Kemajuan teknologi otomasi & komunikasi telah mendorong manusia untuk mempercayakan pekerjaan kepada kecerdasan buatan. Termasuk salah satunya di bidang militer, dimana banyak tugas dan peran personil angkatan udara terbantu oleh drone atau pesawat nirawak. Sehingga kerugian jiwa maupun materiil yang tidak perlu dapat diminimalisir dengan meningkatkan akurasi & presisi.
Barangkali merupakan hal biasa jika kita mendengar kemajuan teknologi Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) negara-negara seperti Amerika, Rusia, Cina, dan sebagainya. Apalagi dalam sistem hanud (pertahanan udara), nama-nama drone tempur seperti MQ 9 Reaper, Sukhoi S-70, dan Wing Loong 10 sudah tidak asing lagi. Meskipun demikian, Turki tidak malu untuk muncul sebagai pemain baru yang berpotensi merubah arah permainan. Salah satunya dengan memproduksi drone tempur Bayraktar TB2.
Bayraktar TB2 adalah drone atau pesawat nirawak bersenjata (Unmanned Combat Aerial Vehicle) besutan perusahaan Turki bernama Baykar Savunma (nama lama: Baykar Makine). Drone yang semula dibuat untuk misi pengintaian, observasi, dan intelijen ini berfungsi menandai sasaran dengan laser sebagai bidikan pesawat tempur F-16 dan helikopter tempur ATAK. Lalu, berkembang menjadi drone tempur (UCAV) yang mampu membawa dan menembakkan amunisinya sendiri.
TB2 yang berbekal sensor ini mampu terbang lebih dari 24 jam, berfungsi siang dan malam hari serta mentransfer citra ke pusat operasi tanpa tertunda. Belakangan, drone tersebut tengah naik daun di kalangan pengamat militer. Karena ia bukan sekedar lulus uji skala laboratorium tetapi telah memberikan hasil nyata di berbagai medan pertempuran. (1) (2)
Keterlibatan di Operasi Militer
Ada sekian banyak operasi militer yang melibatkan TB2 hingga total durasi terbangnya mencapai 300.000 jam terhitung semenjak 2014. 300.000 jam berarti setara dengan 12.500 hari atau 34 tahun lebih telah mengudara, sebuah durasi waktu yang melebihi usianya sendiri semenjak pertama kali kelahirannya. Mengapa bisa sampai 300.000 jam? Karena drone TB2 tidak hanya 1, melainkan ada banyak. Jadi 300.000 jam itu untuk keseluruhan drone TB2. Berikut ini beberapa operasi militer yang melibatkan TB2 (3):
- Operasi Euphrate Shield 2016: jam terbang ke-6.567
- Operasi Olive Branch 2018: jam terbang ke-36.875
- Operası Claw 2019: jam terbang ke-101.816
- Operasi Spring Shield 2020: jam terbang ke-172.762
- Operasi One Homeland 2020: jam terbang ke-256.048
Sejak 2015 Bayraktar TB2 telah berhasil dalam operasi Suriah dan Libya, juga di Azerbaijan akhir-akhir ini. Drone TB2 telah menghancurkan ratusan tank, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan udara. Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, melihat drone Turki tersebut merupakan senjata terobosan sebagaimana penuturan situs berita Jerman ‘heisse.de’. Disebutkan bahwa Bayraktar TB2 yang digunakan di Karabağ saat Operasi One Homeland telah mengubah arah perang dan kini lebih disukai karena ukurannya yang kecil, penggunaan yang mudah, dan biaya yang rendah. Bahkan pesawat nirawak ini jauh lebih efektif dibandingkan MQ-9 Reaper milik Amerika dengan harga yang lebih murah. (4)
Pemerintah Inggris menghitung bahwa mereka dapat membeli Bayraktar TB2 dari Turki dengan harga 1,6 juta euro tiap unitnya dimana apabila stasiun dan infrastruktur lainnya telah mapan, harga tiap unitnya akan turun. Inggris mengatakan, “Jika kami membeli ini, kami akan membayar sepersepuluh dari harga yang kami bayar kepada Amerika untuk Drone Protector“. Satu-satunya kekurangan Bayraktar TB2 adalah jangkauannya yang pendek yaitu 150 kilometer, karena belum adanya kendali sistem satelit. (5)
Spesifikasi
Drone yang masuk kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini, dibuat untuk misi pengintaian dan intelijen. Dengan sistem avionik trıple redundant, ia memiliki kemampuan taksi otonom, lepas landas, pendaratan, dan jelajah normal. Telah mengudara selama total 300.000 jam, TB2 aktif bertugas di Angkatan Bersenjata Turki dan Kepolisian Turki sejak 2014. Saat ini, 160 Platform UCAV Bayraktar berdinas di Turki, juga negara-negara pengimpor seperti Qatar, Ukraina dan Azerbaijan. Bayraktar TB2 memecahkan rekor waktu udara (27 Jam 3 Menit) dan ketinggian (27.300 kaki) dalam sejarah penerbangan Turki. Bayraktar TB2 juga merupakan pesawat pertama yang diekspor dengan skala ini.
Sistem ini terdiri dari Bayraktar TB2 UCAV Platform, Ground Control Station, Ground Data Terminal, Remote Display Terminal, Forward Base serta modul Generator dan Trailer. Dengan sistem avionik trıple redundant, ia memiliki kemampuan taksi otonom, lepas landas, pendaratan, dan jelajah normal. Dalam sejarah kedirgantaraan Turki, TB2 memecahkan rekor durasi terbang hingga 27 Jam 3 Menit dan ketinggian hingga 27.300 kaki. Sebagaimana di situs resmi Perusahaan Baykar Savunma (3), berikut ini adalah spesifikasi Drone Bayraktar TB2 yang merupakan kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE):
Basic Flight Performance
- 18.000 Feet Operational Altitude
- 27.000 Feet Service Ceiling
- Up to 27 Hours Endurance
- Fully Automatic Flight Control with Triple Redundant Autopilot System
- Fully Autonomous landing and take-off capability
- GPS-independent, Navigation capability based on Multi-sensor fusion architecture
Advanced Features
- Fully Automatic Navigation and Route Tracking Feature
- Based on Multi-sensor fusion Automatic delicate Take-off and Landing capability
- Fully Automatic Taxiing and Parking
- Semi-Autonomous Flight Mode Support
- Authentic Redundant Lithium-Based Battery Units
- Fault Tolerant and 3 Redundant Sensor Fusion Application
- Cross Redundant GCS System
- Authentic Redundant Servo Actuator Units
Sejak 2014 Bayraktar TB2 aktif bertugas di Angkatan Bersenjata Turki dan Kepolisian Turki hingga saat ini. Kini,160 Platform UCAV Bayraktar beroperasi di Turki, juga negara-negara pengimpor seperti Qatar, Ukraina dan Azerbaijan. Akankah Indonesia masuk di antara negara-negara pengguna Bayraktar TB2?
Referensi:
(1) https://www.savunmasanayiidergilik.com/tr/HaberDergilik/Turkiye-nin-insansiz-hava-araclarindan-Bayraktar-TB2 diakses 3 Juni 2021.
(2) https://www.aa.com.tr/tr/turkiye/bayraktar-tb2-zeytin-dali-harekatinda-4-bin-saat-uctu/1097076 diakses 3 Juni 2021.
(3) https://www.baykarsavunma.com/ diakses 3 Juni 2021.
(4) https://www.sozcu.com.tr/2020/dunya/almanyadan-carpici-siha-yorumu-turkiye-devrim-yapti-5858996/?utm_source=ilgili_haber&utm_medium=free&utm_campaign=ilgilihaber diakses 3 Juni 2021.
(5) https://www.sozcu.com.tr/2021/dunya/dunya-tersine-dondu-avrupa-turk-sihalari-icin-siraya-girdi-6195879/?utm_source=dahafazla_haber&utm_medium=free&utm_campaign=dahafazlahaber diakses 3 Juni 2021.
Lihat Juga