Yuk Mengenal Dexamethaxone : Obat Viral yang Dapat Mengobati COVID-19

Hai sobat warstek, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan terbebas dari penyakit. Ngomong-ngomong jangan keluyuran dulu ya. Walaupun […]

Hai sobat warstek, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan terbebas dari penyakit. Ngomong-ngomong jangan keluyuran dulu ya. Walaupun new normal telah diterapkan, namun COVID-19 masih tersebar dimana-mana. Peningkatan kasus masih terus ada dan bertambah setiap harinya. Masih ingat dengan chloroquine? Walau sempat ampuh mengobati COVID-19, namun belakangan ini khasiat chloroquine semakin berkurang dan bahkan dapat membahayakan. Sehingga masih diperlukan obat lain yang lebih ampuh dan harganya terjangkau.

Sesuai kata kartini, “habis gelap terbitlah terang”, setelah sekian banyaknya berita buruk terkait COVID-19, telah muncul berita menggembirakan terkait COVID-19. Berita tersebut adalah berita tentang penemuan obat yang teruji ampuh mengobati COVID-19, yaitu dexamethasone. Biar lebih akrab, yuk kenalan dengan obat satu ini.

Apa itu Dexamethaxone?

Dexamethaxone, dilansir dari halodoc.com, adalah salah satu obat anti inflamasi golongan kortikosteroid yang berperan dalam mengurangi atau menekan proses peradangan dan alergi pada tubuh. Pada tingkat molekular, glukokortikoid diduga mempengaruhi sintesa protein pada proses transkripsi RNA. Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan peradangan dan reaksi alergi berupa gatal-gatal di kulit, dermatitis, asma bronkhial, dan sebagainya. Glukokortikoid adalah fungsi hormon yang bertugas untuk mengatur metabolisme glukosa[2].

Apa itu Kortikosteroid?

Kortikosteroid, dilansir dari alodokter.com, adalah obat yang mengandung hormon steroid dan berguna untuk menambah hormon steroid dalam tubuh bila diperlukan, meredakan peradangan atau inflamasi, serta menekan kerja sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Kortikosteroid, seperti cortisone atau hydrocortisone,diproduksi secara alami di kelenjar adrenal bagian terluar atau korteks. Sementara itu, kortikosteroid dalam bentuk obat disebut kortikosteroid sintetis dengan cara kerja dan manfaat yang sama dengan kortikosteroid alami[1].

Dexamethaxone dan COVID-19

Pengujian terkait dexamethaxone telah dilakukan di salah satu rumah sakit UK. Menurut laporan dari Ledford, uji coba obat ini dilakukan terhadap 2100 pasien dengan dosis obat rendah ke menengah atau sebesar 6 mg per hari dalam 10 hari, dan dibandingkan dengan 4200 pasien yang mendapatkan pengobatan COVID-19 biasa. Hasilnya, obat ini telah berhasil menurunkan tingkat kematian akibat COVID-19 sebesar 20% di UK.Untuk memastikan, beberapa peneliti menguji coba keamanan obat ini. Horby, salah seorang peneliti, melaporkan bahwa efek baik yang dihasilkan oleh obat ini jauh lebih besar dibandingkan efek sampingnya.

Apa yang membuat obat ini spesial? Selain daripada efek penyembuhannya, obat ini juga memiliki harga yang terjangkau. Di apotek, anda bisa membeli obat ini dengan harga Rp 1800 – 12500 (10 strip Dexamethasone 0.5 mg). Harga ini tentunya bisa membantu mengatasi masalah ekonomi akibat COVID-19[3].

Apakah Obat ini Aman?

Walaupun teruji sukses, namun beberapa lembaga kesehatan seperti WHO menyarankan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi obat ini. Hal ini dikarenakan efek samping dari obat ini. Menurut Theoharides, apabila obat ini dikonsumsi dengan dosis tinggi, dapat menekan pembentukan antibodi yang membahayakan untuk tubuh[4]. Selain itu, dilansir dari Alodokter.com, untuk orang tua apabila berlebihan mengkonsumsi obat ini dapat memberikan efek samping berupa osteoporosis[1].

Efek samping obat ini juga dapat mengakibatkan pusing, penambahan berat badan, perubahan siklus menstruasi, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, dan sakit perut. Dalam kasus terparah, obat ini dapat mengakibatkan demam, perubahan emosi, kejang, dll. Sehingga sebelum dikonsumsi lebih baik dicari terlebih dahulu cara penggunaan obat ini, mungkin dengan bertanya pada dokter atau instansi kesehatan lainnya[1].

Sekian penjelasan tentang dexamethasone. Walaupun teruji ampuh, tapi tetap jaga kesehatan ya sobat warstek. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sumber :

[1] Alodokter. 2020. “Dexamethasone”. Diakses pada tanggal 22 Juni 2020 di : https://www.alodokter.com/dexamethasone

[2] Halodoc. 2020. “Dexamethasone 0.5 mg 10 Tablet”. Diakses pada tanggal 22 Juni 2020 di : https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/dexamethasone-0-5-mg-10-tablet

[3] Ledford, Heidi. 2020. “Coronavirus breakthrough : dexamethasone is first drug shown to save lives.” Diakses pada tanggal 22 Juni 2020 di : https://www.nature.com/articles/d41586-020-01824-5

[4] Theoharides, TC, Conti, P. 2020. “Dexamethasone for COVID-19? Not so Fast”. J. Biol. Regul. Homeost. Agents 34(3).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top