Dinosaurus pemakan daging yang dikenal sebagai theropoda yang berkeliaran di Bumi dahulu kala memiliki rentang ukuran dari T. rex, seukuran bus, hingga Velociraptor seukuran anjing. Para ilmuwan yang bingung tentang bagaimana evolusi ukuran dinosaurus yang sangat berbeda-barbeda ini terjadi, baru-baru ini menemukan temuan yang mengejutkan, bahwa dinosaurus theropoda yang lebih kecil dan lebih besar seperti ini tidak selalu menjadi demikian hanya dengan tumbuh lebih lambat atau lebih cepat. Menarik bukan temuan ini? Yuk simak artikel ini sampai habis.
Tidak Ada Hubungan Antara Laju Pertumbuhan Dan Ukuran Tubuh
Tampilan mikroskopik dari tulang kering dinosaurus karnivora, menunjukkan cincin pertumbuhan yang semakin rapat ke arah luar tulang, menunjukkan bahwa individu ini telah mencapai dewasa. Kredit: Michael D. D’Emic.
Dalam artikel terbaru yang diterbitkan di jurnal Science, “Strategi perkembangan yang mendasari gigantisme dan pengkerutan pada dinosaurus theropoda non-avialan,” para peneliti termasuk profesor Patrick O’Connor dan mahasiswa Ph.D. Riley Sombathy dari Ohio University menemukan melalui pemeriksaan tulang-tulang dinosaurus bahwa tidak ada hubungan antara laju pertumbuhan dan ukuran tubuh.
“Sebagian besar hewan dianggap berevolusi menjadi lebih besar dengan tumbuh lebih cepat daripada nenek moyang mereka, tetapi studi ini menunjukkan bahwa sama mungkinnya hewan yang lebih besar dan lebih kecil tumbuh dalam waktu yang lebih lama atau lebih pendek selama masa pertumbuhan,” kata Michael D. D’Emic, seorang paleontolog di Universitas Adelphi dan penulis utama studi tersebut.
Tulang dari banyak hewan, termasuk dinosaurus, melambat atau berhenti pertumbuhannya setiap tahun, meninggalkan bekas seperti cincin pohon yang menunjukkan usia hewan dan dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan. “Cincin seperti ini disebut tanda pertumbuhan kortikal,” kata D’Emic. “Cincin yang terpisah jauh menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dan cincin yang terpisah sempit memberi tahu kita bahwa seekor hewan sedang tumbuh lebih lambat.”
Beberapa Dinosaurus Raksasa Tumbuh Sangat Lambat
Dinosaurus Raksasa
D’Emic, O’Connor, Sombathy, dan tim peneliti internasional lainnya mengukur sekitar 500 cincin pertumbuhan seperti itu pada sekitar 80 tulang teropoda, spesies dinosaurus berjalan dua kaki yang sebagian besar memakan daging dan erat kaitannya dengan burung.
“Kami menemukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pertumbuhan dan ukuran,” kata D’Emic. “Beberapa dinosaurus raksasa tumbuh sangat lambat, lebih lambat dari buaya yang hidup saat ini. Dan beberapa dinosaurus yang lebih kecil tumbuh sangat cepat, secepat mamalia yang hidup saat ini.” Ini masuk akal bagi rekan penulis Thomas Pascucci, yang tesisnya berkontribusi pada proyek ini: “Hewan-hewan yang punah seperti dinosaurus menginspirasi kagum karena betapa berbedanya mereka dari dunia modern kita, tetapi mereka adalah hewan yang tumbuh di bawah kendala dan faktor lingkungan yang serupa dengan yang ada saat ini.”
Model 3D yang dihasilkan dari pemindaian CT tulang kering dinosaurus pemakan daging, yang menunjukkan lingkaran pertumbuhan yang terbentuk setiap tahunnya. Kredit: Michael D. D’Emic.
Menurut O’Connor, penelitian ini membuka peluang untuk investigasi masa depan tentang bagaimana hewan mengatur pertumbuhannya. “Perubahan mekanisme kontrol pertumbuhan yang berbeda, pada tingkat molekuler atau genetik, kemungkinan bertanggung jawab atas rentang strategi perkembangan yang diamati oleh tim kami pada dinosaurus theropoda. Studi masa depan mengenai organisme yang masih hidup memberikan kesempatan untuk mengungkapkan mekanisme yang berkaitan dengan evolusi ukuran tubuh pada vertebrata secara umum.”
Temuan Ini Dianggap Sangat Penting Bagi Peneliti
Gambar mikroskopik berupa perbesaran tulang kering dinosaurus karnivora, menunjukkan lingkaran pertumbuhan yang semakin rapat ke arah luar tulang, menandakan bahwa individu tersebut mencapai dewasa. Kredit: Michael D. D’Emic.
Sombathy berharap untuk melanjutkan beberapa penelitian tersebut dan menambahkan “Salah satu hal yang paling menarik bagi saya dari hasil penelitian adalah terlihatnya pemisahan antara laju pertumbuhan dan ukuran tubuh. Disertasi doktoral saya akan menyelidiki dampak laju pertumbuhan dan ukuran tubuh pada bentuk dan fungsi tulang.”
“Temuan ini memiliki implikasi yang sangat penting karena perubahan pada kecepatan versus waktu pertumbuhan dapat berkorelasi dengan banyak hal lain, seperti berapa banyak atau seberapa besar keturunan Anda, berapa lama Anda hidup, atau seberapa rentan terhadap predator,” tambah D’Emic. “Semoga penelitian ini mendorong penyelidikan pada kelompok hewan lain, baik yang masih hidup maupun punah, untuk melihat mekanisme perkembangan yang paling penting pada jenis hewan lainnya.”
Referensi
Phys, https://phys.org/news/2023-02-evolution-dinosaur-body-size-developmental.html Diakses pada 27 Februari, 2023.
ScienceDaily, https://www.sciencedaily.com/releases/2023/02/230223181827.htm Diakses pada 27 Februari, 2023.
Michael D. D’Emic et al. Developmental strategies underlying gigantism and miniaturization in non-avialan theropod dinosaurs. Science, 2023 DOI: 10.1126/science.adc8714