Jangan Salah Diagnosa! Gejala HMPV Bisa Terlihat Seperti Flu Biasa

Penyebaran infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) di China telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan lembaga kesehatan global. Mereka berusaha agar […]

Penyebaran infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) di China telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan lembaga kesehatan global. Mereka berusaha agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat tentang virus ini, agar tidak terjadi kepanikan atau ketakutan yang berlebihan. Salah satu alasan utama kekhawatiran ini adalah karena gejala infeksi HMPV sangat mirip dengan gejala flu biasa, yang seringkali juga tumpang tindih dengan gejala COVID-19. Hal ini dapat membuat orang kesulitan membedakan antara penyakit yang disebabkan oleh HMPV, flu, atau COVID-19, sehingga penting untuk memberikan pemahaman yang jelas agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala serupa.

Gejala yang sering ditemui pada infeksi HMPV, menurut laporan dari Chinese Center for Disease Control and Prevention (CCDCP), antara lain batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Ciri-ciri ini hampir serupa dengan flu, sehingga sangat penting untuk melakukan pemeriksaan medis guna memastikan apakah seseorang benar-benar terinfeksi HMPV atau hanya mengalami flu biasa. Karena gejalanya yang mirip, penting untuk membedakan antara infeksi HMPV, flu, dan penyakit lain yang memiliki gejala serupa.

Baca juga: Mengenal HMPV, Virus yang Kini Merebak di China

Gejala yang biasa muncul akibat infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) meliputi:

  • Batuk
  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Mual
  • Muntah
  • Diare

Infeksi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua hingga lima hari, terutama dengan pengobatan untuk meredakan gejala. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Pada orang dewasa yang memiliki masalah kesehatan lain, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi HMPV terkadang dapat berkembang menjadi lebih parah, misalnya menyebabkan infeksi telinga tengah yang serius. Infeksi telinga tengah, atau otitis media, adalah peradangan yang terjadi di bagian telinga yang bisa mengganggu pendengaran dan menyebabkan rasa sakit yang signifikan.

Baca juga artikel tentang Antibiotik vs Antivirus: Apa Bedanya dan Kapan Menggunakannya?

Pada kasus yang lebih serius, infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia, yaitu peradangan pada saluran pernapasan atau paru-paru. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada bayi, orang lanjut usia (lansia), dan individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada beberapa kasus yang langka, infeksi HMPV bisa menjadi sangat berat sehingga pasien memerlukan dukungan oksigen untuk membantu pernapasan mereka. Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yaitu saluran udara besar di paru-paru, sedangkan pneumonia adalah infeksi paru-paru yang lebih dalam dan serius. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang parah jika tidak segera ditangani.

REFERENSI:

Bakkers, Mark JG dkk. 2024. Efficacious human metapneumovirus vaccine based on AI-guided engineering of a closed prefusion trimer. Nature communications 15 (1), 6270.

Zhang, Yu dkk. 2024. Distinct roles for type I and type III interferons in virulent human metapneumovirus pathogenesis. Plos Pathogens 20 (2), e1011840.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top