Sebagai imbalan atas bantuan militer yang diberikan kepada Ukraina, pemerintah Amerika Serikat sekarang meminta akses ke sumber daya mineral penting yang ada di negara tersebut. Washington menginginkan hak untuk mengakses kekayaan mineral Ukraina yang diperkirakan bernilai sekitar 500 miliar dolar AS. Pada awalnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menolak permintaan ini. Zelenskyy beralasan bahwa Amerika Serikat tidak memberikan jaminan keamanan apa pun sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Dengan kata lain, Ukraina merasa bahwa permintaan tersebut tidak seimbang, karena mereka merasa bantuan yang diberikan oleh AS belum cukup menjamin keamanan mereka, terutama dalam situasi geopolitik yang sensitif ini.
Namun, kini tampaknya kondisi mulai berubah, dan kesepakatan antara kedua pihak semakin mungkin terjadi. Juru bicara parlemen Ukraina menyatakan bahwa pemerintah akan mulai serius bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump agar Amerika Serikat dapat mengakses sumber daya mineral Ukraina.

Dalam wawancara dengan NHK World, Ruslan Stefanchuk, seorang pejabat Ukraina, mengungkapkan bahwa tim khusus akan mulai menyusun proposal terkait kesepakatan ini mulai minggu ini. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa setiap kesepakatan yang dicapai harus mencakup jaminan keamanan dari pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian dari persyaratan utama.
Baca juga artikel tentang: Tawon Pembunuh dari Asia Ditangani Tuntas di Amerika: Kemenangan Besar bagi Ekosistem
Pada awal Februari, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, menyampaikan permintaan untuk mendapatkan akses ke mineral tanah jarang Ukraina kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy. Washington mengajukan permintaan untuk mendapatkan 50% dari semua pendapatan yang diperoleh dari sumber daya alam dan mineral Ukraina sebagai imbalan atas dukungan militer yang telah diberikan sebelumnya.
Donald Trump mengklaim bahwa Washington dan Kyiv hampir mencapai kesepakatan mengenai hal ini. “Saya rasa kami cukup dekat. Mereka menginginkannya dan merasa senang dengan hal itu. Ini adalah masalah besar, dan mereka ingin itu terjadi, yang membuat kami tetap berada di negara tersebut dan mereka sangat senang tentang itu,” katanya.
Namun, pernyataan ini bertentangan dengan apa yang pernah disampaikan oleh Zelenskyy sebelumnya. “Saya tidak dapat menjual Ukraina,” ujarnya, menanggapi penolakan untuk menandatangani kesepakatan tersebut.
Zelenskyy menolak permintaan Washington dengan alasan bahwa bantuan yang diberikan oleh AS tidak cukup mendekati jumlah yang diminta dan juga karena Amerika Serikat tidak menawarkan jaminan keamanan khusus apapun. Sejak 2022, AS telah menyediakan sekitar USD 67 miliar dalam bentuk persenjataan untuk Ukraina.
Ketika Washington terus mendesak Ukraina untuk menyetujui kesepakatan ini, negosiator AS dikabarkan mengancam akan menutup akses Ukraina terhadap layanan Starlink. Starlink, yang menyediakan akses internet penting untuk Ukraina, telah digunakan oleh militer Ukraina untuk berbagai kebutuhan seperti koordinasi serangan drone, pertukaran video di lapangan, dan komunikasi antara komandan dengan pasukan.
Mineral Ukraina
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2022 oleh Hanna Liventseva, yang menjabat sebagai kepala Asosiasi Geolog Ukraina, diperkirakan bahwa Ukraina memiliki sekitar 5% dari total sumber daya mineral dunia. Berdasarkan informasi yang tersedia, Ukraina memiliki cadangan dari 22 dari 34 mineral yang dianggap sangat penting oleh Uni Eropa. Ini termasuk berbagai mineral tanah jarang, yang memiliki peran penting dalam industri teknologi tinggi. Beberapa contoh mineral tanah jarang yang ditemukan di Ukraina adalah lantanum, cerium, neodymium, erbium, dan yttrium. Mineral-mineral ini digunakan dalam berbagai produk teknologi, seperti baterai untuk kendaraan listrik, perangkat elektronik, dan peralatan energi terbarukan, yang menjadikannya sangat bernilai di pasar global.
Unsur tanah jarang (rare earth elements atau REE) adalah 17 mineral yang sangat penting dan banyak digunakan dalam pembuatan ponsel, kendaraan listrik, sistem kendali rudal, serta dalam aplikasi elektronik, industri, dan energi lainnya. Meskipun disebut “tanah jarang”, sebagian besar unsur ini tidak jarang ditemukan di alam, namun proses ekstraksi dan pemurniannya sangat sulit dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Oleh karena itu, produksi REE sangat terkonsentrasi di beberapa lokasi saja, terutama di China.
Beberapa unsur tanah jarang yang memiliki peran sangat penting dalam berbagai teknologi modern antara lain europium, yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Selain itu, ada juga disprosium, gandolinium, dan praseodimium, yang digunakan untuk membuat magnet, seperti yang ada pada ponsel pintar. Magnet ini sangat penting untuk fungsi telepon seluler, karena mereka membantu dalam pengolahan sinyal dan penyimpanan data. Kemudian, ada gadolinium, holmium, dan iterbium, yang digunakan dalam pembuatan laser. Laser ini memiliki banyak aplikasi, mulai dari peralatan medis seperti pemotongan dan pemrograman sinar, hingga berbagai perangkat industri dan teknologi tinggi. Unsur-unsur tanah jarang ini tidak hanya penting untuk energi terbarukan, tetapi juga memiliki peran kunci dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi teknologi sehari-hari yang kita gunakan.
Sebelum pecahnya perang dengan Rusia, Ukraina adalah salah satu pemasok utama titanium di dunia, menghasilkan sekitar 7% dari total produksi global pada tahun 2019. Titanium sendiri adalah logam yang banyak digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri penerbangan, medis, dan teknologi. Selain itu, Ukraina juga mengklaim memiliki cadangan litium sebanyak 500.000 ton dan sekitar seperlima dari cadangan grafit dunia. Kedua mineral ini sangat penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir serta dalam produksi baterai, seperti baterai kendaraan listrik dan perangkat elektronik. Litium digunakan dalam pembuatan baterai yang efisien, sementara grafit digunakan dalam reaktor nuklir dan baterai. Dengan demikian, Ukraina memiliki peran penting dalam pasokan bahan baku untuk teknologi modern dan energi terbarukan.
Namun, setelah Rusia menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, sebagian besar cadangan sumber daya mineral yang dimiliki negara ini hilang. Sekitar 40% dari sumber daya logam Ukraina kini berada di bawah kendali Rusia, yang tentunya berdampak besar pada perekonomian dan industri Ukraina. Selain itu, pasukan Rusia juga berhasil menguasai beberapa deposit penting, termasuk dua cadangan litium di Ukraina, yakni satu di daerah Donetsk dan satu lagi di Zaporizhzhia. Litium, yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi, menjadi semakin bernilai, sehingga menguasai cadangan tersebut memberikan keuntungan strategis bagi Rusia dalam industri teknologi dan energi. Kehilangan sumber daya ini menjadi tantangan besar bagi Ukraina dalam mempertahankan kestabilan ekonomi dan energi mereka.
Baca juga artikel tentang: Temuan Arkeologis Spektakuler: Jembatan Darat Siberia ke Amerika di Era Es
REFERENSI:
Liu, Ke dkk. 2025. Advances in reticular materials for sustainable rare earth element recovery. Coordination Chemistry Reviews 522, 216199.
Liventseva, Hanna. 2022. The mineral resources of Ukraine. Tierra y TecnologÃa. URL: https://www. icog. es/TyT/index. php/2022/05/the-mineral-resources-of-ukraine/ diakses pada tanggal 28 Februari 2025.
Trump positive about US-Ukraine deal on Ukrainian minerals. NHK World: https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20250228_17/ diakses pada tanggal 28 Februari 2025.
Zhu, Wei dkk. Rare earth elements and yttrium in Chinese coals: Distribution and economic significance. Renewable and Sustainable Energy Reviews 212, 115423.