Ilmuwan Temukan Lautan Air di Mars, Tapi Terlalu Dalam untuk Dieksploitasi

Para ilmuwan telah menemukan bukti adanya cadangan besar air cair di bawah permukaan Mars—cukup untuk membentuk lautan di permukaan planet tersebut. Data ini diperoleh dari aktivitas seismik yang ditangkap oleh wahana Insight milik NASA.

blank

Para ilmuwan telah menemukan bukti adanya cadangan besar air cair di bawah permukaan Mars—cukup untuk membentuk lautan di permukaan planet tersebut. Data ini diperoleh dari aktivitas seismik yang ditangkap oleh wahana Insight milik NASA.

Data tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk memperkirakan bahwa jumlah air bawah tanah di Mars bisa menutupi seluruh permukaan planet hingga kedalaman 1 hingga 2 kilometer. Namun, meskipun ini merupakan kabar baik bagi mereka yang mempelajari nasib air di Mars setelah lautan planet itu menghilang lebih dari 3 miliar tahun yang lalu, cadangan air ini tidak dapat dimanfaatkan oleh calon koloni Mars di masa depan. Air ini tersimpan di dalam retakan kecil dan pori-pori batuan di bagian tengah kerak Mars, pada kedalaman antara 11,5 hingga 20 kilometer di bawah permukaan. Bahkan di Bumi, pengeboran hingga kedalaman ini adalah tantangan besar.

blank
Potongan interior Mars di bawah pendarat Insight milik NASA. Lima kilometer teratas kerak tampak kering, namun studi baru memberikan bukti adanya zona retakan batuan 11,5-20 km di bawah permukaan yang berisi air cair.
James Tuttle Keane dan Aaron Rodriquez, atas izin Scripps Institution of Oceanography

Penemuan ini juga menunjukkan tempat yang menjanjikan untuk mencari kehidupan di Mars, jika cadangan air ini bisa diakses. Untuk saat ini, penemuan ini membantu menjawab pertanyaan tentang sejarah geologi planet tersebut.

Wright, bersama rekan-rekannya Michael Manga dari UC Berkeley dan Matthias Morzfeld dari Scripps Oceanography, menjelaskan analisis mereka dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para ilmuwan menggunakan model matematis fisika batuan, yang serupa dengan model yang digunakan di Bumi untuk memetakan akuifer bawah tanah dan ladang minyak, untuk menyimpulkan bahwa data seismik dari Insight paling baik dijelaskan oleh lapisan dalam batuan beku yang retak dan jenuh dengan air cair. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pendinginan magma panas, seperti granit di pegunungan Sierra Nevada.

blank
Ringkasan hasil inversi

Membuktikan adanya cadangan besar air cair memberikan gambaran tentang bagaimana iklim di Mars dulu, atau bisa jadi di masa depan. Air adalah unsur penting bagi kehidupan seperti yang sudah terbukti di Bumi—tambang dalam yang sangat dalam memiliki kehidupan, dasar lautan memiliki kehidupan. Meskipun belum menemukan keberadaan air cair, tetapi setidaknya tim telah mengidentifikasi tempat yang seharusnya, secara prinsip, dapat mendukung kehidupan.

Tim mencatat bahwa banyak bukti—seperti saluran sungai, delta, dan endapan danau, serta batuan yang diubah oleh air—mendukung hipotesis bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars. Namun, periode basah itu berakhir lebih dari 3 miliar tahun yang lalu, setelah Mars kehilangan atmosfernya. Ilmuwan planet di Bumi telah mengirim banyak wahana dan pendarat ke Mars untuk mencari tahu apa yang terjadi pada air tersebut—air yang membeku di kutub Mars tidak bisa menjelaskan semuanya—serta kapan itu terjadi, dan apakah kehidupan pernah ada atau masih ada di planet tersebut.

Penemuan baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar air tidak menguap ke luar angkasa tetapi meresap ke dalam kerak Mars.

Wahana InSight dikirim oleh NASA ke Mars pada 2018 untuk menyelidiki kerak, mantel, inti, dan atmosfer Mars, serta merekam informasi berharga tentang bagian dalam Mars sebelum misinya berakhir pada 2022.

InSight mendeteksi gempa Mars hingga sekitar magnitudo 5, dampak meteorit, dan getaran dari daerah vulkanik, yang semuanya menghasilkan gelombang seismik yang memungkinkan ahli geofisika untuk menyelidiki bagian dalam planet ini.

Sebuah makalah sebelumnya melaporkan bahwa di atas kedalaman sekitar 5 kilometer, kerak atas tidak mengandung es air, seperti yang dicurigai oleh tim peneliti. Hal ini mungkin berarti bahwa hanya ada sedikit air tanah beku yang bisa diakses di luar wilayah kutub.

Tim peneliti menganalisis kerak yang lebih dalam dan menyimpulkan bahwa “data yang tersedia paling baik dijelaskan oleh kerak tengah yang jenuh air” di bawah lokasi InSight. Dengan asumsi bahwa kerak Mars serupa di seluruh planet, tim peneliti berpendapat bahwa seharusnya ada lebih banyak air di zona kerak tengah ini daripada “volume yang diperkirakan telah mengisi lautan purba yang dihipotesiskan di Mars.”

Penelitian ini didukung oleh Canadian Institute for Advanced Research, National Science Foundation, dan U.S. Office of Naval Research.

Referensi:

[1] https://news.berkeley.edu/2024/08/12/scientists-find-oceans-of-water-on-mars-its-just-too-deep-to-tap/, diakses pada 14 Agustus 2024.

[2] Vashan Wright, Matthias Morzfeld, Michael Manga. Liquid water in the Martian mid-crustProceedings of the National Academy of Sciences, 2024; 121 (35) DOI: 10.1073/pnas.2409983121

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *