Hiperparatiroidisme, Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Hormon

Hiperparatiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar paratiroid menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid (PTH), yang berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam […]

hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar paratiroid menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid (PTH), yang berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Hormon ini membantu melepaskan kalsium dari tulang dan menyerapnya dari makanan. Ketika kadar PTH terlalu tinggi, kalsium dalam darah akan meningkat secara abnormal, memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tulang, ginjal, dan fungsi saraf.

Penyebab, Gejala, dan Diagnosis

blank

Sumber: id.pinterest.com

Penyebab

Terdapat dua jenis utama hiperparatiroidisme: primer dan sekunder. Hiperparatiroidisme primer terjadi ketika satu atau lebih kelenjar paratiroid mengalami pembesaran atau pertumbuhan abnormal, menghasilkan PTH berlebih. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh adenoma (tumor jinak) atau hiperplasia. Sementara itu, penyebab hiperparatiroidisme sekunder biasanya adalah gangguan kesehatan lain, seperti penyakit ginjal kronis atau kekurangan vitamin D, yang memicu peningkatan produksi PTH sebagai respons terhadap rendahnya kadar kalsium dalam tubuh.

Gejala

Hiperparatiroidisme sering kali tidak menunjukkan gejala awal. Namun, pada kasus yang lebih parah, gejala umum yang dapat muncul meliputi kelelahan, kelemahan otot, nyeri tulang atau sendi, dan sering merasa haus. Peningkatan kadar kalsium dalam darah juga dapat menyebabkan mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Pada beberapa kasus, penderita mungkin mengalami perubahan suasana hati, termasuk depresi dan kebingungan. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan osteoporosis, pembentukan batu ginjal, dan penurunan fungsi ginjal.

Diagnosis

Dokter biasanya mendiagnosis hiperparatiroidisme melalui pemeriksaan darah untuk mengukur kadar PTH dan kalsium. Jika kedua kadar ini meningkat, maka diagnosis hiperparatiroidisme mungkin menjadi pertimbangan. Selain itu, dokter dapat melakukan pemindaian seperti menggunakan ultrasound atau pemindaian SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) untuk melihat apakah ada pembesaran pada kelenjar paratiroid. Tes tambahan seperti pemindaian tulang dan urin juga dapat membantu menilai dampak hiperparatiroid terhadap tulang dan ginjal.

Efek Metabolik Hipertiroidisme Primer

blank

Sumber: id.pinterest.com

Hiperparatiroidisme primer (PHPT) merupakan kondisi endokrin yang umum, dengan tanda berupa kelebihan hormon paratiroid (PTH) yang memicu berbagai perubahan metabolik. Salah satu efek utama dari peningkatan PTH adalah “browning” atau perubahan jaringan adiposa putih (WAT) menjadi jaringan adiposa coklat atau “beige“, yang berperan dalam pengeluaran energi dan penurunan berat badan. Kondisi ini telah dibuktikan baik pada model tikus maupun pasien PHPT, yang menunjukkan peningkatan aktivitas jaringan adiposa coklat, penurunan lemak tubuh, serta penurunan berat badan.

Peran PTH dalam “Browning” Jaringan Adiposa

Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan PTH dapat merangsang proses “browning” pada WAT, yaitu perubahan dari sel adiposa putih yang menyimpan energi menjadi sel adiposa coklat yang membakar energi. Pada model tikus yang diberikan terapi berlebih PTH, terdapat temuan bahwa terjadi peningkatan kadar protein Ucp1 yang khas pada jaringan adiposa coklat. Peningkatan protein ini menyebabkan tingginya pengeluaran energi melalui proses termogenik, yang pada akhirnya mengurangi massa lemak dan berat badan​.

Efek pada Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (BMI)

Peningkatan PTH berkorelasi negatif dengan berat badan dan BMI pada pasien PHPT. Pasien dengan kadar PTH lebih tinggi cenderung memiliki berat badan dan BMI lebih rendah. Studi ini menunjukkan adanya korelasi antara kadar PTH yang tinggi dengan aktivitas jaringan adiposa coklat yang lebih tinggi, yang mungkin menjadi alasan utama mengapa pasien dengan PHPT mengalami penurunan berat badan meskipun tidak ada pengurangan asupan makanan​.

Implikasi Metabolik Lanjutan

Selain efek pada jaringan adiposa, hiperparatiroidisme juga dapat menyebabkan gangguan metabolik lain seperti peningkatan risiko resistensi insulin dan sindrom metabolik. Namun, pada pasien dengan kadar PTH yang sangat tinggi, perubahan metabolik ini tampak lebih signifikan, terutama melalui peningkatan pengeluaran energi akibat “browning” adiposa yang berkelanjutan​.

Hiperparatiroidisme menunjukkan dampak signifikan terhadap metabolisme tubuh, terutama melalui perubahan fungsi jaringan adiposa. PTH yang menginduksi proses “browning” membuka wawasan baru dalam memahami perubahan metabolik yang terjadi pada PHPT, serta memberikan panduan penting dalam manajemen klinis, terutama pada pasien dengan kondisi yang parah

Penanganan Hiperparatiroidisme

Penanganan hiperparatiroidisme bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang muncul. Pada kasus ringan, tenaga medis mungkin hanya memantau kadar kalsium dan PTH secara rutin tanpa intervensi medis. Namun, jika gejala atau komplikasi berkembang, operasi pengangkatan kelenjar paratiroid yang bermasalah sering menjadi pilihan utama untuk menangani hiperparatiroidisme primer. Terapi obat juga dapat berguna untuk mengontrol kadar kalsium, terutama pada pasien yang tidak bisa menjalani operasi. Pada kasus hiperparatiroidisme sekunder, pengobatan biasanya fokus pada menangani penyebab yang mendasarinya, seperti meningkatkan kadar vitamin D atau memperbaiki fungsi ginjal.

Pencegahan dan Pengelolaan Hiperparatiroidisme

Meskipun tidak semua kasus ini dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat mengurangi risiko. Memastikan asupan vitamin D yang cukup dan menjaga kesehatan tulang adalah tindakan pencegahan penting. Selain itu, pasien dengan risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini, sebaiknya rutin memeriksakan kadar kalsium dan PTH. Dukungan dari keluarga dan mengikuti saran medis juga penting untuk mengelola hiperparatiroidisme secara efektif.

Hiperparatiroidisme adalah kondisi yang mempengaruhi regulasi kalsium dalam tubuh dan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan memahami penyebab, gejala, dan alternatif pengobatan, penderita dapat mengelola kondisi ini dan mencegah munculnya komplikasi selanjutnya. Rutin memantau kadar kalsium dan PTH serta menjaga kesehatan tulang dapat membantu menjaga kualitas hidup pasien.

Referensi

He, et al. 2019. The browning of white adipose tissue and body weight loss in
primary hyperparathyroidism. Diakses pada https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6412009/pdf/main.pdf

NHS. 2021. Hyperparathyroidism. Diakses pada 6 November 2024 dari https://www.nhs.uk/conditions/hyperparathyroidism/#:~:text=Hyperparathyroidism%20is%20where%20the%20parathyroid,the%20calcium%20levels%20it%20needs

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.