Menambang Emas dari “POOP”

Ada Emas didalam “poop”, sumber: eukalert.com Limbah padatan yang biasanya kita keluarkan secara rutin setiap pagi, yakni feses/poop/tahi, ternyata mengandung unsur […]

blank

ada emas dalam poop

Ada Emas didalam “poop”, sumber: eukalert.com

Limbah padatan yang biasanya kita keluarkan secara rutin setiap pagi, yakni feses/poop/tahi, ternyata mengandung unsur emas, perak, palladium dan vanadium. Logam-logam tersebut merupakan logam mulia dan langka yang digunakan dalam peralatan elektronik dan paduan alloy.

Penelitian tentang adanya kandungan emas dan logam langka lainnya tersebut dilakukan oleh Kathleen Smith dan rekan-rekannya, yang disampaikan dalam 249th National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) [1]. Berikut ini video presentasi dari Kathleen Smith:

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=tTkz_dTgGAc[/embedyt]

Kathleen mengatakan bahwa ada banyak jenis logam dalam kehidupan kita sehari-hari, mulai dari produk perawatan rambut, detergen, bahkan nanopartikel logam dalam kaos kaki. Di Amerika saat ini ada sekitar 7 juta ton limbah biosolid. Setengahnya digunakan sebagai pupuk di ladang, sedangkan setengahnya lagi dibakar atau dibuang ke tempat penampungan.

Dalam penelitiannya, ada dua misi yang ingin mereka selesaikan. Pertama adalah menghilangkan logam dari limbah yang dapat mencemari lingkungan dan mengurangi pemanfaatan limbah tersebut karena mengandung logam. Kedua mengambil logam berharga yang dapat dijual seperti emas, vanadium, dan tembaga.

Tim penelitian ini mengambil contoh sampel limbah dari kota kecil, komunitas terpencil, hingga kota besar. Dengan menggunakan mikroskop elektron mereka menemukan gambar logam dalam limbah tersebut dengan jumlah yang cukup berharga. Mereka mengatakan bahwa jumlah emas yang terdapat pada limbah tersebut seandainya terdapat dalam batu (tidak didalam limbah), maka akan cukup berharga untuk ditambang. Hal ini dikarenakan kelayakan ekonomi dan teknik ekstraksi logam dari biosolids masih terus dipelajari dan dikembangkan.

Tidak tertarikkah Sahabat Warstek meneliti teknik ekstraksi logam dari limbah biosolid seperti feses? Dalam artikel ilmiah lainnya, Westerhoff dkk yang juga mempelajari masalah pengolahan limbah feses ini menghitung bahwa limbah dari 1 juta orang Amerika dapat mengandung logam senilai 13 juta dolar atau sekitar 183 milyar rupiah [2]. Uang itu tentu saja bukanlah jumlah yang sedikit dan bisa meningkatkan perekonomian bangsa.

Sumber:

  1. http://www.eurekalert.org/pub_releases/2015-03/acs-s-y022015.php diakses pada 22 Februari 2018
  2. Westerhoff, Paul, et al. “Characterization, recovery opportunities, and valuation of metals in municipal sludges from US wastewater treatment plants nationwide.” Environmental science & technology 49.16 (2015): 9479-9488.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *