | Chile | 10.699 | 09 Januari |
37 | Estonia | 10.197 | 09 Januari |
38 | Kosta Rika | 9.751 | 08 Januari |
39 | Serbia | 9.3 | 10 Januari |
Vaksinasi di Amerika Serikat telah dimulai sejak 14 Desember 2020 dengan petugas kesehatan yang divaksin pertama kali. Hingga 5 Januari 2021, sebanyak 9,26 juta dosis  telah diberikan seperti tampak pada tabel diatas [1].
Amerika Serikat menggunakan berbagai vaksin seperti vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna dengan tujuan mendapatkan 20 juta dosis didistribusikan pada awal Januari 2021. Hingga 11 Januari 2021, sebanyak 25 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh Amerika Serikat. Pemberian vaksin tersebut membutuhkan dua dosis yang diberikan atau disuntikkan selang beberapa minggu.Â
Efikasi Berbagai Vaksin Covid-19
Hingga saat ini, tercatat ada 4 produsen vaksin yang telah mempublikasikan tingkat efikasi vaksin Covid-19 mereka [2].
- Pfizer/BioNTech – Pengembang vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech pada pertengahan November 2020 lalu telah merilis hasil pengujian final mereka. Dalam laporannya, vaksin Pfizer diklaim memiliki tingkat efikasi mencapai 95 persen.
- Moderna – Tak lama setelah pengumuman efektivitas Pfizer/BioNTech, pengembang vaksin asal Amerika Serikat lainnya yakni Moderna memiliki tingkat efikasi hampir sama, yaitu 94,5 persen.
- AstraZeneca – Vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University dan perusahaan bioteknologi AstraZeneca telah mengumumkan hasil uji klinis. Hasilnya, vaksin tersebut menunjukkan efikasi mencapai 70,4 persen.
- Sinopharm – Vaksin buatan China Sinopharm pada akhir Desember 2020 mengumumkan efikasi vaksin Covid-19 mereka yang mencapai 79.34 persen
- Sinovac – Vaksin buatan China Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma pada 11 Januari 2021 diumumkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan – Republik Indonesia (BPOM RI) memiliki efikasi 65,3 persen. Angka ini telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di atas 50 persen.
Efikasi vaksin sendiri adalah sebuah perhitungan yang digunakan untuk menunjukkan efektivitas vaksin. Termasuk juga dengan berapa yang terinfeksi dan sudah divaksinasi dan hasilnya akan dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi tetapi hanya mendapat plasebo. Sementara itu, efektivitas vaksin diukur dengan menggunakan rumus berikut [3]:
Semakin besar persentase penurunan penyakit pada kelompok yang divaksinasi, semakin besar pula efektivitas vaksin.
Jadi efektivitas vaksin sebesar 90% menunjukkan penurunan 90% dalam kejadian penyakit di antara kelompok yang telah divaksinasi, atau penurunan 90% dari jumlah kasus yang diharapkan jika suatu kelompok belum divaksinasi. Artinya terdapat 10% dari suatu kelompok yang berpotensi tetap terkena penyakit meskipun telah divaksinasi.
Apakah vaksin lain yang memiliki efikasi lebih tinggi dari Sinovac merupakan vaksin yang lebih baik? Jawabannya adalah tidak. Hal ini dikarenakan ada parameter lain seperti persentase terjadinya efek samping berat. Sinovac unggul dalam hal kecilnya persentase efek samping berat seperti dijelaskan oleh postingan Instagram dari Bimo A. Tejo, Ph.D berikut:
Bagaimana dengan Vaksinasi di Indonesia?
Di akhir tahun 2020, Indonesia mendatangkan sebanyak 3 juta vaksin Covid-19 asal perusahaan China yaitu Sinovac [4]. Bergerak cepat, saat ini pemerintah mulai mendistribusikan vaksin ke sejumlah daerah. Pada tanggal 12 Januari 2021, telah tiba 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia [6].
Sementara itu, berkaitan dengan tahapan vaksinasi rencananya akan dimulai pada 13 Januari 2021 yang disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Penyuntikan vaksin perdana dilakukan kepada Presiden Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di tingkat pusat.
Kementerian Kesehatan RI membutuhkan waktu 15 bulan untuk merampungkan proses vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia, terhitung sejak Januari 2021 hingga Maret 2022 [5]. Oleh karena itu, dalam tahap vaksinasi hingga Maret 2022 diharapkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 3M + 3T – 3K.
- 3M (Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) – kewajiban individuâ €
- 3T (Test, Tracing dan Treatment) – kewajiban yang berwenangâ €
- 3K (Kontak Dekat, Kerumunan, Kamar/Ruang Tertutup) â €
Mari kita bersama-sama mensukseskan vaksinasi. Sahabat Warstek dapat berpartisipasi dengan memakai Twibbon berikut di twibbonize.com/warstek.
Berikut adalah Sobat Warstek yang turut berpartipasi #SukseskanVaksinasi
Referensi
[1] https://www.bloomberg.com/graphics/covid-vaccine-tracker-global-distribution/ diakses pada 12 Januari 2021.
[2] https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/01/180500365/melihat-efektivitas-vaksin-covid-19-yang-telah-diumumkan-dari-pfizer?page=all. diakses pada 6 Januari 2021.
[3] Cohen, A. L., Taylor Jr, T., Farley, M. M., Schaffner, W., Lesher, L. J., Gershman, K. A., … & Moore, M. (2012). An assessment of the screening method to evaluate vaccine effectiveness: the case of 7-valent pneumococcal conjugate vaccine in the United States. PloS one, 7(8), e41785.
[4] https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/08003561/sudah-didistribusikan-ke-sejumlah-daerah-ini-fakta-dan-rencana-vaksinasi?page=all diakses pada 6 Januari 2021.
[5] https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210104065524-20-589038/target-vaksinasi-covid-19-ri-15-bulan-mulai-januari-2021 diakses pada 6 Januari 2021.
[6] https://nasional.kompas.com/read/2021/01/12/12370251/15-juta-dosis-bahan-baku-vaksin-covid-19-sinovac-tiba-di-indonesia. diakses pada 12 Januari 2021.