Di era modern seperti sekarang ini, orang-orang hampir tidak bisa lepas dari koneksi internet. Adanya WiFi mempermudah kita untuk mendapatkan koneksi internet. Penggunaan WiFi telah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Penggunaan dan penyebaran sinyal WiFi bagaikan barang wajib yang harus ada dimanapun. Kemanapun Anda pergi, hampir bisa dipastikan terdapat sinyal WiFi. Baik itu di hotel, restoran, kafe, maupun ruang publik seperti taman, stasiun, bandara dan masih banyak lagi. Hal ini bertujuan agar pengunjung lebih nyaman sehingga dapat menghabiskan lebih banyak waktu ditempat tersebut. Pemancar WiFi juga dapat Anda pasang di rumah untuk menghemat pemakaian kuota semartphone Anda. Keberadaan WiFi yang tidak bisa dicegah pemakaiannya dan berada sangat dekat di sekitar kita menimbulkan kekhawatiran adanya pengaruh radiasi WiFi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Tapi, apa sih sebenarnya WiFi itu ?
WiFi adalah singkatan dari Wireles Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel. Speseifikasi WiFi berdasarkan IEEE 802.11[1]. WiFi menggunakan teknologi frekuensi radio atau microwave untuk mengirimkan data melalui udara[2]. Beberapa kalangan menganggap gelombang elektromagnetik yang dihasilkan WiFi berpengaruh terhadap kesehatan kita. Menurut mereka, dengan menggunakan WiFi dapat mengakibatkan gangguan seperti sakit kepala, mual, maupun gangguan insomnia terutama bagi mereka yang sensitif terhadap gelombang elektromagnetik. Sebelum membahas pengaruh radiasi WiFi terhadap kesehatan, kita perlu memahami jenis radiasi yang dihasilkan oleh perangkat WiFi.
Radiasi WiFi termasuk jenis radiasi elektromagnetik, yaitu radiasi gabungan dari medan listrik dan medan magnet[3]. Radiasi WiFi lebih tepat disebut radiasi RF (Radio Frequency) karena beroperasi dalam rentang 3 kHz-300GHz[2]. Disusul dengan pernyataan WHO, selama paparan berada diantara rentang frekuensi radio tersebut maka tidak diketeahui adanya efek terhadap kesehatan tubuh manusia. Namun, frekuensi radio yang melebihi batas tersebut tergolong tidak sehat[4]. Menurut WHO, kekhawatiran terhadap efek negatif radias RF (frekuensi radio) berkaitan dengan kemungkinan efek kesehatan jangka panjang. Namun, sampai saat ini satu-satunya efek kesehatan yang ditimbulkan akibat dampak dari radiasi RF adalah peningkatan suhu tubuh (>1°C) jika terpapar oleh intensitas medan gelombang yang sangat tinggi, dimana hal ini sering ditemukan di fasilitas-fasilitas industri. Tingkat paparan radiasi RF dari Base Transceiver Station (BTS) dan jaringan nirkabel sangat rendah sehingga tidak dapat meningkatkan suhu tubuh dan tidak mempengaruhi kesehatan manusia secara signifikan. Radiasi RF yang terkuat terdapat pada sumbernya dan akan berkurang dengan cepat sesuai dengan jarak dari sumbernya. Dengan kata lain, semakin jauh posisi Anda dari sembernya, maka semakin kecil paparan frekuensi yang akan Anda terima. Laporan terbaru International Agency for Research on Cancer (IARC) yang berada dibawah WHO mengatakan bahwa radiasi RF digolongkan sebagai golongan 2B, yaitu tergolong sebagai bahan yang mungkin bersifat karsinogen (memicu kanker). Lebih lengkapnya, IARC menyebutkan bahwa kelompok 2B adalah campuran yang mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia tergantung dengan lingkungan atau kondisi yang memungkinkan munculnya sifat karsinogenik tersebut[5].
Radiasi WiFi yang dianggap berdampak buruk terhadap kesehatan telah disanggah oleh beberapa ilmuwan. Salah satunya yaitu ketua Health Protection Agency yang bernama Sir William Stewart dalam BBC Programme Panorama menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam penggunaan WiFi karena belum terdapat bukti-bukti yang pasti tentang efek samping yang dapat timbul dari penggunaan jaringan nirkabel tersebut. Kemudian Proffesor dari Nottingham University, Lawrie Chaliis juga mengungkapkan hal yang serupa, bahwa radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh WiFi relatif sangat kecil dan kekuatan yang dihasilkan dari pemancarnya juga rendah[6]. Sinyal WiFi tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 0,1 watt pada komputer atau router. Angka tersebut masih dapat diterima dalam batas radiasi yang dikeluarkan organisasi internasional. Survei terbaru mengungkapkan bahwa paparan gelombang radio dari basis utama dan teknologi nirkabel publik tergolong masih jauh di bawah batas internasional yang diperbolehkan. Meski begitu, paparan radiasi yang dihasilkan WiFi juga dapat dipengaruhi oleh hal lain, misalnya penempatan router WiFi yang tidak tepat[4]. Pemakaian WiFi yang tidak berkapasitas sangat tinggi dan intens terbukti tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Hal ini diungkpakan oleh Cancer Research UK dengan menyatakan bahwa sinyal WiFi yang berada di lingkungan sekitar tidak berbahaya dan berpengaruh pada otak manusia sekalipun otak bayi. Namun, penggunaan WiFi yang berkapasitas tinggi dan intens mungkin akan berpengaruh terhadap kesehatan walaupun pengaruhnya tidak terlalu besar. Beberapa pengaruh penggunaan WiFi yang berkapasitas tinggi dan intens antara lain yaitu, memberikan dampak insomnia, merusak sistem sel otak manusia, meningkatkan resiko tidak subur atau infrtilitas dan lain lain[7].
Nah setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda dapat mengetahui dampak dari radiasi yang dihasilkan oleh sinyal WiFi yang terpapar dalam kapasitas yang sangat tinggi dan secara intens. Untuk meminimalisir gelombang yang Anda terima, sebaiknya Anda tidak memangku laptop dan tidak berkutat dengan smartphone terlalu lama, Anda juga dapat mematikan seluruh perangkat elektronik yang mampu menangkap sinyal WiFi dan jauhkan saat tertidur. Semoga kita terhindar dari pengaruh radiasi WiFi dan dapat menggunakan WiFi dengan baik.
Referensi
[1] Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo.
[2] Dokter Sehat. https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/radiasi-wifi-jadi-ancaman-tak-terlihat-untuk-kesehatan/amp/ Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
[3] Hello Sehat. https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/radiasi-wi-fi-memicu-kanker-anak/amp/. Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
[4] Alodokter. https://www.alodokter.com/ini-jawaban-atas-keraguan-keamanan-wifi-bagi-kesehatan. Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
[5] Lifestyle kompas. https://lifestyle.kompas.com/read/2016/03/11/083900723/Benarkah.Wi-Fi.Dapat.Memicu.Kanker. Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
[6] Hallo Sehat. https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/penyakit/sumber-penyakit/bahaya-wifi-bagi-kesehatan/amp. Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
[7] Honestdocs. https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/apakah-signal-wifi-berbahaya-bagi-kesehatan.amp. Diakses pada tanggal 30 Juni 2019
Lulusan Fisika yang tertarik di bidang Sains dan Teknologi. Peduli dan Kebersamaan adalah hal terpenting. Email: rihlatuljannah78@gmail.com
Ini sering jadi pertanyaan, nih. Sekarang udah terjawab, deh. Terimakasih, ya.
Kenalin saya Hilwa Nur Af-fatin Adzkia 1722500184 dari STMIK Atma Luhur.
Kunjungi juga website kami, ya. https://www.atmaluhur.ac.id
Hai. ada artikel bagus juga nih. Penelitian terbaru tentang Potensi Tsunami Non-Tektonik di dekat Calon Ibukota Baru Indonesia ditinjau dari ilmu Geologi. Selengkapnya di link ini
https://warstek.com/2020/05/30/submarine-landslides-in-the-makassar-strait-potensi-tsunami-non-tektonik-di-dekat-calon-ibu-kota-baru-indonesia/
Semoga bermanfaat
https://doktersehat.com/radiasi-wifi-jadi-ancaman-tak-terlihat-untuk-kesehatan/
ini yang bener yang mana??? ini artikel dibawah mengatakan berbahaya…
https://doktersehat.com/radiasi-wifi-jadi-ancaman-tak-terlihat-untuk-kesehatan/
Mohon maaf sebelumnya nya kak, untuk terkait benar atau tidaknya yang tertulis di web tersebut saya belum tau, karena saya belum mendapatkan referensi yang menguatkan kebenaran dari yang tertulis di web tersebut.
Cmiiw kak 🙏
informasi yang bermanfat, jadi tau deh klo gtu