Apa yang akan anda lakukan apabila rambut anda rontok? Jika anda laki-laki, mungkin hal ini sudah biasa. Tapi jika anda perempuan, anda pasti tahu reaksi-nya, hehehe. Rambut memang merupakan sebuah mahkota untuk para wanita. Keberadaan rambut merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan kecantikan seorang wanita. Bahkan para wanita siap mengeluarkan uang banyak untuk menata benda yang satu ini.
Kerontokan rambut biasanya terjadi karena berbagai penyebab seperti faktor genetik, penuaan, ketidakseimbangan hormon, reaksi autoimun, dan obat-obatan anti-kanker. Kerontokan ini biasanya terkait dengan hilangnya sel-sel induk yang bertanggung jawab untuk pembentukan rambut normal dan siklus rambut[5]. Rambut rontok saat ini dirawat dengan obat-obatan dan transplantasi rambut , dimana folikel rambut dikeluarkan dari satu bagian tubuh (mis. bagian belakang kepala) ke bagian rambut rontok. Namun, metode perawatan ini memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut tidak efisien dalam merangsang pertumbuhan kembali rambut sejauh yang diperlukan untuk mencegah rambut rontok, dan transplantasi rambut tidak menunjukkan peningkatan jumlah rambut di kulit kepala[2].
Baru-baru ini, Ilmuwan Jepang telah mengembangkan metode yang efisien dan berhasil menghasilkan pertumbuhan rambut. Penemuan ini menunjukkan potensi besar untuk aplikasi klinis dalam terapi regeneratif rambut manusia. Bukan Hoax, temuan mereka dipublikasikan pada 9 Mei 2019, dalam Biomaterials. Temuan tersebut diberi nama Chip Hair Follicles Germ (Chip HFG). HFG merupakan sumber reproduksi folikel rambut (organ kecil yang menumbuhkan dan merawat rambut). Dalam hal ini, HFG merupakan kuman yang berperan penting dalam produksi rambut [1].
Bagaimana metode ini bekerja? Pertama, peneliti membuat manik-manik rambut (HBs) ke dalam sumur berbentuk U dalam susunan lempeng menggunakan sel induk folikel rambut yang dikemas dalam kolagen (protein struktural dalam kulit). HBs diyakini dapat berperan penting dalam pembentukan folikel rambut selama perkembangan embrio dan pertumbuhan kembali rambut. Selanjutnya, campuran sel epitel tikus ditambahkan ke dalam sumur yang mengandung gel manik-manik rambut gel. Setelah 24 jam, sel-sel epitel menggumpal dalam sebuah bola dan melekat pada gel kolagen. Gel kolagen kemudian diproses lebih lanjut untuk membentuk “Bead-Based Hair Follicles Germ” (bbHFG)[4].
Apakah pendekatan ini memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya? Untuk memastikannya, tim peneliti mencoba kembali metode sebelumnya dengan bbHFG. Uji coba tersebut dilakukan pada hewan kecil, berupa tikus botak. Hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa dibandingkan dengan metode sebelumnya, pendekatan dengan bbHFG menghasilkan tingkat generasi rambut yang tinggi setelah ditransplantasikan ke kulit tikus dalam empat minggu[4].
Para peneliti juga menyelidiki apakah metode ini bisa otomatis memproduksi secara massal HFG dalam skala yang diperlukan dan secara klinis layak untuk perawatan regeneratif rambut pasien yang menderita kerontokan rambut. Hasilnya, Prof. Fukuda, pemimpin penelitian bbHFG, mengungkapkan bahwa pendekatan bbHFG dapat dikembangkan untuk menyiapkan sejumlah besar HFG, yang penting untuk perawatan rambut manusia karena diperlukan ribuan HFG untuk satu pasien[4].
Akan tetapi, penelitian tentang HFG masih belum berakhir sampai disini. Menurut Prof. Fukuda, masih ada penelitian lebih lanjut agar penelitian ini dapat dikembangkan di skala medis kedepannya. Penelitian tersebut akan meninjau masalah produksi HFG dalam skala besar, dimana penelitian sekarang hanya meninjau pendekatan yang lebih efektif dan efisien dalam produksi HFG.
Sumber:
[1] K., Toyoshima, K. Asakawa, dkk. 2012. Fully functional hair follicle regeneration through the rearrangement of stem cells and their niches. Nature Communication Vol 3.
[2] K.S. Stenn, G. Cotsarelis. 2005. Bioengineering the hair follicle: fringe benefits of stem cell
technology. Current Opinion Biotechnology Vol. 16, hal 493–497.
[3] Kageyama, Tatsuto, Chisa Tosimura, dkk. 2018. Spontaneous hair follicle germ (HFG) formation in vitro, enabling the large-scale production of HFGs for regenerative medicine. Biomaterials.
[4] Kageyama, Tatsuto, Yan Lei, dkk. 2019. Preparation of hair beads and hair follicle germs for regenerative medicine. Biomaterials.
[5] S.C. Chueh, S.J. Lin, dkk. 2013. Therapeutic strategy for hair regeneration: hair cycle activation, niche environment modulation, wound-induced follicle neogenesis, and stem cell engineering, Expert Opinion Biological Therapy Vol. 13, hal 377–391.
Seorang Mahasiswa Teknik Kimia yang Tertarik dan Sedang Mendalami Dunia Biokimia.