Mampu Hasilkan Listrik Ratusan Volt, Dapatkah Belut Listrik Menjadi Sumber Tenaga Listrik?

Sama halnya dengan binatang pada umumnya, belut listrikpun mempunyai cara tersendiri untuk bisa mempertahankan dirinya, melindungi diri dari serangan musuh, dan untuk berburu. Yaps! Seperti namanya, belut listrik mempertahankan dirinya dengan mengeluarkan sengatan listrik. Tidak tanggung-tanggung, belut listrik dewasa mampu mengeluarkan sengatan listrik hingga 860 volt.

belut listrik

Belut listrik atau sidat listrik (Electrophorus electricus) yang istilah bahasa Inggrisnya adalah electric eel adalah sejenis ikan air tawar yang biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko serta daerah-daerah sekitarnya. Hewan tersebut bisa tumbuh dan mencapai panjang 2,5 meter dan berat 20 kg. Walaupun pada umumnya ukuran rata-rata belut listrik ini adalah 1 meter. Pertanyaan yang sering muncul terkait belut listrik adalah dapatkah belut listrik menjadi sumber tenaga listrik?

Mengenal Belut Listrik

Sama halnya dengan binatang pada umumnya, belut listrikpun mempunyai cara tersendiri untuk bisa mempertahankan dirinya, melindungi diri dari serangan musuh, dan untuk berburu. Yaps! Seperti namanya, belut listrik mempertahankan dirinya dengan mengeluarkan sengatan listrik. Tidak tanggung-tanggung, belut listrik dewasa mampu mengeluarkan sengatan listrik hingga 860 volt.

Ukuran perbandingan belut listrik terhadap orang dewasa
Ukuran perbandingan belut listrik terhadap orang dewasa

Listrik tersebut diproduksi oleh tiga organ tubuhnya. Mereka memiliki organ sel yang menghasilkan listrik, seperti organ utama, organ hunter, dan organ such. Ketiga organ ini menyusun empat perlima dari seluruh bagian tubuh belut listrik.

Poraque adalah sebutan lain dari ikan belut listrik, merupakan ikan yang hidup di Sungai Amazon Amerika Selatan yang mampu tumbuh hingga panjang 2,5 meter. Poraque adalah satu-satunya yang menghasilkan tegangan listrik paling kuat. Sebelumnya diyakini bahwa hanya ada satu jenis Poraque, yaitu Electrophorus electricus yang digambarkan oleh seorang peneliti Swedia bernama Carl Linnaeus pada 1776.

Namun, dua spesies baru lantas ditemukan. Keduanya dibedakan oleh tegangan listrik yang dihasilkan dan proses penyusun DNA-nya yakni Electrophotus voltai dan Electrophorus varii. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh ilmuwan, Electrophorus voltai mampu menghasilkan listrik 860 volt! Besarnya hampir empat kali lipat tegangan listrik dari listrik rumah tangga di Indonesia yang sebesar 220 volt.

Tiga macam spesies belut listrik
Tiga macam spesies belut listrik

Nama Electrophorus voltai sesuai dengan nama fisikawan Alessandro Volta, penemu baterai listrik. Sedangkan spesies lain dinamai Electrophorus varii, sebagai tribut kepada ahli hewan Richard P. Vari, seorang peneliti Smithsonian yang meninggal pada 2016. Kedua spesies tersebut baru ditemukan di Sungai Xingu dan Sungai Tapajós.

Baca juga: Artificial Electric Organ; Riset yang Terinspirasi dari Makhluk Hidup

Habitat alami belut listrik

Habitat alami belut listrik, termasuk spesies Electrophorus electricus dan Electrophorus voltai, terletak di Amerika Selatan, terutama di Sungai Amazon dan sekitarnya. Habitat utama belut listrik di Indonesia melibatkan beberapa sungai, seperti Sungai Kapuas, Sungai Mahakam, dan Sungai Seruyan. Keberadaan belut listrik ini dipengaruhi oleh perairan yang deras dan ketersediaan makanan yang melimpah di sungai-sungai tersebut. Selain sungai-sungai tersebut, belut listrik juga dapat dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Mereka tersebar luas di Indonesia dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

Selain mendiami sungai, belut listrik juga terkadang hidup di rawa-rawa. Mereka cenderung berada di dasar lumpur sungai dan daerah yang teduh, namun perlu naik ke permukaan air secara teratur karena mereka bernapas dengan mulut. Belut listrik memiliki insang yang memungkinkan mereka untuk bernapas seperti ikan lainnya. Selain itu, mereka menggunakan mulut untuk bernapas. Meskipun belut listrik dapat bernapas melalui mulut, belut listrik tidak dapat tahan hidup di luar air dalam waktu lama, melainkan hanya sekitar beberapa jam. Habitat perairan tawar, seperti sungai, dan kadang-kadang rawa-rawa memberi mereka akses ke mangsa dan kondisi yang diperlukan untuk kehidupan.

Bagaimana proses belut listrik menghasilkan listrik?

Belut listrik menggunakan energi mereka sebagai alat pengontrol yang efektif atas mangsanya. Electrocyte berfungsi sebagai baterai biologis. Saat berburu mangsa, belut listrik secara teratur akan melepaskan dua gelombang kejut bertegangan tinggi dengan jeda waktu sekitar dua mili per detik. Gelombang listrik yang dialirkan di dalam air tersebut memaksa ikan, mangsa, atau musuh belut listrik bergetar di tempat persembunyiannya, sehingga lokasi persembunyian mereka dapat terdeteksi.

Seekor belut memiliki electrocyte yang mampu menghasilkan listrik dan jumlahnya mencapai 4000-7000 electrocyte. Electrocyte adalah sel khusus yang ditemukan pada belut listrik dan beberapa spesies ikan lainnya. Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik melalui proses elektrogenesis. Electrocyte berperan dalam pembentukan aliran listrik yang digunakan oleh ikan untuk berbagai tujuan, termasuk navigasi, komunikasi, dan pertahanan. Dengan cara kerja yang mirip dengan sel baterai, electrocyte menghasilkan potensial listrik melalui perbedaan ion di sepanjang membran sel. Kemampuan ini memungkinkan ikan untuk menghasilkan medan listrik yang dapat digunakan dalam berbagai fungsi biologis. Electrocyte pada belut listrik bergabung sehingga arus ion dapat mengalir melalui tubuh belut listrik. Arus listrik tersebut dapat mengalir karena kepala dan ekor hewan tersebut merupakan suatu kutub.

Ujung ekor belut listrik merupakan kutub negatif dan ujung kepala bertindak sebagai kutub positif. Belut listrik ini dapat mengatur hubungan antara “baterai” kecil dalam tubuhnya untuk mendapatkan tegangan listrik kecil maupun tegangan listrik besar. Akan tetapi, ada fakta lainnya yang menarik untuk dibahas.

Mekanisme belut listrik menghasilkan listrik
Mekanisme belut listrik menghasilkan listrik

Ikan ini mempunyai pancaran listrik di dalam suatu alat khusus pada bagian ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung belut listrik dalam bentuk sinyal dan menciptakan medan listrik di sekitarnya. Benda apapun dalam medan listrik ini akan membiaskannya, sehingga belut listrik ini mampu mengetahui ukuran, daya alir, dan gerak dari benda tersebut.

Pada tubuh belut listrik, terdapat pengindera listrik yang dapat memantau medan tersebut seperti halnya radar. Cara kerja piringan listrik ini mempunyai prinsip kerja yang sama dengan baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif.

Namun, jika menerima pesan atau rangsangan dari saraf, belut listrik ini akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu sehingga mampu menghasilkan daya listrik yang besar.

Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Akan tetapi, ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya belut listrik ini akan memberikan tegangan semaksimal mungkin dalam sesaat hanya untuk melumpuhkan mangsanya.

Jika musuh atau mangsanya telah lumpuh, maka belut listrik ini melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh mangsa atau musuhnya itu akan mengalirkan tegangan listrik yang tinggi. Namun, hewan di sekitarnya tidak akan terpengaruh karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.

Cara ilmuwan mengekstrak listrik dari belut listrik (Catania, 2019)
Cara ilmuwan mengekstrak listrik dari belut listrik (Catania, 2019)

Secara umum, belut listrik dapat menghasilkan tiga tingkatan kekuatan listriknya pada tiga situasi berbeda, yaitu:

1. Tegangan rendah, yang dihasilkan terus-menerus sebagai indera perasa lingkungan sekitarnya;
2. Tiga kali tegangan tinggi, yang dikeluarkan secara berkala ketika sedang berburu mangsa atau ketika berada di lingkungan yang membuatnya merasa terancam;
3. Tegangan tinggi dengan frekuensi tinggi, yang dikeluarkan ketika akan menangkap mangsa atau untuk melindungi diri dari predator.

Berikut adalah video terkait pembuktian sengatan belut listrik:

Dapatkah Belut Listrik Menjadi Sumber Tenaga Listrik?

Setelah mengetahui bahwa kekuatan yang dimiliki belut listrik ternyata besar, bahkan melebihi tegangan listrik yang dipasang di setiap rumah. Apakah bisa belut listrik dijadikan alternatif sumber energi listrik tenaga belut listrik? Jawabannya adalah tidak.

Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan oleh tubuh belut listrik tidak konstan. Belut listrik tidak bisa menghasilkan listrik setiap waktu, hanya pada situasi tertentu dan dengan tegangan yang berbeda pada setiap situasi. Belut listrik akan menghasilkan tegangan listriknya ketika memburu mangsa atau diserang musuh.

Jika belut listrik dijadikan sumber energi tenaga listrik, maka harus ada musuh atau mangsa di dekatnya setiap waktu agar bisa menghasilkan tegangan listrik. Sedangkan untuk dijadikan sebuah sumber energi listrik dibutuhkan sumber yang mampu menghasilkan tegangan listrik dan arus listrik yang besarnya konstan setiap waktu.

Pada teknologi zaman sekarang, belum diketahui cara untuk memparalelkan arus yang dari tubuh belut listrik secara simultan. Apabila salah posisi, dikhawatirkan belut listrik tersebut saling menyengat dan kemudian mati bersama-sama.

Kemudian, belut listrik tersebut tidak akan mungkin hidup selamanya atau dalam jangka waktu bertahun-tahun lamanya. Harus ada pergantian atau resupply belut listrik, sementara keberadaan belut listrik ini terbatas, biasanya hanya terdapat di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko.

Jadi, pada kesimpulannya untuk saat ini kemampuan yang dimiliki oleh belut listrik belum bisa dijadikan alternatif sumber tenaga listrik ya sobat! Jangan lupa untuk menjaga keseimbangan lingkungan 🙂

Referensi

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top