Deteksi Asap dalam Pengamatan Video dengan Menerapkan Aliran Optik dan Teorema Green

Untuk mengukur tingkat pendeteksi asap tersebut. Juga dipilih dari area yang tertutup asap pada sampel video  dan kondisi lapangan yang sebenarnya. Selanjutnya area yang dipilih tadi menggunakan […]

Untuk mengukur tingkat pendeteksi asap tersebut. Juga dipilih dari area yang tertutup asap pada sampel video  dan kondisi lapangan yang sebenarnya. Selanjutnya area yang dipilih tadi menggunakan algoritma, dibandingkan dengan kondisi yang sebenarnya. Pada (gambar 6) ditunjukkan tingkat deteksi asap. 

 

(Gambar 6. Persentase dari tingkat deteksi asap pada sampel video) 

Serta, diperlihatkan pendeteksian asap menggunakan sampel video yang berbeda. Pada (gambar 7) hasil dari pendeteksian asap pada sampel video ke dua. Dan (gambar 8 dan 9) merupakan hasil analisis dari deteksi asap tersebut. Sama seperti sebelumnya rata-rata gerakan dan total fluks yang keluar juga diperlihatkan. Dan juga rasio pendeteksian atau tingkat pendeteksian juga ditunjukkan (gambar 10). Dengan membandingkan area asap yang dipilih menggunakan algoritma dari metode ini dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. 

 

(Gambar 7. sampel video ke dua, Octec Dataset) 

 

(Gambar 8. Rata-rata gerakan di sekitar sumber asap pada video ke dua) 

 

(Gambar 9. Total fluks yang keluar pada sampel video kedua) 

 

(Gambar 10. Persentase untuk tingkat pendeteksian pada sampel kedua) 

Pendeteksian lebih lanjut dilakukan, pada (gambar 11) pendeteksian dilakukan pada sampel yang tidak menunjukkan tanda adanya asap.  

 

(Gambar 11. Bingkai dari video yang tidak menunjukkan tanda adanya asap) 

Walaupun begitu, hasil pendeteksian pada (gambar 11) tetap menampilkan kotak persegi berwarna hijau, ini sebagai kemungkinan sumber asap. 

 

(Gambar 12. Rata-rata gerakan yang tertangkap berdasar gambar 11) 

 

(Gambar 13. Total fluks yang keluar di sekitar sumber yang terdeteksi berdasar gambar 11)

.

4. Kesimpulan

  Pada paper ini, kami menyajikan metode baru untuk mendeteksi asap dengan color filtering, optical flow, dan penggunaan Teorema Green. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyaring warna asap dan area asap. Lalu, optical flow digunakan untuk mendeteksi motion atau gerakan dari video tersebut. Setelah itu, magnitude, arah Gerakan, fluks total yang keluar, dan Gerakan motion rata-rata diuji untuk memastikan adanya asap yang berbeda sumber dan sumber panas di wilayah atau area yang dipilih. Teorema Green dapat menyatakan area fluks asap dengan cepat dan relatif membantu dalam memetakan area asap berdasarkan hasil color filtering dan optical flow.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top