Evolusi Ancaman Dunia Maya: Cisco Kenalkan Asisten AI untuk Keamanan dalam Menanggapi Meningkatnya Ransomware dan Serangan Jaringan

Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan teknologi yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan […]

Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan teknologi yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Ini mencakup pembuatan algoritma dan model komputasional yang dapat memahami, belajar, dan mengeksekusi tugas-tugas tertentu tanpa keterlibatan manusia secara langsung. Tujuan utama kecerdasan buatan adalah menciptakan mesin yang dapat memproses informasi, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang mendekati atau melampaui kemampuan manusia. kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa Inggris: artificial intelligence) atau hanya disingkat AI.

Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer, logika kabur, jaringan saraf tiruan dan robotika. Secara teknis, kecerdasan buatan adalah model statistik yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan menggeneralisir karakteristik dari suatu objek berbasis data yang kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, atau membuat permainan catur. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Objek/Muka, bermain sepak bola.

Baru-baru ini Cisco meluncurkan Cisco AI Assistant for Security, yang merupakan kecerdasan buatan (AI) tersebar luas di Security Cloud, platform keamanan lintas domain Cisco yang digerakkan oleh AI.

AI Assistant akan membantu para pelanggan membuat keputusan yang tepat, meningkatkan kemampuan tools mereka, dan mengotomatisasi tugas-tugas yang kompleks. “Untuk menjadi perusahaan yang mengutamakan AI, Anda harus menjadi perusahaan yang mengutamakan data. Dengan telemetri native kami yang luas, Cisco memiliki posisi unik sehingga bisa memberikan solusi-solusi keamanan siber yang memungkinkan berbagai perusahaan beroperasi dengan penuh percaya diri dalam skala mesin, sehingga meningkatkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh manusia sendiri,” kata Jeetu Patel, Executive Vice President and General Manager of Security and Collaboration di Cisco

Seiring dengan serangan siber yang terus berevolusi, pertahanan perusahaan juga harus berevolusi. Serangan ransomware dan pemerasan terus berlanjut dengan kecepatan yang stabil, mencapai 20 persen dari serangan siber yang ditangkap oleh Cisco Talos Incident Response tahun ini, menurut 2023 Year in Review Report Talos yang baru.Talos juga mengamati adanya peningkatan serangan canggih terhadap perangkat jaringan pada tahun lalu, terutama oleh aktor-aktor yang disponsori oleh negara. Pertahanan skala mesin diperlukan seiring dengan meningkatnya kecepatan dan kecanggihan pelaku kejahatan.

Cisco AI Assistant for Security yang baru dilatih dengan salah satu kumpulan data terbesar di dunia yang berfokus pada keamanan, yang menganalisis lebih dari 550 miliar peristiwa keamanan setiap hari di seluruh web, email, endpoints, jaringan, dan aplikasi.

Sistem keamanan AI ini bisa memahami tingkat keparahan satu peristiwa keamanan, dampak dan cakupan, analisis akar penyebab, serta desain kebijakan. Dengan data ini, AI Assistant ditujukan untuk menutup kesenjangan antara tujuan dan hasil dari keamanan siber. Fitur unggulan Cisco AI Assistant for Security antara lain adalah:

  • AI Assistant for Firewall Policy: Cisco AI Assistant for Security akan bekerja pertama kali dalam Cisco Cloud-delivered Firewall Management Center dan Cisco Defense Orchestrator untuk memecahkan tantangan besar dalam menetapkan dan memelihara kebijakan dan aturan-aturan firewall yang kompleks. Administrator kini dapat menggunakan bahasa alami untuk menemukan kebijakan dan mendapatkan rekomendasi aturan, menghilangkan duplikasi aturan, kebijakan yang salah konfigurasi, dan alur kerja yang kompleks dengan peningkatan visibilitas serta percepatan pemecahan masalah dan tugas konfigurasi.
  • AI-powered Encrypted Visibility Engine for All Firewall Models: Sebagian besar trafik data center saat ini dienkripsi – dan ketidakmampuan untuk memeriksa trafik yang dienkripsi adalah masalah utama dalam keamanan. Mendekripsi trafik untuk pemeriksaan membutuhkan sumber daya yang intensif dan sarat dengan masalah operasional, privasi, dan kepatuhan.

Dengan Sistem Operasi 7.4.1 yang kini tersedia di seluruh keluarga Cisco Secure Firewall, pelanggan melihat AI melangkah lebih jauh melalui Encrypted Visibility Engine. Encrypted Visibility Engine memanfaatkan miliaran sampel, termasuk sampel malware yang di-sandbox, untuk menentukan apakah trafik terenkripsi membawa malware. Mesin ini dapat mengetahui dari sistem operasi mana trafik tersebut berasal dan aplikasi klien apa yang menghasilkannya, semuanya tanpa perlu proses dekripsi.

REFERENSI:

Andreas Kaplan; Michael Haenlein (2019) Siri, Siri in my Hand, who’s the Fairest in the Land? On the Interpretations, Illustrations and Implications of Artificial Intelligence, Business Horizons, 62(1), 15-25

https://www.researchgate.net/group/Artificial_Intelligence

Sue, Peggy (2023-02-03). “Sisi Gelap AI dalam Layanan Publik“. scienceblog.

1 thought on “Evolusi Ancaman Dunia Maya: Cisco Kenalkan Asisten AI untuk Keamanan dalam Menanggapi Meningkatnya Ransomware dan Serangan Jaringan”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top