Hai sahabat warstek. Indonesia telah dilanda pandemi covid 19. Pandemi covid 19 selalu mengingatkan kita agar menjaga jarak, tidak berkerumum di tempat umum, selalu memakai masker, selalu menjaga kebersihan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Covid 19 penyebaran Covid 19 melalui percikan saliva yang berada pada rongga mulut. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar selalu memakai masker.
Beberapa fase yang bertujuan untuk meminimalisir penularan covid 19 telah dilakukan, seperti lock down, social distancing, physical distancing, PSBB (pembatasan sosial berskala besar), dan new normal. New normal merupakan tata kehidupan baru akibat adanya pandemi covid 19. Dengan adanya new normal, kita semua berharap agar kondisi Indonesia dapat pulih seperti sedia kala. Namun, adanya new normal bukan berarti kita sudah hidup normal dan mengindahkan protokol kesehatan. Adanya new normal membuat kita harus tetap waspada, yakni kita harus menjaga kesehatan, tetap menjaga jarak, memakai masker, membawa masker cadangan, selalu mencuci tangan, dan membawa hand sanitizer.
Hand sanitizer merupakan cairan atau gel yang digunakan sebagai pembersih tangan tanpa dibilas [1]. Bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer adalah alkohol. Alkohol merupakan antiseptik yang mampu membunuh mikroorganisme. Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai antiseptik adalah kemangi dan lidah buaya.
Kemangi
Tanaman kemangi merupakan tanaman pendek yang mudah tumbuh di berbagai daerah. Kemangi (Ocimum basilicum Linn) mempunyai bagaian akar, batang, daun, bunga, dan biji. Kemangi mempunyai bau yang wangi dan sedap, sehingga mayoritas masyarakat Indonesia, menggunakan daun kemangi sebagai lalapan bersama sambal. Ternyata dibalik nikmatnya lalapan daun kemangi, ia menyimpan kandungan senyawa kimia yang banyak, seperti saponin, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri [2]. Minyak atsiri yang berfungsi sebagai penghambat mikroba atau antibakteri.
Lidah Buaya
Selain kemangi, tanaman lain yang berfungsi sebagai antiseptik adalah lidah buaya. Lidah buaya atau yang lebih dikenal dengan aloe vera merupakan tanaman menjari dengan daging yang tebal berlendir. Tanaman aloevera sangat mudah tumbuh dan menyukai daerah yang lembab. Pada umumnya, aloe vera dimanfaatkan sebagai bahan kecantikan seperti pada produk sampo, lotion, bahkan lotion anti nyamuk. Selain itu, aloevera juga dimanfaatkan sebagai produk makanan, seperti pembuatan jelly dan manisan, serta produk kesehatan. Sama halnya dengan kemangi, aloevera mempunyai kandungan senyawa aktif yang tinggi seperti; saponin, tanin, fenol, flavonoid, kuinon, Asam salisilat, dan minyak atsiri [3]. Selain itu, lidah buaya juga mempunyai kandungan vitamin E yang baik digunakan untuk kulit. Vitamin E bersifat antioksidan serta mampu melindungi membran sel serta mencegah radikal bebas [4]. Selain itu kandungan saponin lidah buaya juga mampu membersihkan kotoran, melembutkan, melembabkan, serta menghaluskan kulit [5].
Bio Hand Sanitizer
Pembuatan hand sanitizer dari kemangi dan lidah buaya cukup mudah.
Pertama, pisahkan daging lidah buaya dari kulitnya, kemudian potonglah kecil-kecil.
Kedua, blender potongan daging lidah buaya dan tambahkan dengan sedikit air, kemudian masukkan ke dalam gelas.
Ketiga, siapkan daun kemangi yang sudah bersih, masukkan ke dalam blender dan tambahkan sedikit air, kemudian masukkan ke dalam gelas yang lain
Keempat, campurkan kedua campuran larutan tersebut dengan perbandingan yang sama.
Bio hand sanitizer siap digunakan.
Bio hand sanitizer merupakan bahan yang ramah lingkungan. Bio hand sanitizer merupakan alami pengganti alkohol dengan nilai harga yang ekonomis. Dengan demikian kita tetap bisa menerapkan new normal dan kantong tetap terjaga. Jangan lupa, terapkan hidup bersih dan sehat serta selalu berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita selalu diberikan kesehatan, aamiin.
Selamat mencoba
Referensi
[1] Larasati, D. A., & Apriliana, E. (2016). Efek Potensial Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai Pemanfaatan Hand Sanitizer. Majority. Volume 5, nomor 5.
[2] Nazulia, R. & Santoso, O. (2017). Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum Linn) Pada Berbagai Konsentrasi terhadap Viabilitas Bakteri Streptococcus Mutans: Studi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 6, Nomor 4
[3] Sulistyani, N., Kurniawati, E., yakup, & Cempaka, R. A. (2016). Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Lidah Buaya (Aloe barbadenis Miller). Jurnal Penelitian Saintek. Volume 21, Nomor 2.
[4] Hadi, R., Juswono, U. P., & Widodo, C. S. Pengaruh Bengkuang (Pachyrhizus erosus L. Urban) dan Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap kandungan radikal bebas pada daging ayam yang diradiasi dengan sinar ultraviolet.
[5] Suryani, A., Hambali, E., & Kurniadewi, H. Kajian Penggunaan Lidah Buaya (Aloe vera) dan Bee Pollen pada Pembuatan Sabun Opaque. J. Tek. Ind. Pert. Volume 15, Nomor 2.