Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket. Aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sebanding dengan aksi-reaksi sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3). Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket.
Roket pada awalnya digunakan untuk militer dan rekreasi pada abad ke-13 masehi. Penggunaan roket secara intensif untuk militer, industri dan ilmu pengetahuan dimulai pada awal abad ke-20, di mana teknologi peroketan mampu mengantarkan umat manusia menuju Era ruang angkasa, termasuk mengantarkan manusia menginjakan kakinya ke bulan.
Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Reaksi kimia dimulai di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.
Sebuah perusahaan manufaktur bahan kimia Jepang menciptakan biometana cair dari kotoran sapi. Hasil dari pengolahan limbah ini kemudian digunakan sebagai bahan bakar roket. Temuan ini berpotensi memberikan solusi bagi peternak sapi perah yang bergulat dengan tantangan pembuangan limbah kotoran sapi. Air Water Inc. nama perusahaan tersebut, mengatakan akan mulai melakukan uji coba pada musim gugur.
“Kami ingin mengirim roket tersebut menggunakan energi netral karbon,” kata perwakilan dari Air Water. Bahan bakar dari kotoran sapi itu akan memberi tenaga pada roket yang dibuat oleh perusahaan startup luar angkasa Interstellar Technologies Inc. yang berbasis di pulau paling utara Jepang, Hokkaido.
Air Water telah memproduksi biometana cair di Hokkaido sejak tahun 2021. Mereka memfermentasi kotoran dan urin di pabrik yang dibangun di peternakan sapi perah di kota Taiki sebelum mengangkut biogas yang dihasilkan ke pabrik di Obihiro. Seperti dikutip dari Kyodo News, metana kemudian dipisahkan dari produk, didinginkan dan dibuat menjadi biometana cair. Roket membutuhkan bahan bakar cair untuk menghasilkan tenaga yang cukup untuk meluncur ke luar angkasa. Meskipun metana dengan kemurnian tinggi biasanya diproduksi menggunakan gas alam cair, Air Water berupaya menciptakan metana dengan kualitas serupa melalui biogas yang bersumber dari limbah.
Interstellar Technologies akan melakukan tes untuk memastikan bahan bakar yang dibuat dari kotoran sapi dapat digunakan untuk kendaraannya dan bertujuan untuk menggunakannya untuk roket ‘Zero’ dengan muatan satelit kecil.
REFERENSI:
A brief history of rocketry. NASA Spacelink diakses pada 16 Desember 2023.
http://www.braeunig.us/space/index.htm diakses pada 16 Desember 2023.
http://www.nasa.gov/ diakses pada 16 Desember 2023.