Mengenal Ciplukan, Tanaman Obat Kaya Manfaat

Physalis angulata L., yang terkenal dengan nama ciplukan, merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae dengan berbagai manfaat farmakologis. Penelitian oleh Pillai, […]

ciplukan

Physalis angulata L., yang terkenal dengan nama ciplukan, merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae dengan berbagai manfaat farmakologis. Penelitian oleh Pillai, et al. (2022) menganalisis kandungan kimia, aktivitas sitotoksik, antioksidan, dan antimikroba dari ekstrak daun dan buah tanaman ini, untuk mengetahui manfaat tanaman ini bagi manusia.

Kandungan Kimia

Analisis pada penelitian ini menggunakan metode GC-MS menunjukkan bahwa daun dan buah ciplukan mengandung senyawa aktif seperti asam oleat, linoleat, dan α-tokoferol. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan antikanker. Ekstrak etanol dari daun mengandung kadar total fenolik (TPC) dan flavonoid (TFC) lebih tinggi daripada buahnya, masing-masing sebesar 140,65 mg GAE/g dan 370,64 mg QE/g, sedangkan pada buahnya memiliki kandungan 106,54 mg GAE/g dan 130,48 mg QE/g.

Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dan hydrogen peroxide menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun memiliki aktivitas lebih tinggi daripada buah. Aktivitas ini berkaitan dengan kandungan fenolik dan flavonoid yang tinggi, yang mampu menetralisir radikal bebas secara efektif.

Aktivitas Sitotoksik

Ekstrak etanol diuji terhadap tiga lini sel kanker, yaitu HeLa (kanker serviks), MCF-7 (kanker payudara), dan DLD-1 (kanker kolon), menggunakan uji MTT. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun memiliki aktivitas sitotoksik lebih signifikan daripada buah, terutama terhadap sel HeLa, dengan nilai LC50 sebesar 44 µg/mL. Penyebab aktivitas ini yaitu kemampuan fenolik dan flavonoid untuk memicu apoptosis sel kanker.

Aktivitas Antimikroba

Ekstrak daun dan buah diuji terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil menunjukkan aktivitas antimikroba moderat, terutama pada ekstrak etil asetat. Kandungan asam linoleat dan asam oleat berperan dalam aktivitas ini.

Elemen Makro dan Mikro

Analisis elemen menunjukkan daun kaya akan kalsium (24.503 mg/kg) dan kalium (35.725 mg/kg), yang penting untuk kesehatan tulang dan fungsi saraf. Buah ciplukan mengandung fosfor lebih tinggi (5.836 mg/kg), yang berperan dalam metabolisme energi.

Kandungan Ciplukan Bagi Manusia

Dari hasil penelitian ini, secara keseluruhan daun ciplukan memiliki potensi farmakologis lebih tinggi daripada buahnya, terutama dalam aktivitas antioksidan dan sitotoksik. Senyawa fenolik dan flavonoid dalam daun menjadi kunci utama potensi ini. Perlu penelitian lebih lanjut yang dapat mengisolasi senyawa bioaktif untuk pengembangan obat antikanker dan suplemen kesehatan.

Manfaat Ekstrak Ciplukan sebagai Antiinflamasi

Penelitian oleh Luliana, dkk. membuktikan manfaat tambahan dari tanaman ini. Ekstrak air herba ciplukan memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi yang menjanjikan, dengan efektivitas yang setara dengan obat antiinflamasi seperti natrium diklofenak.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan tikus putih galur Wistar jantan yang diinduksi inflamasi menggunakan larutan λ-karagenan 2%. Pemberian ekstrak air herba ciplukan terbagi dalam tiga dosis berbeda: 100, 200, dan 400 mg/kgBB. Pengukuran volume edema kaki tikus menggunakan pletismometer setiap 30 menit selama 360 menit untuk mengamati respon inflamasi.

Hasil Penelitian

Hasil menunjukkan bahwa ekstrak air ciplukan pada dosis 400 mg/kgBB memberikan daya antiinflamasi sebesar 34,70%, sedikit lebih tinggi daripada natrium diklofenak dosis 4,5 mg/kgBB yang mencapai 33,90%. Dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB juga menunjukkan efek antiinflamasi, masing-masing sebesar 20,13% dan 28,93%. Namun, dosis tertinggi (400 mg/kgBB) dianggap paling efektif tanpa perbedaan signifikan dengan kontrol positif (p>0,05).

Mekanisme Antiinflamasi Ekstrak Ciplukan

Senyawa aktif dalam ekstrak ciplukan, seperti flavonoid, steroid/terpenoid, alkaloid, dan saponin, memainkan peran penting dalam menghambat proses inflamasi. Flavonoid, misalnya, bekerja dengan menghambat enzim fosfolipase A2, siklooksigenase, dan lipoksigenase, sehingga mengurangi produksi prostaglandin dan leukotrien, mediator utama dalam peradangan. Steroid dalam ciplukan, seperti fisalin, mengaktivasi reseptor glukokortikoid, menghambat produksi sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α dan IL-6, serta mengurangi produksi oksida nitrat (NO) oleh makrofag yang teraktivasi.

Temuan ini mendukung penggunaan ciplukan sebagai agen antiinflamasi alami yang efektif. Namun, dosis tinggi yang diperlukan (400 mg/kgBB) menjadi tantangan dalam pengaplikasiannya secara luas, karena dapat menyulitkan dalam formulasi farmasi. Oleh karena itu, perlu penelitian lanjutan untuk mengisolasi senyawa aktif dari ekstrak ciplukan yang memiliki aktivitas antiinflamasi tinggi tetapi dengan dosis yang lebih rendah.

Potensi Antiinflamasi dari Ekstrak Ciplukan

Ekstrak air herba ciplukan memiliki potensi besar sebagai obat antiinflamasi alami, terutama untuk pengobatan edema yang diinduksi inflamasi. Efektivitasnya yang setara dengan natrium diklofenak menunjukkan peluang besar untuk pengembangan lebih lanjut, baik sebagai alternatif obat sintetik maupun sebagai suplemen kesehatan berbasis herbal. Dengan isolasi dan optimasi senyawa aktifnya, ciplukan dapat menjadi solusi inovatif dalam manajemen inflamasi secara lebih aman dan ramah lingkungan.

Panduan Budidaya Ciplukan

Tanaman ini dapat tumbuh subur di iklim hangat dan sering tumbuh di area terbuka seperti ladang dan pinggir jalan. Berikut adalah panduan praktis untuk membudidayakan ciplukan:

1. Persiapan Lahan dan Media Tanam

  • Sinar Matahari: Ciplukan memerlukan paparan sinar matahari langsung selama minimal 6 jam per hari untuk pertumbuhan optimal.
  • Suhu dan Kelembaban: Suhu ideal untuk pertumbuhan ciplukan adalah sekitar 25°C dengan kelembaban relatif sekitar 60%.
  • Tanah: Tanaman ini menyukai tanah lempung berpasir yang memiliki drainase baik dan pH sekitar 6,5. Campuran tanah kebun dengan kompos dapat menyediakan nutrisi dan struktur yang sesuai.

2. Penanaman

  • Persemaian: Semaikan benih ciplukan dalam media tanam yang baik drainasenya. Letakkan di tempat hangat dan terang hingga bibit cukup kuat untuk dipindahkan.
  • Transplantasi: Setelah bibit memiliki beberapa daun sejati dan risiko embun beku telah berlalu, pindahkan ke lahan terbuka atau pot besar dengan drainase baik.

3. Perawatan Tanaman

  • Penyiraman: Lakukan penyiraman secara teratur, namun biarkan tanah mengering sebagian antara penyiraman untuk mencegah pembusukan akar.
  • Pemupukan: Gunakan pupuk seimbang dengan rasio 5-10-10 setiap 4-6 minggu selama musim tanam untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buah.
  • Pemangkasan: Lakukan pemangkasan ringan selama musim tanam untuk mendorong pertumbuhan yang lebih rimbun dan menghilangkan bagian tanaman yang mati atau terinfeksi.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Ciplukan umumnya tahan terhadap hama dan penyakit. Namun, perlu pemantauan rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Jika terdapat hama atau gejala penyakit, segera lakukan tindakan pengendalian yang sesuai.

5. Panen

  • Waktu Panen: Buah ciplukan siap dipanen ketika kelopak berubah dari hijau menjadi cokelat kertas, biasanya sekitar 70-110 hari setelah tanam.
  • Cara Panen: Petik buah dengan lembut, pastikan kelopak tetap utuh untuk melindungi buah. Waktu panen terbaik adalah pagi hari saat buah masih segar.
  • Penyimpanan: Simpan buah di tempat sejuk dan kering untuk memperpanjang masa simpan.

Referensi

Luliana, dkk. 2017. Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Air Herba Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karagenan. Diakses pada 26 November 2024 dari https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/article/view/31556/19104

Pillai, et al. 2022. Chemical Composition Analysis, Cytotoxic, Antimicrobial and Antioxidant Activities of Physalis angulata L.: A Comparative Study of Leaves and Fruit. Diakses pada 26 November 2024 dari https://www.mdpi.com/1420-3049/27/5/1480

Earthone. 2024. Physalis angulata. Diakses pada 25 November dari https://earthone.io/plant/physalis%20angulata

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top