Kebakaran adalah kondisi yang terjadi ketika ada api yang tidak terkendali dan menyebabkan api terus menyebar secara cepat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada benda-benda, misalnya bangunan atau kendaraan, serta lingkungan sekitarnya seperti tumbuhan dan satwa. ebakaran umumnya terjadi karena tersedianya tiga faktor penting yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen yang memperkuat api, dan sumber panas seperti api atau panas percikan yang membakar bahan terbakar tersebut. ebakaran memiliki dampak yang signifikan sebagai bencana karena dapat menimbulkan kerugian finansial akibat kerusakan pada properti dan infrastruktur. Selain itu, kebakaran juga dapat mengancam keselamatan manusia, sekaligus merusak ekosistem alam dan habitat satwa jika terjadi di area hutan atau taman nasional.
Alat pemadam api merupakan alat yang dirancang khusus untuk memadamkan api. Salah satu metode umum yang digunakan adalah menggunakan air, yang diarahkan untuk menurunkan suhu dan memadamkan api secara bertahap. Selain itu, terdapat juga bahan kimia yang memiliki sifat untuk menghambat pasokan oksigen di sekitar titik api, sehingga menyebabkan api berhenti berkobar.
Bagaimana kalau kita nggak punya peralatan pemadam api yang memadai?
Secara praktis, pada situasi darurat di mana terjadi kebakaran dengan tingkat keparahan yang dapat dikendalikan, kita bisa menggunakan bahan-bahan rumah tangga yang tersedia sebagai alternatif pemadam api. Contohnya, penggunaan pasir, tepung maizena, dan karbon dioksida dari tabung pemadam kebakaran portabel jika tersedia. Konsep ini dapat memberikan solusi sementara dalam mengatasi kebakaran dengan skala yang masih terkendali sebelum bantuan datang.
Dalam artikel ini, kita akan mendiskusikan cara membuat bahan pemadam api yang bisa dibuat dengan menggunakan kombinasi baking soda dan cuka. Dua bahan ini adalah bahan rumah tangga umum yang dapat digunakan dalam keadaan darurat untuk memadamkan api kecil. Dikutip dari beberapa jurnal, menjelaskan mengapa baking soda dan cuka bisa memadamkan api.
Kandungan Bahan Kimia
Baking soda, juga dikenal sebagai soda kue, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan senyawa kimia yang disebut natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat adalah senyawa yang secara alami bersifat basa. Ketika natrium bikarbonat bereaksi dengan asam, seperti cuka, terjadi reaksi kimia yang mengubah komponen-komponennya, menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sebagai produk sampingan. Gas karbon dioksida yang dihasilkan dalam reaksi ini dapat menciptakan perluasan dan memberikan efek pada banyak konteks, termasuk dalam membuat bahan pemadam api rumahan.
Gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari reaksi antara soda kue dan cuka memiliki sifat menggantikan oksigen di sekitar sumber api. Hal ini sangat penting karena api membutuhkan oksigen untuk tetap membara. Dengan adanya penambahan CO2 yang menggantikan oksigen secara bertahap di sekitar titik api, maka api akan kehilangan pasokan oksigen yang dibutuhkan dan secara perlahan akan padam.
Air Kurang Efektif
Walaupun banyak yang menganggap air sebagai bahan yang dapat digunakan untuk memadamkan api, ternyata air tidak seefektif CO2 dalam mengatasi situasi kebakaran. CO2, yang dihasilkan dari mencampur baking soda dan cuka sebelumnya, ternyata memiliki sifat yang lebih baik dalam menghentikan api. CO2 bekerja dengan cara menghilangkan oksigen yang diperlukan oleh api untuk terus berkobar, sehingga dapat memadamkan api dengan lebih efisien. Sedangkan air, meskipun dapat membantu mendinginkan suhu api, tidak memiliki kemampuan yang sama dalam menghentikan pembakaran. Oleh karena itu, dalam situasi kebakaran, penggunaan CO2 lebih disarankan daripada menggunakan air.
Mencampur baking soda dengan air juga tidak akan memberikan manfaat dalam memadamkan api. Hal ini disebabkan oleh sifat air yang bersifat netral atau tidak asam. Ketika baking soda, yang juga dikenal sebagai natrium bikarbonat, dicampur dengan bahan asam seperti cuka, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). CO2 memiliki peran penting dalam memadamkan api karena dapat menghilangkan oksigen yang diperlukan oleh api untuk terus berkobar.
Namun, ketika baking soda dicampur dengan air, tidak ada reaksi kimia yang terjadi karena air tidak memiliki sifat asam. Dalam hal ini, air berperan sebagai pelarut untuk baking soda, tetapi tidak menghasilkan CO2 yang dapat membantu memadamkan api. Oleh karena itu, campuran baking soda dengan air tidak akan efektif dalam situasi memadamkan api seperti halnya campuran baking soda dengan cuka.
Penting untuk diingat bahwa dalam situasi kebakaran, penting untuk menggunakan metode pemadaman yang tepat. Jika memungkinkan, memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam yang mengeluarkan CO2, seperti tabung pemadam kebakaran berisi CO2, bisa menjadi pilihan yang lebih efektif daripada menggunakan air atau campuran baking soda dengan air.
Sampai di sini, sudah paham mengapa campuran baking soda dan cuka bisa membantu kita memadamkan api?
REFERENSI:
Clare, Danica. 2023. Effectiveness of Baking Soda and Vinegar as anAlternative Fire Extinguisher . University of La Salette
Hidayat, A. (2018). Penanggulangan Kebakaran dan Bencana: Teori dan Praktik. Bandung: Penerbit PT Refika Aditama.
Murillo, Andrea. 2023. Baking Soda Fire Extinguisher reporte. Academia edu.