Sampah makanan masih menjadi salah satu masalah besar yang terus berkembang di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 39,74% dari total sampah di Indonesia berasal dari sisa makanan. Jenis sampah ini menjadi yang terbanyak daripada jenis sampah lainnya. Produksi sampah makanan akan memberi dampak luas jika dibiarkan terus-menerus, mulai dari kerugian ekonomi hingga masalah lingkungan yang serius.
Dampak Ekonomi dari Sampah Makanan
Sampah makanan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Studi oleh Waste4Change pada tahun 2022 menunjukkan bahwa setiap tahun Indonesia mengalami kerugian sekitar Rp 213 triliun akibat sampah makanan. Kerugian ini berasal dari proses produksi, distribusi, hingga konsumsi makanan yang terbuang. Makanan yang seharusnya bisa bermanfaat, justru menjadi beban bagi perekonomian; entah pada biaya produksi, pengangkutan, dan pembuangan sisa makanan yang tidak sedikit. Selain itu, kehilangan bahan pangan akibat sisa makanan yang terbuang mengakibatkan lapisan masyarakat tertentu tidak bisa mendapatkan manfaat gizi, yang berujung pada ketimpangan pangan di beberapa daerah.
Dampak Lingkungan dari Sampah Makanan
Selain menjadi beban ekonomi, sampah makanan juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Saat makanan terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sampah tersebut akan terurai dan menghasilkan gas metana. Metana adalah gas rumah kaca yang memiliki dampak pemanasan global lebih kuat daripada karbon dioksida. Di Indonesia, meningkatnya emisi dari sampah makanan turut menambah beban perubahan iklim.
Penyebab Tingginya Sampah Makanan
Terdapat beberapa faktor penyebab tingginya sampah makanan di Indonesia. Pertama, perilaku konsumsi masyarakat yang cenderung berlebihan, seperti kebiasaan membeli atau memasak makanan dalam jumlah besar. Banyak orang yang sering kali tidak memperhitungkan kapasitas makan mereka dan akhirnya membuang makanan yang tidak habis. Kedua, kurangnya edukasi tentang pengelolaan sampah makanan juga menjadi faktor yang memperparah kondisi ini. Banyak masyarakat yang belum memahami cara menyimpan makanan dengan benar agar tahan lama, atau cara memanfaatkan sisa makanan menjadi bahan lain yang bermanfaat.
Upaya Mengurangi Sampah Makanan dengan Inovasi untuk Masa Depan

Garda Pangan adalah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mengatasi masalah limbah makanan dan ketimpangan distribusi pangan di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2017, Garda Pangan memiliki misi utama untuk memerangi pemborosan makanan melalui redistribusi pangan berlebih dari berbagai sumber ke kelompok masyarakat yang membutuhkan. Dengan slogannya “Memutus Rantai Limbah, Mengurangi Kelaparan,” Garda Pangan berupaya mewujudkan sistem pangan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Visi dan Misi Garda Pangan
Garda Pangan memiliki visi menciptakan dunia tanpa kelaparan, dengan makanan yang cukup untuk setiap individu di masyarakat. Dalam rangka mencapai visi tersebut, Garda Pangan berfokus pada pengelolaan limbah pangan yang dapat diolah dan didistribusikan untuk mengurangi jumlah makanan yang terbuang. Organisasi ini menjalankan misi mereka dengan mengumpulkan makanan yang masih layak konsumsi dari berbagai mitra, seperti hotel, restoran, acara pernikahan, hingga industri pangan.
Program dan Kegiatan Garda Pangan
Untuk merealisasikan misinya, Garda Pangan menjalankan sejumlah program yang berdampak langsung terhadap pengurangan limbah pangan dan penyaluran bantuan makanan. Salah satu program utamanya adalah redistribusi makanan, yaitu mereka mengumpulkan makanan berlebih dari pihak donatur dan mendistribusikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Program ini melibatkan berbagai relawan dan tim Garda Pangan yang bekerja tanpa henti agar makanan yang “diselamatkan” dapat segera melalui proses pendistribusian ke lokasi-lokasi yang membutuhkan, seperti panti asuhan, rumah singgah, hingga komunitas miskin kota.
Selain itu, Garda Pangan juga menyelenggarakan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pemborosan makanan. Melalui kampanye #MakanBijak, mereka mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan bijaksana dalam mengonsumsi makanan sehari-hari serta mengurangi jumlah makanan yang terbuang di rumah tangga. Garda Pangan meyakini bahwa masalah limbah pangan bukan hanya tanggung jawab industri atau restoran, tetapi juga masyarakat luas yang perlu lebih sadar dalam mengelola makanan di kehidupan sehari-hari.
Dampak Positif untuk Menyelamatkan Pangan dan Menjaga Lingkungan
Sejak pendiriannya, Garda Pangan telah berhasil menyelamatkan ribuan ton makanan dari kemungkinan terbuang percuma. Dampaknya tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi sampah makanan, tetapi juga meningkatkan ketersediaan pangan bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu. Upaya mereka dalam mengurangi limbah pangan sekaligus mengatasi masalah kelaparan ini menunjukkan dampak yang nyata dalam menjaga ketahanan pangan di masyarakat.
Selain dampak sosial, Garda Pangan juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Setiap makanan yang terselamatkan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sampah makanan yang membusuk. Dengan demikian, Garda Pangan secara tidak langsung turut berkontribusi pada pengurangan emisi dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Inspirasi untuk Menyelamatkan Pangan dan Lingkungan
Garda Pangan adalah contoh inspiratif dari upaya kolektif untuk mengatasi masalah yang kompleks seperti kelaparan dan pemborosan makanan. Dengan pendekatan berbasis redistribusi makanan, edukasi, dan pelibatan masyarakat, Garda Pangan berhasil menunjukkan bahwa makanan berlebih yang sering menjadi limbah, kali ini dapat menjadi sumber daya penting untuk memenuhi kebutuhan pangan kelompok rentan. Organisasi ini mengajak kita semua untuk lebih bijak dalam mengonsumsi dan mengelola makanan demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Referensi
Garda Pangan. 2018. Garga Pangan. Diakses pada 6 November 2024 dari https://gardapangan.org/
Madina, Kresentia dan Kusuma, Nazalea. 2023. Pemetaan Emisi Metana sebagai Strategi untuk Batasi Pemanasan Global. Diakses pada 6 November 2024 dari https://greennetwork.id/ikhtisar/pemetaan-emisi-metana-sebagai-strategi-untuk-batasi-pemanasan-global/
KLHK. 2023. Komposisi Sampah Berdasarkan Jenis Sampah. Diakses pada 6 November 2024 dari https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi
Waste4Change. 2022. Pengelolaan Food Loss and Waste yang Baik untuk Mendukung Keberhasilan Implementasi Pembangunan Rendah Karbon dan Ekonomi Sirkular. Diakses pada 6 November 2024 dari https://waste4change.com/blog/pengelolaan-food-loss-and-waste-yang-baik-untuk-mendukung-keberhasilan-implementasi-pembangunan-rendah-karbon-dan-ekonomi-sirkular/