Urine dikeluarkan tubuh untuk membuang racun dan zat sisa dari dalam tubuh. Zat tersebut mempengaruhi terbentuknya warna urine. Perubahan urine jarang terjadi, namun perlu diperhatikan jika terjadi perubahan warna urine. Perubahan warna urine dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan tubuh. Perubahan warna urin seseorang biasanya dipengaruhi oleh keadaan non-patologis seperti makanan dan obat-obatan serta keadaaan patologis yaitu jenis penyakit yang diderita.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan tubuh dari warna urine, berikut adalah arti warna urine yang perlu Anda ketahui:
Putih dan keruh
Air seni yang keruh atau berwarna putih seperti susu dan berbau, bisa jadi merupakan tanda infeksi saluran kemih yang disertai pembentukan nanah. Kondisi ini disebut piuria. Penyebabnya antara lain adalah infeksi bakteri, jamur, dan virus. Warna urine yang menjadi keruh juga merupakan tanda adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine.(2)
Kuning pekat
Warna urine kuning pekat umumnya disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi dapat terjadi bila jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk.(2)
Cokelat tua
Urine yang berwarna cokelat atau cokelat tua dapat menjadi tanda adanya dehidrasi berat atau masalah pada organ hati, ginjal, infeksi saluran kemih dan anemia hemolitik. Urine berwarna cokelat tua bisa juga disebabkan oleh efek samping obat. Sejumlah obat yang dapat membuat warna urine menjadi cokelat tua adalah obat antimalaria, antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna.(1)
Merah muda atau merah
Warna urine merah atau pink dapat disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi, seperti bit, blackberry, atau buah naga merah. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu untuk infeksi saluran kemih dan obat TB rifampin. Nahh, jika urine berwarna merah muda atau merah, cobalah untuk memerhatikan gejala lainnya. Pasalnya warna urine merah juga bisa menandakan adanya kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik pofiria.(2)
Oranye
Urine yang berwarna oranye dapat disebabkan oleh masalah kesehatan pada hati atau saluran empedu, terutama jika disertai dengan warna feses yang terlihat pucat atau putih. Selain itu, warna urine oranye juga bisa terjadi jika Anda mengalami dehidrasi atau karena efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat antiradang sulfasalazine, obat phenazopyridine untuk infeksi saluran kemih, obat TB rifampin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi.(2)
Hijau atau biru
Warna urine yang satu ini mungkin dapat membuat kita cukup kaget. Biasanya warna urine biru atau hijau dapat disebabkan oleh pewarna makanan atau efek samping obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru. (2)
Perubahan warna urine terjadi karena berbagai hal, dari yang tidak berbahaya hingga yang dapat berakibat fatal. Jadi, tetap perhatikan dengan baik kondisi urine Anda. Perbanyaklah minum air putih jika perubahan warna urine Anda terjadi karena dehidrasi. Namun jika warna urine tetap tidak kembali normal meski sudah cukup minum air, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Sekian dan Terimakasih semoga bermanfaat.
Referensi :
1. Andrizal, Anton Hidayat, Tuti Angraini, Yefriadi, Rusfandi, Rivanol Chadry. 2018. Pembuatan Histogram Dan Pola Data Warna Urin Berdasarkan Urinalisis Menggunakan Mini PC. Jurnal Resti. Vol. 2 No. 3 Hal. 722-727. http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/download/605/104 (Diakses Tanggal 24 Juli 2020)
2. https://www.alodokter.com/cari-tahu-arti-di-balik-warna-urine-anda (Diakses Tanggal 24 Juli 2020)
Medical Laboratory Technologist | Author | Man Jadda Wajada | The best knowledge is knowledge that is useful | Instagram @alviansyah15_