Berbagai media utamanya media luar negeri memberitakan anggota suku pedalaman Hongana Manyawa di Halmahera yang belum pernah kontak dengan dunia luar berusaha mengusir ekskavator atau buldoser yang menghancurkan hutan tempat tinggal mereka. Video “menggemparkan” tersebut memberikan gambaran tentang apa yang beberapa pihak disebut sebagai “genosida” terhadap lingkungan hidup dan penduduk pribumi penghuni daerah tersebut.
Seperti yang ditunjukkan oleh video baru tanggal 1 November 2023 (di bawah ini), operasi penebangan dan pertambangan di pulau Halmahera kini telah merambah hutan hujan suku Hongana Manyawa. Dan sekali lagi, suku tersebut belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar.
Video tersebut diambil oleh seorang pekerja yang mengoperasikan buldozer untuk mengubah daerah hutan di Halmahera sebagai tambang nikel. Dua pria Hongana Manyawa dengan hati-hati mendekati buldozer dari jauh, mengangkat senjata mereka untuk menyatakan bahwa keberadaan buldozer tidak diinginkan. Sebagai respons, pengemudi buldozer meningkatkan kecepatan mesin mereka dan membuat kedua pria itu melarikan diri.
Suku Hongana Manyawa adalah suku yang belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar. Arti dari Hongana Manyawa adalah “Orang-orang Hutan” dalam bahasa Halmahera. Ada perkiraan sekitar 300 hingga 500 anggota suku yang belum pernah melakukan kontak dengan dunia luar, serta 3.000 orang Hongana Manyawa yang telah berhubungan dengan dunia luar sejak tahun 1980-an dan tetap menjaga beberapa kontak dengan dunia luar.
Penduduk Hongana Manyawa tinggal di Halmahera, sebuah pulau terbesar di Kepulauan Maluku yang menjadi salah satu daerah dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan nikel melonjak drastis karena penggunaannya dalam baterai mobil listrik, menjadikan pulau Halmahera yang sebelumnya tenang menjadi target beberapa perusahaan pertambangan internasional.
Weda Bay Nickel, sebuah perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan pertambangan Prancis yakni Eramet, telah memulai operasi pertambangan di pulau Halmahera pada tahun 2019. Weda Bay Nickel memiliki rencana besar untuk meningkatkan usaha mereka dalam beberapa dekade mendatang.
Branding Eramet seolah-olah menjadikan perusahaan tersebut sebagai Greta Thunberg pada perusahaan pertambangan. Eramet menganggap perusahaannya sebagai perusahaan baik yang menambang nikel untuk baterai mobil listrik. Selain itu, perusahaan kimia Jerman yakni BASF berencana bermitra dengan Eramet di Halmahera untuk proyek peleburan Nikel skala besar. Pada dasarnya, BASF dan Eramet akan membuat nikel menjadi kualitas yang dapat digunakan untuk baterai mobil listrik.
Weda Bay Nickel berargumen bahwa konsesi pertambangan mereka jauh dari tanah yang ditempati oleh suku yang belum pernah terkontak dengan dunia luar. Namun, Survival International mengklaim bahwa dokumen internal Eramet telah bocor dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempekerjakan antropolog. Antropolog tersebut memperingatkan tentang keberadaan suku Hongana Manyawa yang belum pernah kontak ke dunia luar di sekitar area penambangan nikel tersebut.
Kerusakan lingkungan sekitarnya bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi oleh suku Hongana Manyawa. Isolasi mereka dari dunia luar berarti mereka memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum yang biasa kita temui pada masyarakat modern, artinya populasi mereka dapat dengan mudah dibabat habis oleh infeksi penyakit.
Dengan orang asing yang semakin mengancam tanah mereka, anggota suku Hongana Manyawa berisiko besar terpapar wabah penyakit fatal. Hal tersebut dikhawatirkan oleh banyak pihak karena karena orang-orang di suku tersebut tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit dari luar. Ada banyak kasus dari Amerika Selatan hingga Kepulauan Andaman hingga Indonesia tentang suku yang kehilangan antara 50 hingga 99 persen populasi mereka atau bahkan habis karena kontak dengan dunia luar.
Untuk melawan ancaman ini, Survival International mendesak setiap perusahaan elektronika untuk berjanji bahwa mereka tidak akan membeli nikel dari Halmahera, serta mendesak BASF untuk berhenti berinvestasi dalam produksi nikel di pulau tersebut. Mereka juga berharap dapat memberikan tekanan kepada pemerintah Indonesia untuk memberlakukan perlindungan yang diperlukan untuk melindungi pulau dan suku Hongana Manyawa. Adapun aksi nyata untuk menentang penambangan tersebut terdapat pada tautan Help stop an uncontacted tribe being wiped out to produce electric car batteries | Survival International.
Bagaimana dengan pemerintah Indonesia? Langkah apa yang akan diambil?
Referensi:
Help stop an uncontacted tribe being wiped out to produce electric car batteries | Survival International diakses pada 1 November 2023.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.