SARS-CoV-2 adalah salah satu jenis virus yang termasuk ke dalam famili Coronaviridae. Virus ini dapat menyebabkan Covid-19. Virus ini memiliki mahkota-mahkota protein di permukaan tubuhnya yang berfungsi untuk mengikat tubuhnya dengan ACE2, yakni protein reseptor yang berada pada sel manusia.
Ketika virus ini menempelkan ACE2 pada sel manusia, virus akan memasukkan materi genetiknya ke dalam sel tersebut. Materi genetik tersebut akan berkembang menjadi individu baru.

Sumber: Scripps Research Institute
Ketika materi genetik virus SARS-CoV-2 berkembang menjadi individu baru di sel inangnya, mutasi genetik adakalanya terjadi. Mutasi ini bisa menyebabkan virus menjadi lebih menular atau menjadi lebih tahan terhadap imun tubuh.
Berkaitan dengan hal ini, tim ilmuwan dari Universitas Cambridge, Pirbright Institute, Universitas Glasgow, Dewan Riset Medis (MRC), dan Vir Biotechnology mencoba mengamati mutasi pada virus SARS-CoV-2 pada akhir tahun 2020. Adapun varian virus SARS-CoV-2 yang mereka amati adalah varian Alpha yang diambil dari serum darah 15 orang.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada SARS-CoV-2 varian Alpha terdapat perubahan struktur protein di mahkota-mahkota di permukaan tubuh virus, yakni hilangnya 2 asam amino H69 dan V70. Hilangnya 2 asam amino tersebut menyebabkan virus SARS-CoV2 varian Alpha dapat menginfeksi sel manusia dua kali lebih cepat. Selain itu, hilangnya 2 asam amino juga menyebabkan mutasi-mutasi kecil lain tidak berpengaruh terhadap tubuh virus.
Referensi:
- Meng, Bo et al.. (2021). Recurrent Emergence of SARS-CoV-2 Spike Deletion H69/V70 and Its Role in the Alpha Variant B.1.1.7. Cell Reports (35), 109292, 1-30. DOI: 10.1016/j.celrep.2021.109292.
- University of Cambridge. (2021). Key Mutations in Alpha Variant Enable SARS-CoV-2 to Overcome Evolutionary Weak Points. www.cam.ac.uk