Pernahkah kita merasa bahwa hidup kita penuh dengan masalah? Seperti dikejar deadline, tugas yang semakin lama semakin menumpuk, laporan, meeting dengan rekan kerja, dan berbagai amanah lainnya. Belum lagi masalah yang menyangkut pribadi. Lalu, bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah yang baru? Dan apa hubungannya dengan matematika? Nah, simak artikel berikut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan masalah sebagai sesuatu yang harus diselesaikan; soal; persoalan. Masalah itu harus dihadapi bukan dihindari. John Luise von Neumann mengatakan bahwa, “If people don’t believe that mathematics is simple, it is only because they don’t ralize how complicated life is”. Dari pendapat inilah akan dikupas bagaimana cara menyelesaikan masalah kehidupan yang rumit dan mencoba mentransformasikannya menjadi lebih sederhana dengan bantuan matematika.
Karena masalah harus diselesaikan, maka penting bagi kita untuk mempunyai kemampuan pemecahan masalah. Nah, sebenarnya pemecahan masalah ini sudah diajarkan dalam pendidikan formal melalui pembelajaran matematika. Tentunya pemecahan masalah yang dimaksud digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika. Meskipun secara tidak langsung disadari anak ketika mengikuti pembelajaran matematika. Pemecahan masalah ini merupakan standar proses pembelajaran matematika yang telah ditetapkan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). Artiya, setiap terselenggaranya pembelajaran matematika harus menerapkan proses pemecahan masalah.
Salah satu langkah pemecahan masalah yang terkenal dalam memecahkan masalah matematika adalah langkah yang diuraikan oleh George Polya. Beliau adalah seorang matematikawan berkebangsaan Austria yang lahir pada 13 Desember 1887. Salah satu buku yang beliau tulis adalah “How to Solve It” yang diterbitkan pada tahun 1971. Dalam buku tersebut dipaparkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah matematika.
Langkah-langkah yang telah dipaparkan George Polya secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
- Memahami Masalah
Pada langkah ini kita harus mampu mengidentifikasikan mana yang disebut masalah dan modal apa saja yang kita miliki untuk bisa menyelesaikan masalah.
- Menyusun Strategi untuk Menyelesaikan Masalah
Dari beberapa modal yang telah kita identifikasikan pada langkah sebelumnya, lalu modal itu kita gunakan untuk menyusun strategi yang akan membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
- Melaksanakan Strategi yang Telah Disusun
Pada langkah ini, akan dilaksanakan strategi yang telah kita susun sebelumnya. Akhir dari langkah ketiga ini diharapkan mendapatkan alternatif solusi dari masalah yang kita hadapi.
- Melihat Kembali Solusi dari Masalah yang Telah Diselesaikan
Pada langkah terakhir ini, kita melihat kembali alternatif solusi yang telah kita peroleh dari langkah sebelumnya. Inti dari langkah ini adalah memastikan bahwa strategi yang kita gunakan tepat sehingga menghasilkan solusi yang tepat bagi masalah yang kita hadapi. Beberapa hal yang perlu kita lihat lagi antara lain, memastikan strategi yang kita laksanakan sesuai dengan strategi yang telah kita susun. Lalu, ketika kita menerapkan strategi tersebut adakah masalah-masalah baru yang akan ditimbulkan? Apakah dengan beberapa modal yang kita miliki, terdapat strategi lain yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi? Jika ada, strategi mana yang lebih efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah kita? Dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Meskipun keempat langkah di atas adalah langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika, akan tetapi kita bisa mengadaptasinya untuk menyelesaikan masalah-masalah lain yang kita hadapi. Karena dengan memperhatikan keempat langkah tersebut diharapkan solusi yang kita terapkan dalam menyelesaikan masalah adalah solusi yang tepat dan masuk akal. Artinya, solusi tersebut logis, tidak mengada-ada, dan tidak asal-asalan tentunya, karena solusi yang kita ambil berdasarkan pada fakta-fakta yang kita miliki. Sehingga efektif dalam menyelesaikan masalah dan mengurangi kemungkinan akan timbulnya masalah-masalah baru ketika solusi tersebut diterapkan.
Bagi seorang muslim, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah hadist berikut yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu’alihi wasallam bersabda yang artinya:
“Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas).“
Referensi:
- Hartanto, Yusuf. (2014). Matematika; Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Garaha Ilmu.
- Polya, G. (1971). How to Solve It. Princeton University Press.
- https://en.wikipedia.org/wiki/George_Pólya diakses pada 1 Juli 2019
- https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/masalah diakses pada 1 Juli 2019
- https://muslim.or.id/7702-membuka-pintu-rizki-dengan-istighfar.html diakses pada 1 Juli 2019
- https://www.nctm.org/Standards-and-Positions/Principles-and-Standards/Process/ diakses pada 1 Juli 2019
A Child, Girl, and Learner
Artikel yang bagus. Boleh berkunjung juga ke artikel yang satu frekuensi dengannya pada tautan berikut ini.
https://warstek.com/2020/05/28/self-improvement-dalam-berpikir-dan-belajar-layaknya-ahli/
Artikel yang bagus kak, bisa mencoba berkunjung ke artikel saya yang bahasannya di bidang matematika juga
https://warstek.com/2020/05/30/mandelbrot/