Ditulis oleh Ikhsannul Amal
Pernahkah kita mengetahui alasan kenapa sih guru selalu memberi kita tugas di sekolah maupun tugas di rumah. jangan-jangan kita justru salah mengartikan alasannya dengan tuduhan guru menyiksa kita dengan banyak tugas. Pastinya perintah yang diberikan guru kepada kita ada alasannya. Alasan itu pasti baik bagi kita. Tidak mungkin seorang pendidik seperti guru memberikan tugas yang tujuannya hanya membuat kita bodoh, bukan ?. bagi guru, tujuan memberi tugas itu untuk memberikan pengajaran kepada murid agar mampu memahami materi dengan lebih baik. Bukankah dengan mengerjakan tugas, murid dituntut untuk berpikir, mencari materi di buku dan bertanya kepada teman bagaimana solusinya. Artinya ada kebaikan bagi murid dari tugas yang diberikan.
Begitu pula dengan perintah-perintah Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berikan kepada kita. Seperti halnya ketika berbuka puasa kita dituntut untuk berbuka dengan kurma. “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud). Perintah ini bukan tanpa alasan. Artinya ada manfaat atau kebaikan bagi kita ketika memakan kurma saat berbuka puasa. Lalu apa manfaat dari kurma bagi orang yang berpuasa ?. Menurut sami et al. (2017) dalam paper Review, umumnya kurma memiliki kandungan gula dalam bentuk fruktosa dan glukosa. Hampir semua varietas kurma memiliki kandungan jenis gula ini dan hanya sedikit bahkan tidak ada kandungan sukrosa. Lantas, apa itu fruktosa, glukosa dan sukrosa ?.
Nutrisi dalam makanan itu ada banyak ragamnya. Secara sederhana dibagi menjadi 6, ada karbohidrat (gula), lemak, Protein, Asam Nukleat, vitamin dan mineral. Pada artikel ini kita berfokus pada karbohidrat. Berdasarkan strukturnya, Karbohidrat memiliki banyak jenisnya dari yang kompleks seperti polisakarida, oligosakarida, disakarida dan ada juga yang sederhana seperti monosakarida. Seperti yang terlihat di gambar 1, Fruktosa dan glukosa termasuk ke dalam monosakarida yang artinya hanya memiliki 1 molekul gula atau tidak bisa dipecah (hidolisis) lagi. Sedangkan pada gambar 2, sukrosa termasuk ke dalam disakarida yang artinya memiliki 2 molekul monosakarida. Sukrosa sendiri merupakan gabungan dari fruktosa dan glukosa (Bender et al. 2003). Dari sini kita bisa simpulkan bahwa sukrosa lebih kompleks secara strukturnya dibandingkan dengan fruktosa dan glukosa.
Sistem Pencernaan manusia memiliki prinsip yaitu memecah nutrisi kompleks menjadi nutrisi sederhana. Kenapa bisa begitu ? sel-sel di tubuh kita itu bentuknya sangat kecil. Agar nutrisi dapat diserap oleh sel-sel tubuh kita maka nutrisi itu harus disederhanakan terlebih dahulu. Tidak lucu bukan jika kita makan siomay lalu siomay tersebut masuk ke sel kita yang kecil. Oke kita lanjut. Nutrisi ini dibutuhkan sel untuk melakukan metabolisme agar mendapatkan energi. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Sebagai contoh saat kita makan nasi. Nasi mengandung pati (starch) yang merupakan nutrisi kompleks. Karena pati merupakan nutrisi kompleks, maka perlu dicerna dulu oleh enzim menjadi bentuk yang sederhana. Pemecahan pati menjadi bentuk sederhana ini perlu waktu yang lebih lama dan bertahap dibandingkan dengan glukosa dan fruktosa. Pati harus dirubah menjadi maltosa lalu dirubah lagi menjadi glukosa sebelum akhirnya masuk ke pembuluh darah. Sedangkan glukosa dan fruktosa bisa langsung masuk ke pembuluh darah. Glukosa dan fruktosa ini nantinya akan masuk ke sel tubuh dan digunakan sebagai bahan pembuatan energi (Bender et al. 2003)..
Singkatnya Jika manusia memakan nasi maka harus dirubah melalui berbagai proses untuk menjadi glukosa. Sedangkan jika kita makan makanan yang mengandung glukosa maka tidak perlu proses pencernaan yang lama. Artinya ketersediaan energi saat kita makan makanan yang mengandung glukosa dan fruktosa lebih cepat dibandingkan makan makanan seperti nasi. Coba anda bayangkan jika kita diperintah untuk berbuka dengan makanan yang semisal nasi. Bagaimana jadinya tubuh ini, pasti energi yang tersedia akan lama terbentuknya bukan ?.
Saat puasa tubuh kita kehilangan banyak energi karena tidak ada asupan nutrisi dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Menurut Kul et al (2013) dalam sebuah paper menyatakan Puasa ramadhan mampu menurunkan jumlah glukosa dalam darah baik pada perempuan maupun laki-laki. Kekurangan glukosa inilah yang membuat tubuh kehilangan energi. Oleh karena itu tubuh harus membutuhkan nutrisi yang cepat diubah menjadi energi. Solusinya adalah kita harus makan makanan yang mengandung nutrisi sederhana seperti glukosa dan fruktosa. Salah satu makananannya adalah buah kurma. Jadi itulah hikmah mengapa kita diperintahkan makan makanan manis seperti kurma saat berbuka puasa.
Referensi
- Bender DA, Botham KM, Granner DK, Keeley FW, Kennelly PJ, Mayes PA, Murray RK, R ML, Rodwell VW, Weil PA. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry. New York (US): McGraw-Hill Companies.
- Ghnimi S, Umer S, Karim A, Eidin AK. 2017. Date fruit (Phoenix dactylifera L.): an underutilized food seeking industrial valorization. NFS Journal. 6: 1-10.
- Kul S, Savas E, Ozturk ZA, Karadag G. Does Ramadan Fasting Alter Body Weight and Blood Lipids and Fasting Blood Glucose in a Healthy Population? A Meta-analysis. J Relig Health. 2013; 16:1217–1222.
Warung Sains Teknologi (Warstek) adalah media SAINS POPULER yang dibuat untuk seluruh masyarakat Indonesia baik kalangan akademisi, masyarakat sipil, atau industri.