Hasil Riset Ungkap bahwa Bermain Video Game dapat Mengubah Struktur Otak

Tim peneliti gabungan dari Spanyol dan Amerika telah melakukan review sistematis pada 116 hasil penelitian dan menganalisis bagaimana video game […]

blank

Tim peneliti gabungan dari Spanyol dan Amerika telah melakukan review sistematis pada 116 hasil penelitian dan menganalisis bagaimana video game dapat mempengaruhi struktur otak dan perilaku kita sebagai manusia. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Frontiers in Human Neuroscience pada tahun 2017. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bermain video game dapat mengubah area di otak yang bertanggung jawab atas perhatian dan keterampilan visuospasial serta membuatnya lebih efisien. Tim peneliti juga mengeksplorasi area otak yang terkait dengan sistem penghargaan, dan menganalisis bagaimana hal tersebut terkait dengan perilaku kecanduan video game.

Apakah Warstekholic bermain video game? Jika demikian, kamu tidak sendiri. Video game menjadi semakin populer dan semakin dinikmati oleh semua kalangan, dari bocah hingga orang dewasa. Teknologi smartphone maupun laptop yang semakin terjangkau juga menjadikan semakin banyak orang yang berpotensi terpapar video game. Dulu, gamer profesional bermain di komputer desktop atau konsol, tetapi generasi baru gamer telah muncul, yang bermain di smartphone dan tablet di waktu luang sepanjang hari. Jadi, kita semua tahu bahwa video game adalah bentuk hiburan yang semakin populer (terlebih dengan munculnya profesi YouTuber gaming dan streamer twitch gaming), tetapi apakah bermain video game berpengaruh pada struktur otak dan perilaku kita?

blank
Bermain video game di smartphone menjadi semakin populer saat ini

Selama bertahun-tahun, media telah membuat berbagai klaim sensasional tentang video game dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan kebahagiaan kita. “Game terkadang dipuji dan kadangpula dianggap jahat, seringkali tanpa data kuantitatif maupun kualitatif yang mendukung klaim tersebut. Selain itu, bermain game adalah aktivitas yang populer, jadi setiap orang tampaknya memiliki opini masing-masing tentang topik tersebut,” kata Marc Palaus, pemimpin tim peneliti.

Palaus dan kolega se-timnya ingin melihat apakah ada tren yang muncul dari penelitian terdahulu hingga saat ini mengenai bagaimana video game memengaruhi struktur dan aktivitas otak kita. Mereka mengumpulkan 116 hasil penelitian, 22 di antaranya melihat perubahan struktural di otak dan 100 di antaranya melihat perubahan fungsi otak atau perilaku manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain video game dapat mengubah cara kerja otak kita, dan bahkan strukturnya. Misalnya, bermain video game memengaruhi perhatian kita, dan beberapa penelitian melaporkan bahwa pemain game menunjukkan peningkatan dalam beberapa jenis perhatian, seperti perhatian berkelanjutan atau perhatian selektif. Wilayah otak yang terlibat dalam perhatian juga lebih efisien pada pemain game dan membutuhkan lebih sedikit aktivasi untuk mempertahankan perhatian pada tugas-tugas yang menuntut fokus.

Ada juga bukti bahwa video game dapat meningkatkan ukuran dan efisiensi area otak yang berkaitan dengan keterampilan visuospasial. Misalnya, bagian hipokampus kanan diperbesar baik untuk pemain game jangka panjang (gamer profesional) maupun relawan setelah mengikuti program pelatihan video game. Kemampuan visuospatial sendiri adalah kemampuan untuk menempatkan sebuah benda, objek, atau gambar dalam sebuah tempat atau ruangan

Video game juga dapat membuat ketagihan/candu, dan jenis kecanduan ini disebut “Internet Gaming Disorder“. Tim peneliti telah menemukan perubahan fungsional dan struktural dalam sistem penghargaan saraf pada pecandu game, sebagian dengan memaparkan mereka pada isyarat untuk bermain game yang menyebabkan keinginan yang sangat besar untuk bermain video game.  Perubahan saraf ini pada dasarnya sama dengan yang terlihat pada gangguan kecanduan lainnya.

Jadi, apa makna dari semua perubahan otak ini? “Kami berfokus pada bagaimana otak bereaksi terhadap paparan video game, tetapi efek ini tidak selalu diterjemahkan ke perubahan dalam kehidupan nyata,” kata Palaus. Dikarenakan video game masih cukup baru, penelitian tentang efeknya masih dalam tahap awal. Misalnya, ilmuwan masih mencari tahu aspek permainan apa yang memengaruhi area otak dan dibagian mananya serta bagaimana caranya. “Kemungkinan video game memiliki aspek positif (pada perhatian, visual dan keterampilan motorik) dan aspek negatif (risiko kecanduan), dan penting bagi kita untuk mengetahui kompleksitas ini,” jelas Palaus.

Referensi

  • Marc Palaus, Elena M. Marron, Raquel Viejo-Sobera, Diego Redolar-Ripoll. Neural Basis of Video Gaming: A Systematic ReviewFrontiers in Human Neuroscience, 2017; 11 DOI: 10.3389/fnhum.2017.00248
  • Frontiers. “Video games can change your brain: Studies investigating how playing video games can affect the brain have shown that they can cause changes in many brain regions.” ScienceDaily. ScienceDaily, 22 June 2017. <www.sciencedaily.com/releases/2017/06/170622103824.htm>

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *