ZINC adalah komponen mineral yang sangat jarang di bicarakan, padahal mineral ini sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Pada manusia Zinc bersifat esensial yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan imunitas, mineral ini berperan sebagai katalis enzim yang ada di dalam tubuh.
Zinc yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai seng, dan dalam ilmu kimia dilambangkan dengan Zn, merupakan mineral penting yang terdapat dalam semua sel tubuh mahluk hidup, termasuk tubuh manusia. Lebih dari 300 macam enzim di dalam tubuh manusia memerlukan zinc sebagai kofaktor untuk menjamin optimasi fungsinya. Selain itu Zinc merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak bumi dan memiliki lima isotop stabil. Mineral ini selain dapat di peroleh dari pertambangan, dalam kebutuhan sehari-hari juga dapat dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari seperti seafood, daging, serelia dan susu.
Melihat manfaat yang besar dan ketersediaannya yang berlimpah tersebutlah zinc dapat di manfaatkan dalam berbagai aspek. Penelitian dari salah departemen biochemistry di republic ceko mengungkap dengan menjadikannya mineral zinc sebagai particle nano dapat di manfaatkan secara efektif sebagai antibakteri. (Source : Journal of animal science and biotechnology)
Gambar 1. Grafik pertumbuhan bakteri dengan nano Zinc
Nano Partikel
Disebut nano partikel karna ukurannya sangat kecil yaitu 10-7 hingga 10-9 (setara ukuran Virus hingga molecule). ukuran yang sangat kecil ini yang membuatnya begitu efektif dalam aplikasinya. Pembuatan nano particle zinc dengan bahan yang murah sangat mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan alat yang terlalu canggih. Sehingga article ini dapat memberikan informasi yang applicable kepada semua masyarakat. Dari penelitian yang sudah teruji pembuatan nano particle zinc dapat di lakukan dengan cara menambahkan garam mineral seperti garam ammonium / natrium fosfat / sodium pyrophosphate tetra basic dan sodium thipolyphospate yang di larutkan dalam air, kemudian di tambahkan mineral zinc yang sudah di larutkan pada suhu 60 ºC. kedua larutan ini akan di aduk hingga homogen, kemudian di diamkan hingga terdapat endapan. Endapan ini lah yang kemudian digunakan dalam berbagai aplikasi penggunaan
Sumber Bahan Baku
Zinc dan garam mineral sebagai campuran dapat di peroleh di toko kimia komersia ataupun market place online manapun di Indonesia, harga bahan baku mineral ini beragam di berbagai daerah, berkisar antara Rp. 800 rb hingga Rp. 1,5 juta /kg. Harga ini terhitungnya murah dibandingkan dengan bahan baku lain yang mahal dan perlu penggunaan alat canggih yang mendukung untuk penggunaannya. Selain itu penggunaan nya hanya dalam jumlah sedikit dalam setiap aplikasi terapannya, sehingga hal ini juga menjadi aspek lain yang notabenenya dapat mendukung dalam penekanan biaya.
Aplikasi
Nano Partikel zinc dapat digunakan dalam berbagai aspek bidang karna fungsinya sebagai antibacterial. Dalam bidang peternakan, aplikasi nano partikel zinc dapat di gunakan dalam pakan ternak dengan dosis sesuai ternak yang pelihara atau pun dapat di aplikasikan sebagai pengawet alami pada bahan baku pakan yang di simpan lama. Dalam bidang pangan juga dapat di terapkan pada makanan kemasan untuk memperpanjang daya simpan, selain itu dapat juga digunakan sebagai obat kumur yang disesuaikan dengan dosis penggunaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Horky et al. Zinc phosphate-based nanoparticles as a novel antibacterial agent: in vivo study on rats after dietary exposure. J. Animal Science & Biotechnology. 2019;10:17.
- Shaheen TI, El-Naggar ME, Abdelgawad AM, Hebeish A. Durable antibacterial and UV protections of in situ synthesized zinc oxide nanoparticles onto cotton fabrics. Int J Biol Macromol. 2016;83:426–32.
- Shankar S, Rhim JW. Facile approach for large-scale production of metal and metal oxide nanoparticles and preparation of antibacterial cotton pads. Carbohydr Polym. 2017;163:137–45.
- Hameed ASH, Karthikeyan C, Ahamed AP, Thajuddin N, Alharbi NS, Alharbi SA, et al. In vitro antibacterial activity of ZnO and Nd doped ZnO nanoparticles against ESBL producing Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae. Sci Rep. 2016;6:11.
Biotechnology Student Pascasarjana Universitas Andalas 2019