Pernah merasa pusing ketika seharian bekerja dalam ruangan? Jangan sepelekan, karena bisa jadi itu gejala Sick Building Syndrome (SBS). SBS adalah suatu kondisi ketika penghuni yang terlalu lama berdiam dalam suatu bangunan mengalami berbagai gejala gangguan kesehatan dan biasanya membaik ketika mereka meninggalkan ruangan tersebut. Kondisi ini seringkali muncul secara tiba-tiba ketika seseorang telah lama berdiam dalam suatu ruangan, dan dapat membaik kondisinya saat orang tersebut keluar dari ruangan.
Apa Saja Gejala SBS?
Gejala SBS bisa menjadi sangat beragam dan dapat menyerupai gejala penyakit lainnya. Namun, terdapat beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita SBS, antara lain:
- Gangguan pernapasan: Hidung tersumbat, batuk, iritasi tenggorokan, sesak napas
- Iritasi pada mata: Mata merah, gatal, berair
- Iritasi pada kulit: Kulit terasa kering dan gatal
- Kelelahan: Merasa lelah terus-menerus, kurang berenergi
- Sakit kepala: Sering mengalami sakit kepala
- Mual dan pusing: Perasaan mual dan pusing yang tiba-tiba
- Konsentrasi menurun: Sulit berkonsentrasi, daya ingat menurun
Apa Penyebab SBS?
Penyebab SBS sering berkaitan dengan kualitas udara, suhu, dan pencahayaan yang buruk di dalam gedung. Beberapa faktor terkait yang dapat memicu kejadian SBS antara lain:
- Kualitas udara yang buruk: Udara di dalam gedung dapat tercemar oleh berbagai polutan seperti debu, serbuk sari, asap rokok, gas kimia dari bahan bangunan, dan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur.
- Ventilasi yang tidak memadai: Sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan penumpukan polutan di dalam ruangan dan memperburuk kualitas udara.
- Kelembaban tinggi: Kelembaban yang tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri di dalam ruangan.
- Panas atau dingin yang ekstrem: Suhu ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memicu gejala alergi.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi SBS?
Meskipun demikian, timbulnya SBS ini tentu dapat dicegah atau diminimalisir dengan rancangan gedung yang sehat. Adapun hal-hal yang dapat diperhatikan terkait gedung yang sehat, meliputi:
- Kualitas udara: Meningkatkan ventilasi, menggunakan filter udara yang efisien, dan menghindari penggunaan bahan kimia yang mudah menguap di dalam ruangan.
- Kebersihan: Melakukan pembersihan secara teratur, terutama pada permukaan yang sering disentuh; seperti meja, gagang pintu, dan peralatan elektronik.
- Kelembaban: Mengatur kelembaban ruangan agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
- Sumber polutan: Mencari dan menghilangkan sumber-sumber polutan di dalam ruangan, seperti jamur, bakteri, dan bahan bangunan yang beracun.
Penyebab SBS biasanya bukan penyebab tunggal, kondisi ini merupakan akumulasi dari beberapa faktor lingkungan yang menumpuk dalam tubuh. Jika seseorang mengalami gejala yang merujuk pada penyakit ini, alangkah baiknya untuk beristirahat dan keluar ruangan untuk menghirup udara segar. Namun, jika gejala terjadi berkepanjangan, sebaiknya penderita mengonsultasikannya ke tenaga medis.
Referensi
- IQAir. 2016. The causes of Sick Building Syndrome. Diakses pada 7 September 2024 dari https://www.iqair.com/gb/newsroom/sick-building-syndrome-and-airborne-contaminants
- Rahayu, et al. 2023. Analysis of Symptoms of Sick Building Syndrome forNurses. Diakses pada 7 September 2024 dari https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/article/view/3028/2197
Alumni departemen kesehatan lingkungan Universitas Indonesia. Tertarik pada dunia menulis artikel ilmiah poluler dan diskusi isu mengenai lingkungan dan kesehatan.