Tahun 2024 menjadi tahun yang luar biasa di dunia penemuan spesies hewan baru, dengan banyak temuan yang terbilang aneh dan mengejutkan. Ratusan spesies baru berhasil ditemukan, termasuk piranha yang ternyata vegetarian, katak yang terlihat seperti karakter dari Star Trek , nudibranch yang bersinar dalam gelap, hingga ikan naga yang hidup di perairan dingin Antartika. Bahkan, ada beberapa spesies yang sulit untuk diklasifikasikan, seperti anemon laut yang baru ditemukan.
Kemajuan dalam penemuan ini sangat dipengaruhi oleh teknologi baru dan metode pengurutan DNA yang semakin canggih, yang memudahkan ilmuwan untuk mengidentifikasi dan mempelajari spesies baru. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) atau artificial intelligence memainkan peran besar dalam proses ini. AI membantu para peneliti dengan kemampuan untuk melacak paus yang menghasilkan suara unik, mengklasifikasi ulang spesies, serta mengidentifikasi beberapa spesies hewan yang paling aneh di dunia. Dengan perkembangan teknologi ini, penemuan spesies baru yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya bisa terus terjadi di masa depan, menjadikan 2024 sebagai awal dari era penemuan yang lebih menakjubkan.
1. Siput Glow in the Dark

Salah satu penemuan teraneh di tahun 2024 datang dari sebuah siput laut yang ditemukan oleh para peneliti di Monterey Bay Aquarium Research Institute, San Francisco, Amerika Serikat. Makhluk ini sangat menarik karena memiliki ukuran besar dan kemampuan bercahaya, menjadikannya salah satu penemuan yang paling unik di dunia ilmiah.
Melalui analisis DNA, para ilmuwan mengidentifikasi bahwa hewan laut ini adalah bagian dari kelompok nudibranch, sejenis siput laut yang hidup di “zona tengah malam” Samudra Pasifik, yaitu kawasan laut yang sangat dalam dan gelap. Nama ilmiah spesies ini adalah Bathydevius caudactylus , yang dapat ditemukan di kedalaman hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut—area yang tidak terjangkau oleh sinar Matahari.
Bathydevius caudactylus memiliki kemampuan bioluminesensi, yaitu kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri di kegelapan, yang merupakan salah satu fitur uniknya. Ciri khas lainnya adalah tubuhnya yang transparan dan mirip agar-agar, sehingga organ-organ internalnya dapat terlihat jelas. Selain itu, siput laut ini memiliki ekor lebar dan pinggiran tubuh yang menyerupai jari, yang memungkinkan gerakannya sangat lincah. Kemampuan untuk menyala dalam gelap ini menjadikannya salah satu makhluk yang paling memukau di dunia laut dalam. Bioluminesensi, atau kemampuan untuk menghasilkan cahaya, banyak ditemukan pada makhluk laut yang hidup di kedalaman yang tidak mendapat cahaya Matahari, dan ini membantu mereka berkomunikasi, menarik pasangan, atau menghindari predator.
2. Ikan Naga

Akarotaxis gouldae , yang lebih dikenal sebagai ikan naga bergaris, adalah spesies baru ikan naga yang ditemukan di perairan Antartika oleh para peneliti dari Batten School of Coastal & Marine Sciences, William & Mary, Virginia, Amerika Serikat.
Secara ilmiah, A. gouldae termasuk dalam kelompok ikan pari atau ikan gabus. Namun, setelah dilakukan analisis DNA mitokondria, para ilmuwan mengonfirmasi bahwa spesies ini berbeda dari ikan naga lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, diperkirakan bahwa A. gouldae mulai bercabang dari kelompok ikan naga lainnya sekitar 780.000 tahun yang lalu.
Ikan naga ini terkenal dengan mata besarnya, moncong yang memanjang, serta pita vertikal pada tubuhnya yang panjang. Nama spesies ini diambil dari Laurence M. Gould, yang merupakan nama kapal penelitian yang beroperasi di Antartika. Akarotaxis gouldae menjadi makanan favorit bagi penguin dan burung laut di Antartika. Namun, habitat ikan naga ini, terutama yang berada di Semenanjung Antartika Barat, semakin terancam akibat penangkapan ikan krill yang berlebihan. A. gouldae lebih suka hidup di perairan yang lebih dingin dan dalam, meskipun mereka berkembang biak di perairan yang lebih dangkal.
Ikan naga ini memainkan peran penting dalam ekosistem laut Antartika, dan perlindungan terhadap habitatnya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekologi di wilayah tersebut. Perubahan kondisi lingkungan, seperti pengurangan populasi krill atau penurunan suhu air, bisa berdampak besar pada kelangsungan hidup spesies ini.
3. Piranha Sauron Vegetarian

Tidak semua piranha adalah pemangsa ganas seperti yang sering dijelaskan. Baru-baru ini, ditemukan spesies piranha baru yang justru memakan tumbuhan, yang bersembunyi di dasar Sungai Amazon. Spesies ini, yang disebut Myloplus sauron , ditemukan di Sungai Xingu, Brasil, yang merupakan anak sungai dari Amazon yang memiliki lebih dari 600 spesies ikan.
Peneliti menggambarkan piranha ini memiliki tubuh pipih yang berkilau dengan warna perak, dihiasi oleh sirip merah dan garis hitam lebar di bagian tengah tubuhnya. Penampilannya yang unik ini mengingatkan kita pada mata Lord Sauron, tokoh jahat dalam kisah The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien, yang menjadi inspirasi nama spesies ini. Myloplus sauron adalah sepupu jauh dari piranha yang biasa kita kenal, dan penemuannya dilakukan oleh tim ilmuwan dari Museum Sejarah Alam London, yang dipimpin oleh Dr. Rupert Collins. Mereka sedang melakukan penelitian dengan memeriksa DNA mitokondria dari piranha biasa, M. schomburgkii, ketika mereka menemukan spesies vegetarian ini.
Penemuan ini menarik karena mengungkapkan bahwa tidak semua piranha memiliki pola makan karnivora, dan bahwa ada keragaman besar dalam jenis piranha yang ada di Sungai Amazon. Piranha vegetarian ini menunjukkan betapa luasnya keragaman ekosistem yang ada di sungai terbesar di dunia, yang masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.
4. Katak ‘Star Trek’

Para peneliti yang melakukan studi di salah satu hutan hujan paling unik di dunia, yaitu Hutan Hujan Madagaskar, baru-baru ini menemukan tujuh genus katak pohon baru yang diberi nama Boophis marojezensis . Katak-katak pohon ini memiliki ciri khas yang unik, terutama suara mereka yang tidak biasa. Mereka berkomunikasi dengan siulan bernada tinggi, yang membuat suara mereka sangat menonjol di pulau Madagaskar yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya.
Madagaskar merupakan rumah bagi sekitar 9% dari spesies katak di seluruh dunia. Profesor Miguel Vences dari Technische Universität Braunschweig menjelaskan bahwa suara bernada tinggi yang dikeluarkan oleh katak-katak ini terdengar mirip dengan efek suara yang biasa kita dengar dalam serial fiksi ilmiah Star Trek. Itulah mengapa para peneliti memilih untuk memberi nama katak-katak ini berdasarkan tujuh kapten paling ikonik dalam serial tersebut.
Secara genetik, katak pohon ini menunjukkan perbedaan yang jelas, dengan sebagian besar spesies yang berkembang biak di sepanjang sungai juga terpisah secara geografis. Beberapa spesies seperti B. marojezensis, B. burnhamae, dan B. pikei lebih menyukai daerah yang lebih tinggi, sementara spesies lainnya, seperti B. janewayae, B. picardi, dan B. kirki, ditemukan hanya di selatan Pegunungan Marojejy. Penemuan ini menunjukkan betapa besar keanekaragaman hayati yang ada di Madagaskar, sebuah pulau yang menjadi rumah bagi banyak spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
5. Katak Bertaring

Isolasi yang terjadi di pulau-pulau sering kali menghasilkan spesies hewan yang sangat unik dan aneh. Salah satunya adalah penemuan katak bertaring baru pada tahun 2024, yang diberi nama Limnonectes cassiopeia. Spesies ini ditemukan berbeda dari kerabat dekatnya yang lebih umum di Kepulauan Filipina.
Limnonectes cassiopeia adalah spesies endemik yang hanya ditemukan di Pulau Luzon, yang terletak di wilayah Pasifik Selatan. Penemuan ini dilakukan oleh tiga peneliti dari Universitas Kansas, yaitu Mark W. Herr, Hannah E. Som, dan Rafe M. Brown, yang awalnya menyadari bahwa mereka memiliki spesimen Limnonectes yang sebelumnya salah diidentifikasi. Katak bertaring Cassiopeia, seperti yang disebut oleh para peneliti, adalah amfibi dengan tubuh oranye yang hidup dengan memakan serangga, cacing, dan siput.
Limnonectes cassiopeia merupakan salah satu dari 91 spesies katak dalam keluarga ini, yang memiliki tubuh pendek dan ramping dengan kaki belakang yang besar. Selain itu, katak ini memiliki lidah bercabang yang memudahkannya dalam berburu mangsa. Ciri khas lain dari katak jantan adalah adanya tonjolan pada dagunya, yang membuatnya dijuluki “katak bertaring.” Penemuan ini menambah kekayaan pengetahuan kita tentang spesies endemik di Pulau Luzon dan menunjukkan betapa beragamnya kehidupan yang ada di pulau-pulau yang terisolasi.
6. Ikan Goby Kerdil Pemarah

Hewan laut ini baru saja memenangkan penghargaan untuk nama teraneh tahun 2024, yang sesuai dengan penampilan yang unik. Ikan kecil sepanjang 3 cm ini, yang memiliki gigi taring tajam, berkat kerjasama antara University of Washington, Universitas Sains, dan King Abdullah University of Science and Technology. Ikan ini diberi nama Sueviota aethon oleh peneliti LucÃa Pombo-Ayora.
Ikan Sueviota aethon memiliki warna merah terang dan hidup di terumbu karang serta di antara pertumbuhan alga koralin merah. Ikan ini memakan invertebrata kecil yang hidup di terumbu karang. Peneliti pertama kali mengamati ikan goby kerdil yang langka dan pemarah ini di Farasan Banks, sebuah kawasan di Arab Saudi, sebelum akhirnya mereka juga menemukannya di Thuwal. Penemuan ini menambah wawasan kita tentang keanekaragaman spesies laut yang dapat ditemukan di lingkungan terumbu karang, yang merupakan ekosistem yang sangat kaya dan penuh kehidupan.
Baca juga: Fenomena yang Sangat Jarang Terjadi, Ikan Laut Dalam (Ikan Iblis) Terdampar di Permukaan Pantai
REFERENSI:
Corso, Andrew D dkk. 2024. Akarotaxis gouldae, a new species of Antarctic dragonfish (Notothenioidei: Bathydraconidae) from the western Antarctic Peninsula. Zootaxa 5501 (2), 265-290.
Herr, Mark W dkk. A Long Overlooked New Species of Fanged Frog, Genus Limnonectes (Amphibia: Anura: Dicroglossidae), from Luzon Island, Northern Philippines. Ichthyology & Herpetology 112 (2), 270-294.
Machado, Valéria N dkk. 2024. Integrative taxonomy of the black-barred disk pacus (Characiformes: Serrasalmidae), including the redescription of Myloplus schomburgkii and the description of two new species. Neotropical Ichthyology 22, e230095.
Peinemann, Viktor Nunes dkk. 2024. The Grumpy dwarfgoby, a new species of Sueviota (Teleostei, Gobiidae) from the Red Sea. ZooKeys 1212, 17.
Robison, Bruce H & Haddock, Steven HD. 2024. Discovery and description of a remarkable bathypelagic nudibranch, Bathydevius caudactylus, gen. et. sp. nov. Deep Sea Research Part I: Oceanographic Research Papers 214, 104414.
Vences, Miguel dkk. 2024. Communicator whistles: A Trek through the taxonomy of the Boophis marojezensis complex reveals seven new, morphologically cryptic treefrogs from Madagascar (Amphibia: Anura: Mantellidae). Vertebrate Zoology 74, 643-681.