Listrik Rumah Sering ‘Jeglek’ karena Daya Rendah? Ini Solusi dan Penjelasannya!

Hal yang sering membuat kita kesal yakni ketika menyalakan alat elektronik kemudian listrik rumah jeglek. Hal itu terjadi karena ketidakmampuan daya listrik yang memberikan listrik untuk alat elektronik.

blank
Hal yang sering membuat kita kesal yakni ketika menyalakan alat elektronik kemudian listrik rumah jeglek. Hal itu terjadi karena ketidakmampuan daya listrik yang memberikan listrik untuk alat elektronik. Biasanya timbul akibat daya listrik rumah yang rendah.

Istilah ‘jeglek’ dapat memiliki arti padamnya suatu listrik di rumah atau suatu tempat. Listik padam dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti : adanya short circuit atau hubung singkat arus listrik (korsleting listrik) pada alat elektronik, MCB (Miniatur Circuit Breaker) yang rusak, hingga daya listrik rendah daripada bebannya.

Secara sederhana mengatasi listrik yang jeglek, hanya menggeser saklar MCB yang terdapat pada meteran listrik. Kemudian jika MCB rusak, perlu menggantinya dengan bantuan dari petugas PLN. Petugas PLN wajib memperbaiki atau mengganti hal-hal yang terdapat di meteran listik, karena pengguna listrik tidak diperkenankan melakukannya secara mandiri.

Pada umumnya, listrik di rumah-rumah memiliki daya sebesar 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA. Para pengguna listrik dapat memilih besar daya yang digunakan untuk rumahnya. Apabila alat listrik yang terdapat di rumah memerlukan daya tinggi dan berjumlah banyak, maka peran petugas PLN dibutuhkan kembali untuk mengubah daya listrik rumah untuk lebih besar.

Pertanyaannya, dapatkah menyalakan alat elektronik berdaya tinggi dengan daya listrik seminimal mungkin? Mengingat untuk menaikkan daya listrik pasti berimbang dengan biaya rekening listrik tiap bulannya.

Thermistor atau Thermal Resistor merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai resistor dengan nilai hambatannya dipengaruhi oleh temperatur. Thermistor terdapat 2 jenis, yakni Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient). Karakteristik temperatur pada Thermistor berbeda-beda di setiap produsennya yang berkisar di antara -90°C sampai 130°C. Aplikasi Thermistor NTC dan PTC pada umumnya, seperti: detector kebakaran, sensor temperatur di mesin mobil, dan lain-lain. Namun, Thermistor jenis NTC dapat digunakan sebagai komponen anti jeglek.

Thermistor NTC
Thermistor jenis NTC

Karakteristik Thermistor NTC yakni nilai resistansinya akan turun apabila nilai temperaturnya naik. Harga nominal (nilai minimum atau kisaran) pada Thermistor itu yakni  25°C. Artinya, apabila sebuah rangkaian listrik mengalami kenaikan suhu yang disebabkan aliran atau daya listrik, maka nilai resistansi pada Thermistor NTC mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, mari simak video berikut. Dimana video berikut ini merupakan cara merangkai NTC pada rangkaian listrik.

Video 1. Tutorial Pemasangan Thermistor NTC pada Stop Kontak

Secara sederhana pada video tersebut, pemasangan Thermistor NTC pada stop kontak yakni secara seri. Pemasangannya tidak perlu repot, karena Thermistor NTC memiliki 2 kaki seperti halnya resistor. Pada penjelasannya sebelumnya, prinsip Thermistor sama halnya dengan resistor yakni sebagai hambatan arus listrik. Hanya saja Thermistor memerlukan temperatur untuk mengubah nilai resistansinya.

Thermistor NTC dipilih sebagai komponen anti jeglek karena sesuai dengan karakteristiknya dan lebih aman. Maksud aman yakni ketika rangkaian listrik mengalami kenaikan suhu, maka secara langsung Thermistor NTC akan mengakibatkan resistansinya berkurang hingga mendekati 0. Resistansi 0 tersebut maka seolah-olah rangkaian listik tidak memiliki Thermistor NTC, maka akibatnya listrik menjadi jeglek akibat beban yang sangat besar dan tidak mampu ditahan oleh Thermistor NTC.

Mengapa tidak menggunakan resistor mengingat fungsi Thermistor NTC juga menahan arus listrik? Karena resistor tidak memiliki kemampuan mendeteksi temperatur pada suatu rangkaian listrik. Jika terjadi kenaikan temperatur pada rangkaian listrik, maka nilai resistansi pada resistor akan tetap dan bisa mengakibatkan listrik jeglek hingga terbakar. Sehingga menggunakan Thermistor NTC lebih aman daripada komponen lainnya untuk saat ini.

Selain itu, harga Thermistor NTC di pasaran sangat murah. Berkisar 5 ribu hingga 15 ribu Rupiah. Biasanya, ketika membeli Thermistor itu perlu mengetahui nilai resistansi atau daya yang dibutuhkan. Untuk saat ini, bisa memilih Thermistor NTC berbagai jenis merk dan nilai resistansi atau daya. Karena belum ada perhitungan khusus mengenai besarnya nilai pada Thermistor NTC untuk setiap daya pada beban atau alat elektronik. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kelanjutan artikel ini mengenai perhitungan Thermistor NTC atas beban atau alat elektronik yang dihubungkan pada listrik di rumah.

Referensi

2 komentar untuk “Listrik Rumah Sering ‘Jeglek’ karena Daya Rendah? Ini Solusi dan Penjelasannya!”

  1. Nanya bos, listrik saya dg daya 2200 sering jeglek mcb-nya, sblm ini gak pernah, tp dlm 15 hari terakhir sering turun sendiri padahal pemakaian ga berubah. Kadang² turunnya mcb setelah 1 jam atau 2 jam atau 6 jam, ga beraturan. Konsleting ga ada, normal dan aman. Apa sih penyebabnya?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Yuk Gabung di Komunitas Warung Sains Teknologi!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda terkait perkembangan dunia Sains dan Teknologi? Gabung dengan saluran WhatsApp Warung Sains Teknologi!

Yuk Gabung!

Di saluran tersebut, Anda akan mendapatkan update terkini Sains dan Teknologi, webinar bermanfaat terkait Sains dan Teknologi, dan berbagai informasi menarik lainnya.